Memoriam XVIII: Pura-pura Lupa

1431 Words

Ya, kami -- lebih tepatnya aku, tentu karena Haidar masih kecil, belum bisa membuat keputusan sendiri -- memutuskan untuk tinggal di Kediri, tidak ikut dengan ayah, ibu dan juga Tahta ke Bandung. Kami hidup mandiri di sini di dalam rumah dinas warisan Mas Hasbi yang sudah berganti menjadi sertifikasi hak milik.       Namun bukan berarti kami terpisah sama sekali dengan keluarga kami. Ayah dan Ibu memang jarang main ke sini, karena usia mereka yang sudah tidak muda lagi. Tapi mereka kerap melakukan video call, sekadar melepas rindu.      Sementara yang sering main ke sini adalah Tahta. Oleh karena itu, Tahta sangat akrab dengan Haidar. Saat - saat kedatangan Tahta pun dihafalkan oleh Haidar. Saat - saat Tahta ada di sini adalah saat - saat yang paling ditunggu oleh Haidar.       Saking a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD