Sekembalinya Maura dari kamar mandi, dia langsung duduk disamping Kiara. Tidak perduli sekali pun ada yang menatapnya. Ya dia bisa melihat dari ekor matanya, tatapan orang dihadapannya tidak pernah lepas. "Woy Tar, kedip liatin gue." Maura berusaha mencairkan diri. Attar yang ditegur seperti itu seketika mengalihkan tatapannya ke arah lain. "Dih geer lu. Siapa juga yang ngeliatin." elak Attar yang sudah bisa mengkondisikan wajahnya. Jika tadi, dia terlihat seperti maling yang kepergok warga sedang mencuri sesuatu. Maura mengangkat bahunya acuh. Mulai detik ini, dia meyakinkan diri sendiri untuk bersikap biasa saja. Dan dia selalu menekankan jika Attar sama seperti Yogi, tidak ada yang special. Pesanan mereka pun sudah sampai. Saking menikmatinya makanan, tidak ada yang berani buk

