Malamnya, Kiara tidak bisa tidur nyenyak. Ia terus terjaga lantaran wangi parfum Arga yang membekas dalam hatinya. Ada hal penting yang terlupa, tapi sekeras apapun Kiara memutar kembali memorinya, ia tidak mengingat apapun.
Hingga tanpa sadar, lelah membawanya tidur. Namun, sebuah mimpi buruk justru menghampirinya di tengah malam. Dalam alam bawah sadarnya, Kiara tiba-tiba mendengar suara buih air sungai dan teriakan orang tuanya. Tak hanya itu, sensasi dingin juga ingatan saat air menyerbu paru-paru, memukul batinnya dengan sangat nyata.
Itu adalah trauma yang sudah ia kubur lama. Tapi entah untuk alasan apa, Kiara tiba-tiba mengalaminya lagi. Gadis itu tanpa sadar berteriak keras, berusaha menggapai kesadarannya sendiri. Air sungai itu memang hanya ilusi, tapi rasa sakit yang dirasaka
