Keputusan Bella sudah bulat untuk meninggalkan Blair karena tidak ingin lagi menjadi wanita yang terkekang dalam keanehan yang pria itu miliki. Apalagi dia tidak mencintainya dan tidak memiliki perasaan berdebar atau apapun selain terpesona pada penampilannya yang seperti Adonis, sayangnya itu tidak cukup untuk membuatnya jatuh cinta. Berkat pengalamannya pada Bryan yang sudah memberi sakit hati karena ia menyukai pria itu hanya karena ia memiliki fisik yang tidak bisa ia abaikan. Walau pada kenyataannya Blair bertolak belakang dari Bryan, ia memiliki semua kesempurnaan yang dibutuhkan oleh pria untuk membuat siapapun jatuh cinta. Sangat berbanding terbalik dengan Bryan yang hanya mengandalkan fisiknya dan kehilangan semua pesonanya ketika semua fasilitas ia tarik--- tetap saja dia tidak suka dikontrol. Dia tidak pernah menginginkan pria yang mengekangnya tanpa alasan yang logis. Dia ingin menjadi wanita yang bebas dan bisa melakukan apapun tanpa memerlukan izin dari Blair yang posesif. Semua ini membuatnya gila dan sakit hati. Terutama tindakannya yang kemarin.
"Dia benar- benar kehilangan akal," gerutu Bella.
Besok ia memutuskan untuk menghindar dari Blair dan meminta pada akademis untuk pindah magang dari perusahaan pria pengontrol itu. Ia lebih suka magang di perusahaan ayahnya meskipun sikapnya akan dianggap sebagai tidak konsisten dan tidak memiliki pendirian. Bella merasa tidak keberatan dengan anggapan itu, lagi pula reputasinya sudah hancur lebih dulu. Baginya itu lebih baik daripada ia terlibat hubungan yang mengerikan. Yah meski itu pula akan membuatnya kalah dari taruhan dengan sang ayah.
"Terpaksa aku akan mendatangi dady besok dan mengaku kalah. " Bella siap dengan sindiran sakartis dari sang ayah. Ia memang gagal, itu tidak bisa disangkal, tapi ia telah menang dalan hal mengendalikan diri. Dia kini bukan lagi gadis yang hanya melihat pria dari segi penampilan dan menggila karena wajah tampan akibat euforia masa muda.
Hanya saja ada satu hal yang lebih mengerikan daripada yang ia pikirkan dan sedang mengancamnya. Beberapa warewolf mendatanginya di malam hari. Semua karena sang pemimpin warewolf menyuruh anak buahnya melacak bau yang menempel di tubuh Saffier. Setelah perjalanan panjang untuk menemukan bau yang tertinggal di tubuh Saffier, mereka menemukan Bella adalah bau yang cocok di tubuh Saffier. Jadi tanpa ragu para wolf itu datang dan bersembunyi di dalam kamar. Menunggu suasana masion sepi.
"Dia kan manusia, bukan vampire. Apa kita akan menculiknya seperti yang diperintahkan oleh ketua?" tanya salah satu warewolf. Dia ragu untuk membawa manusia ke dalam markas mereka. Itu bertentangan dengan kesepakatan dengan vampire hunter yang tidak mengijinkan mereka menyentuh manusia.
"Bagaimana lagi? kita hanya mencium aroma gadis itu. Kita harus menjalankan perintah ketua."
"Perintah adalah perintah. Tidak ada yang penting selain menjalankannya."
Ketiga Werewolf itu pun segera fraksi. keduanya menyelinap dan duduk di kamar Bella dengan mudah mesti mansionnya dikelilingi oleh pagar tinggi. Itu bukan hal yang sulit bagi warewolf seperti mereka yang bahkan mampu melompati gedung tinggi dengan cara yang mengesankan.
"Kenapa buku kudukku berdiri," guman Bella. Ia mengira akan mendapatkan pemgalaman abstrak lagi. Hanya saja ini lain dari yang ada di ruang Blair.
Bella lebih merasa jika ia sedang diawasi. Dia merasa jika terdapat beberapa pasang mata yang menatapnya dari balik kegelapan. Sangat mistis dan membuatnya merinding sekaligus terancam. Beruntung ia tidak kehilangan kesadaran seperti yang terjadi di ruangan Blair.
Ketika ia menoleh ke arah belakang tubuhnya, Bella ternyata makna melihat beberapa pasang mata menyala menatap ke arahnya. Tidak hanya itu, ada suara erangan yang seperti binatang liar di kamarnya. Ini membuat Bella merasa heran, bagaimana mungkin binatang liar bisa masuk ke dalam kamarnya. Padahal di rumahnya dikelilingi oleh pagar tinggi sekaligus ada penjaga pintu.
