Keluarga Mas Rendra semakin menunjukkan taringnya. Kali ini mereka semakin menjadi-jadi saja. Padahal, Ayah belum melakukan apa pun.
Jangankan betindak, beliau saja belum jadi bicara dengan Mas Gala. Jatahnya masih nanti sore, tetapi pagi ini fokus beliau sudah ter-distract.
Bagaimana tidak begitu?
Sepagi ini, bahkan saat jam belum munjukkan pukul tujuh, Mas Rendra dan kedua orang tuanya sudah datang ke rumahku membawakan banyak sembako. Tidak hanya sembako, tetapi juga buah-buahan dan sayur-sayuran.
Ayah dan Ibu sudah menolak dengan halus, tetapi mereka memaksa. Mereka bilang, sekalian mereka mampir mumpung ke pasar dan belanja banyak.
Sejujurnya, ini sudah di tahap sangat menganggu. Hari ini warung makan libur karena tanggal merah, tetapi Ayah dan Ibu gagal istirahat. Mereka harus t
