POV ALFIAN
Aku tak tega melihat Nurmala terisak, gadis itu menangis hingga tubuhnya bergetar. Aku memang pendosa, tapi aku tidak akan membiarkan dia membunuh anakku.
"Ini. Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu. Percayalah." Aku berusaha membangun kepercayaan di hati Nurmala. Aku memberikan tissue yang ada di atas dasboard mobil pada Nurmala.
Sambil menangis, Nurmala mengambil beberapa lembar tissue lalu mengusap air mata yang membasahi pipinya.
"Ini tuh gara-gara kamu. Gara-gara kamu hidupku berantakan!" cerca Nurmala dengan suara bergetar.
"Ok, aku minta maaf. Aku tahu, kesalahanku sangat fatal. Jadi bagaimana?" Aku memutar punggung menghadap Nurmala.
"Aku bingung." Jawab Nurmala dengan suara terisak sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
"Jadi kamu mau melahirkan