Hanya satu alasan logis sekaligus terdengar tidak logis yaitu ia sedang berhadapan dengan makhluk yang tidak biasa alias warewolf atau siluman.
"Si- siapa kalian?" ucap Bella. Suaranya bergetar karena takut. Dia mundur ke belakang namun gerakan warewolf jauh lebih cepat dari pada yang ia bayangkan. Dalam sekejap ia kehilangan kesadarannya dan berakhir di punggung salah satu warewolf.
Kelompok warewolf yang diutus oleh ketua alpha mereka pun, membawa Bella tanpa ada yang mengetahui. Mereka membawa Bella ke markas pack warewolf dimana Saffier juga ditahan. Dengan cepat dan rapi.
Tidak ada yang curiga dengan menghilangnya Bella, bahkan Leo sekalipun. Itu karena kebiasaan Bella sejak dia menjalani magang di BANT Corp yang berubah drastis. Bella menjadi lebih rajin dan suka berangkat pagi. Semua orang senang dengan perubahan signifikan dari gadis malas, manja dan bodoh menjadi memiliki tanggung jawab dan rajin. Alhasil ketika menyadari Bella tidak berada di tempat, mereka mengira jika Bella sedang sedang bekerja.
...
Hanya satu orang yang merasa keanehan atas ketidak hadiran Bella di kantor. Siapa lagi jika bukan Blair. Akibat tidak ada Bella di kantornya, ia mengeluarkan aura mencekam yang mampu membuat Kristy dan Liliana mengompol di celana. Mereka sangat ketakutan apalagi Bella tidak bisa dikunjungi.
"Maaf, Sir. Bella masih belum bisa dihubungi," ucap Kristy yang dipanggil di ruangan Blair. Dia pasrah jika mendapat amukan dari Blair karena tidak tahu kabar dari Bella yang belum datang ke kantor.
Blair diam, dia menatap sekertarisnya itu dengan tatapan datar. Dia tidak ingin membiarkan ini berlarut- larut. "Kamu keluarlah. Dan jangan biarkan siapapun masuk ke ruanganku. Tak seorangpun tanpa terkecuali."
Kristy mengangguk mengerti dan keluar dari ruangan Blair dengan langkah normal. Akan tetapi setelah dia sampai di luar pintu, tubuhnya merosot karena gemetaran. Baginya mengahadapi Blair yang dalam mood buruk seperti menghadapi greem reaper.
"Oh aku masih hidup," ucap Kristy yang merosot di lantai. Tangannya memegang dadanya yang seolah dipukul jantungnya.
"Kemana Bella? Kenapa dia tidak muncul hari ini?" desah Krisrty.
Lilian mencoba membantu Kristy bangkit dari lantai. Dia sendiri juga tidak tahu kenapa Bella belum datang padahal ia tidak ada acara di kampus, dan keluarganya mengabarkan jika ia sudah pergi pagi - pagi. Mood Blair yang buruk bukanlah sesuatu yang bisa mereka berdua tangani mauapun mereka tahan.
Di sisi lain dari ruangan kedua wanita yang sedang gelisah itu, Blair menghilang digantikan dengan kepulan asap yang muncul di tempat ia duduk. Seekor elang gelap muncul dari balik kepulan asap tempatnya duduk tadi, yah Blair berubah wujud menjadi elang hitam menuju ke tempat Bella. Dia ingin memeriksa kondisi mansion Bella dan menemui gadis itu. Ia curiga jika Bella sengaja menghindar darinya akibat ia menyuruhnya mandi tadi malam.
Namun yang ia temukan hanya kamar kosong dan penghuni rumah yang melakukan kegiatannya dengan normal. Tidak ada yang mencurigakan di mansion selain satu hal, yaitu tercium aroma warewolf di kamar Bella. Tidak hanya satu tapi tiga sekaligus. Sesuatu yang membuat Blair sangat marah karena tahu mereka jika mereka yang bertanggung jawab atas menghilangnya Bella.
"Mereka tidak mengindahkan ucapanku meski aku sudah memberi mereka peringatan," geram Blair. "Jika demikian maka jangan salahkan aku jika kejam."
Akan tetapi, semarah apapun Blair, dia tidak bisa menemukan mereka secepat itu. Blair tidak memiliki kemampuan melacak bau atau lokasi seseorang. Alhasil ia harus meminta bantuan dari klan vampire lainnya di tempat asalnya. Padahal ia sama sekali tidak ingin berhubungan dengan mereka, sebab mereka akan memintanya ikut campur dalam masalah peperangan dan perselisihan dengan bangsa warewolf maupun klan dari Silverwised. Sesuatu yang sangat merepotkan.
