Viona merasa perutnya sudah sangat begah karena kekenyangan. Hidangan yang Viona pikir adalah buatan Axel sendiri, membuat Viona memuji suami sewaannya itu dalam hati. Kalau begini, aku tidak perlu membayar seorang chef handal atau terkenal untuk memasak semua masakan yang aku inginkan. Ternyata ada untungnya juga punya suami seperti dia. Walaupun dia tidak kaya dan hanya seorang pelayan hotel. Tapi, paling tidak dia tampan, pintar beres-beres rumah, dan pastinya pintar memasak, batin Viona, tersenyum aneh menatap Axel. Axel mendongakkan kepalanya menatap Viona. "Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Axel kesal. "Tidak ada apa-apa. Memangnya aku tidak boleh menatap kamu? Aku ini punya dua biji bola mata. Terserah aku dong, mau menatap ke mana. Sewot sekali!" sahut Viona, beranjak d

