bc

I Love You, Mbak

book_age18+
3.3K
FOLLOW
16.2K
READ
revenge
others
scandal
goodgirl
heir/heiress
comedy
sweet
bxg
office/work place
realistic earth
like
intro-logo
Blurb

(On Going - slow update & Jauh dari kata Tamat)

Silahkan follow IG Restianirista.wp dan pantau story nya untuk tahu cerita yang di update.

Aku memang berondong, tapi apa salahnya aku suka wanita yang lebih tua?

Jangan keras hati, Mbak. Siapa tahu, aku ini sosok yang selama ini kamu cari.

chap-preview
Free preview
Chapter 1
"Rayka, ada yang mau omongin sama kamu. Penting." "Za, ini udah jam berapa? Kamu gila ya ke sini malam – malam begini?" pemuda itu menatap sosok seorang wanita muda yang berdiri di depannya. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul sebelas lewat dua puluh lima menit, hampir tengah malam. Seharusnya Rayka sudah berisitirahat. Tubuhnya lelah setelah seharian memeriksa persiapan pernikahannya dengan Innara. Catering, baju pengantin, make up, souvenir, dekorasi gedung, check list tamu undangan, dan beberapa t***k bengek lainnya sudah begitu menguras tenaga Rayka hari ini. Dia hanya berharap bisa cepat – cepat naik ke atas kasur dan beristirahat, bukannya meladeni wanita yang mendadak muncul di depan pintu apartemennya ini. "Rayka, ada hal yang harus aku sampaikan ke kamu." Wanita itu, Azanie, menatap Rayka dengan sorot mata yang tidak bisa di artikan dengan kata – kata. "Nggak bisa besok?" Rayka menghela napas panjang. "Kalau kamu mau bahas kelanjutan hubungan kita, mending kamu pulang. Aku udah bilang berkali – kali bahwa kita nggak bisa lanjut, kan? Open relationship yang kamu tawarkan itu sudah nggak berlaku lagi, aku akan menikah dengan Innara minggu depan." Azanie mengepalkan tangannya diam – diam. "Tapi ini penting, Ray. Aku harus bilang ini ke kamu." "Oke, apa?" Rayka bersedekap. "Kamu nggak bisa menikahi Innara." Azanie menatap lurus mata Rayka yang membulat kaget. "Apa kamu bilang?" Rayka mendengkus, "jangan bilang kamu mau menuntut pertanggung jawaban? Kamu bilang sendiri kalau itu kesalahan dan aku nggak perlu memikirkan apapun." "Iya, Rayka! Aku ingat!" Azanie meninggikan suaranya, dan itu membuat kening Rayka berkerut dalam. "Tapi aku hamil!" "Apa?" "Aku hamil anak kamu." Azanie mengatakan kalimat itu dengan cepat dan tegas. "Makanya sekarang aku nggak bisa membiarkan kamu dan mengatakan kalau itu cuma kesalahan." Rayka terdiam, dia tidak bisa mengatakan apa – apa. Bagai tersambar petir di siang bolong, lelaki itu merasa kalau semuanya sudah salah sejak awal. Dia sebenarnya tidak pernah berniat untuk melakukan kesalahan itu. Azanie sahabatnya, dan bukan maksud Rayka menodainya. "Ray, aku telat tiga minggu." Wanita itu menatap pria di depannya, kemudian menunjukkan sebuah tespek dengan dua garis biru. "Dan ternyata aku hamil. Tolong jangan nikahi Innara. Aku butuh kamu, Rayka. Anak ini butuh kamu." Rayka memejamkan matanya, menyugar rambutnya frustrasi dan menghela napas panjang. Malam itu tidak ada bintang, justru cenderung gelap dan mendung meski tak kunjung turun hujan. Rayka menghela napas panjang. Tiba – tiba pundaknya terasa berat, seolah baru saja ada beban yang di limpahkan padanya dan tidak bisa ia hindari. "Azanie ..." Rayka akhirnya membuka mulut setelah beberapa saat. "Malam itu adalah kesalahan. Aku nggak bisa menghancurkan semua yang sudah aku siapkan untuk Innara. Kamu tahu kalau aku mencintai dia." Azanie menatap Rayka dengan sorot mata tak percaya. Bagaimana bisa dia begitu tega. Air mata mulai membasahi pipi Azanie. Wanita itu terisak. "Terus gimana sama aku? Memangnya aku wanita yang nggak pantas kamu cintai? Memangnya aku salah apa sampai kamu tega melakukan ini ke aku, Rayka?!" "Mending sekarang kamu pulang. Kita bahas lagi masalah ini nanti." Rayka menutup pintu, membiarkan Azanie di luar seorang diri. Azanie menatap pintu apartemen Rayka yang tertutup rapat. Dia berdiri di sana selama beberapa saat sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi. Wanita itu memungut kembali hasil tes kehamilannya dan membawanya pulang. Dia menghapus air matanya dan mengepalkan tangannya erat – erat. Rayka, aku nggak akan menyerah. Aku pasti akan mendapatkan kamu bagaimanapun caranya. Azanie masuk ke dalam lift, turun ke basement dan mengendarai sedan putihnya keluar parkiran apartemen. Wanita itu masih ingat betul, sekitar sebulan yang lalu ia menghabiskan malam panas itu dengan Rayka. Menyerahkan mahkota seorang wanita pada pria itu. Menyerah dalam kukungan gairah yang menyala. Aku nggak terima, aku yang pertama kali kenal Rayka. Aku yang pertama kali jadi sahabatnya. Dia milikku, dia bukan orang yang seharusnya menikah dengan Innara. Azanie membuka laci di dashboard mobilnya, kemudian melihat sebuah memory card yang ada di dalam sana. Sudut bibir wanita itu tertarik, mencetak senyum miring. "Rayka, akan aku pastikan kalau wanita yang akan kamu nikahi itu aku, dan bukan Innara!" *** Sementara itu, bersamaan dengan waktu yang berlalu, Rayka masih duduk di sudut ranjang. Pria itu menjambak rambutnya frustrasi. Dia menarik napas berkali – kali dan mencoba menenangkan diri. Sudah dua jam berlalu sejak kedatangan Azanie yang tiba – tiba ke apartemennya, akan tetapi Rayka tidak bisa melupakan ucapan wanita itu. Kenapa semuanya jadi runyam begini? Kenapa Azanie mendadak hamil? Bukan aku orang yang pertama kali menawarkan open relationship ini ke dia. Tapi kenapa aku merasa bersalah? Gimana caraku ngomong soal masalah ini ke Innara? "Aaaargghhh....!!!" Rayka berteriak dengan suara keras. Pria itu mendengkus, "bodoh kamu, Rayka! Kenapa kamu bisa kelepasan malam itu?! Kenapa kamu minum sampai nggak sadar udah merkosa Azanie?!" Masih jelas di dalam ingatan Rayka. Malam itu, karena mendapat telepon mendadak, akhirnya Rayka pergi menemui Azanie di apartemennya. Wanita itu menelepon tengah malam sambil terisak seperti orang kesetanan. Saat sampai, Rayka bahkan tidak mengira kalau Azanie akan sekacau itu. Tapi, Rayka tidak ingat. Bagaimana awal mula ia dan Azanie bisa saling menggoda satu sama lain. Bagaimana awal mula Rayka meletakkan tangannya pada tubuh Azanie, kemudian saling menyentuh satu sama lain. Sampai akhirnya mereka melakukan hubungan terlarang itu. Dan kini yang tersisa hanyalah masalah dan penyesalan. Apa yang harus kulakukan? Ting! Denting notifikasi dari ponsel Rayka membuyarkan lamunannya. Nama Innara tertera di kontak. Mendadak Rayka merasa takut. Pikirannya ke mana – mana. Entah bagaimana jadinya, tapi beberapa jam setelah Azanie pergi, mendadak ada chat dari Innara. Kenapa Innara chat aku malam – malam begini? Ada apa? Jangan – jangan ... Apa Azanie sudah mengatakan semuanya ke Innara? Gawat... Entah apa yang akan terjadi jika benar saat ini ternyata Azanie sedang berada di rumah Innara. Duduk bersimpuh sambil mengatakan semuanya pada wanita itu mengenai hubungan terbuka mereka. Hubungan yang lebih dari pertemanan tanpa status. Open relationship Azanie bilang. Jenis hubungan yang tercipta karena Azanie tahu bahwa Rayka tidak akan meninggalkan Innara, meski apapun yang ia lakukan. Gimana nih? Baca. Enggak. Baca. Enggak. Baca.... enggak. Tapi ada kemungkinan kalau Innara nggak tahu, kan? Tapi kalau beneran udah tahu...? Rayka menggigit bibir bawahnya. Dia sungguh tak mau hubungannya dengan Innara berakhir begitu saja. Mereka sudah lama berpacaran, dan akhirnya kini akan maju ke jenjang yang lebih serius. Rayka akan membuktikan cintanya pada Innara, menjalani sisa hidupnya bersama wanita itu, hidup bahagia bersama anak – anak mereka di masa depan selamanya. Tapi, apakah itu mungkin bisa terjadi kalau Innara tahu bahwa Rayka sudah menghamili Azanie, sahabatnya sendiri?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.9K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.0K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.9K
bc

My Secret Little Wife

read
94.3K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook