Swana Pov Setiap hari aku menuju ke kantor cabang perusahaan C yang juga menjadi butik baru kami. Hanya saja ada tantangan yang aku hadapi tiap kali menuju kantor ini yaitu menghindari Ford. Menghindari Ford adalah keharusan yang tidak perlu dipertanyakan. Ada rasa tidak siap di sudut hatiku untuk bertemu lagi dengannya. Aku tidak sanggup menatap wajah tersenyum sekaligus kesakitan itu. Sudah sangat terlambat baginya untuk menunjukkannya padaku. Sudah sangat terlambat dan aku sudah tidak memiliki kepercayaan lagi padanya jika dia bilang mencintaiku. Mungkin saja dia merencanakan sesuatu lagi. Akibat menghindari Ford, aku harus melihat sekeliling sebelum masuk kantor, seperti pencuri yang melihat target. Itu karena lobi kantorku dan kantor Ford berhadapan meski dibatasi trotoar dan jalan.

