Perdebatan masih berlanjut

1604 Words

Semua mata langsung tertuju ke arah pasangan paling fenomenal saat ini di kantor. Axel berjalan dengan wajah dinginnya, sedangkan Viona dengan wajah angkuhnya. Emosi dan tenaga Viona benar-benar terkuras, setelah perdebatannya dengan benalu di masa lalu Axel. "Dasar wanita tidak ada urat malunya!" desis Viona, melemparkan bolongnya kasar ke sofa ruangan Axel. "Sabar! Redam dulu emosi kamu!" ucap Axel, mengusap belakang Viona. "Sabar apa? Mana mungkin aku bisa sabar. Enak saja wanita sialan itu menghina dan merendahkan aku di depan umum. Untung saja aku mengikuti kamu tadi. Kalau tidak, mulut besarnya itu pasti sudah semakin menjadi-jadi. Memangnya apa yang dulu kamu lihat dari wanita seperti itu? Cantik tidak, bodi kerempeng seperti orang kurang gizi, kaya juga tidak. Mulutnya juga bes

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD