Ford dan Swana saling berpandangan. Di antara lalu lalang orang-orang, dan juga mobil-mobil di Manhattan, mereka seolah menjadi satu- satunya makhluk yang berdiri. Hanya mereka berdua, tidak ada yang lain. Swana masih melihat sosok yang pernah sangat ia cintai. Di depan sana, pria itu berdiri bersama balutan jas mahal yang menambah kesan luar biasa pada Ford. Dia masih tampan dan dewasa. Yang mengejutkan, Ford menatapnya dengan mata penuh cinta. Sangat lembut. Beribu emosi muncul dalam hati Swana. Dia tidak tau bagaimana harus bereaksi akhirnya memilih diam. Beruntung Sultan tidak bertingkah, balita imut itu masih memeluk ibunya seperti koala. Jadi tidak mengaburkan fokus Swana yang masih berada di depan Ford. Sama halnya dengan Ford. Tangannya yang terkepal menandakan penahanan diri se