Blush....
Blair kembali mengubah wujudnya menjadi elang agar bisa terbang lebih cepat ke kastil yang selama ini tersembunyi di salah satu wilayah dataran Amerika. Dia menuju ke hutan yang lebat dan sunyi. Tak lama kemudian puncak menara dari kastil bisa ia lihat bersama dengan sambaran petir yang menggelegar menghiasi kastil. Warna kastil yang gelap dan seolah berlumut memberi kesan suram pada kastil. Ditambah batu marmer hitam yang berpendar ke seluruh dinding kastil--- membawa lambang dari kegelapan salah satu sisi lain dari manusia. Dan ini bukan tempat yang cocok untuk manusia.
Kehadiran Blair membawa fenomena tersendiri. Kelelawar yang merupakan hewan paling dekat dengan bangsa vampire seolah menyadari akan kedatangan salah satu vampire yang memiliki kekuatan yang menakutkan. mereka tidak bisa tenang dan terbang meninggalkan kastil seolah lari untuk nyawa mereka.
Kedatangan Blair memang menjadi kejutan yang tak disangka oleh semua penghuni kastil vampire kuno. Pria yang sudah lama tidak mengunjungi kastil mendadak datang. Mereka semua segera keluar dari peti dan menemui Blair yang datang ke kastil. Mereka tahu jika negosiasi akan terjadi sebab Blair pasti datang jika memiliki kondisi yang darurat.
"Aku tidak bisa mengatakan senang karena bertemu denganmu Blair, tapi aku tahu jika kau akan meminta bantuan sehingga kita bisa membuat kesepakatan, jadi kau bisa mengatakan dengan cepat apa tujuanmu datang ke sini," ucap Bruce.
Blair tahu jika ini akan terjadi. Semua tetua vampire satu demi satu berkumpul dan menatapnya dengan licik penuh keserakahan. Dia tahu jika mereka akan memanfaatkannya untuk kepentingan mereka.
"Aku memang datang karena ingin membuat kesepakatan. Kita aku meminta satu hal dan kalian juga meminta satu hal jadi kita adil," ucap Blair.
Dia tidak akan mau diperbudak oleh keserakahan mereka. Oleh karena itu memberi batasan pada apa yang mereka inginkan adalah langkah aman untuk membangun tembok antara dirinya dan tetua vampire. Kastil ini padahal rumahnya, asal muasal ia tercipta, tapi karena ia sudah lebih dari ratusan tahun tidak datang maka ia menjadi orang asing di tempatnya sendiri.
"Baiklah, aku hanya ingin kalian memberi tahu keberadaan gadis bernama Bellatrik," ucap Blair.
Kendal adalah orang yang bereaksi dengan permintaan Blair. Dia tahu jika Blair kembali mengulangi kesalahan yang sama, yang pernah ia lakukan di masa lalu. Jatuh cinta dengan manusia atau setengah manusia.
"Apakah kau kembali jatuh cinta dengan manusia Blair?" tanya Kendal tak percaya jika pria ini sangat suka dengan tantangan yang membuatnya berpotensi untuk sakit hati. "Dulu kau mencintai vampire setengah manusia yang akhirnya tewas, sekarang kau justru kembali jatuh ke dalam lubang yang sama."
Blair menetap datar pada Kendal, baginya gadis ini sangat cerewet dan mengganggu, "Itu bukan urusanmu."
Arlond menggelengkap kepalanya, dia tidak setuju dengan apa yang Blair katakan. Jika Blair memang jatuh cinta pada manusia maka ia akan membahayakan kerahasiaan dari vampire yang selama ini dijaga dengan ketat. Dan jika Blair berpotensi untuk membocorkan kerahasiaan mereka, maka mau tak mau mereka harus menghabisi Blair.
"Blair, kau masih ingat dengan peraturan baku bangsa vampire kan?" tanya Stevanus. Tatapannya seolah memperingatkan pada Blair jika ia tidak bisa seenaknya membocorkan kerahasiaan bangsa vampire.
"Apa kau lupa dengan kemampuanku Stevanus. Sekarang hentikan introgasi yang konyol ini. Aku ingin informasi di mana lokasi dari bellatrix. Dan aku akan menyingkirkan bangsa anjing itu dari wilayah ini. Kurasa itu adalah hal yang kalian inginkan, bukan?" Blair sangat tahu betapa pengecut bangsa vampire sekarang.
Semua orang yang di sana menyeringai senang. Dengan begini masalah mereka menjadi lebih ringan.
Tbc.