bc

Aku Di Antara Kalian 18+

book_age18+
1.2K
FOLLOW
9.3K
READ
intersex
like
intro-logo
Blurb

Aku Bella Ananda. Umurku saat ini 23 tahun dan bekerja sebagai Manager cabang di salah satu kafe di Jakarta. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Aku memiliki adik kandung yang berusia 3 tahun dibawahku bernama Merisa Elisa Ananda atau yang biasa dipanggil Risa. Aku dan Risa lahir di Surakarta dan tinggal di daerah Banjarsari tepatnya di kelurahan Banyuanyar sampai berusia 10 tahun.

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Sebelumnya perkenalkan Aku Bella Ananda. Umurku saat ini 23 tahun dan bekerja sebagai Manager cabang di salah satu kafe di Jakarta. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Aku memiliki adik kandung yang berusia 3 tahun dibawahku bernama Merisa Elisa Ananda atau yang biasa dipanggil Risa. Aku dan Risa lahir di Surakarta dan tinggal di daerah Banjarsari tepatnya di kelurahan Banyuanyar sampai berusia 10 tahun. Aku dan Kak Olivia sama-sama lahir disana dan Kak Olivia pun sempat tinggal disana sampai usia 7 tahun. Setelah usia 7 tahun karena sebuah insiden yang nanti akan Aku ceritakan. Dia pindah ke Boyolali bersama keluarganya dan adiknya Arif Sanjaya yang masih berusia 2 tahun saat itu. Namun meskipun begitu Aku sering diantar ke rumah Kak Olivia di Boyolali untuk bermain bersama setiap hari sabtu dan minggu. Hal itu dilakukan karena Aku dan Kak Olivia memang sangat dekat. Ayahku adalah Kakak kandung nomor dua dari Ibunya Kak Olivia. Ayahku adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Memiliki satu kakak laki-laki dan dua adik perempuan. Dan Kak Olivia adalah cucu perempuan pertama dari Mbah Putri dan Mbah Kakung (Kakek Nenekku dan Kak Olivia). Pakde Rusmawan (Kakak dari Ayah) memiliki 3 orang anak yang ketiganya adalah anak laki-laki. Dan doa dari Mbah Putri agar memiliki anak perempuan yang sangat cantik dan cerdas sehingga lahirnya Kak Olivia pada tahun 1995. Aku dan Kak Olivia adalah dua anak yang bernasib sangat berbeda meskipun kita berdua adalah saudara sepupu. Kak Olivia terlahir sangat cantik dan dia sangat jenius sudah sejak kecil. Saking cerdasnya dia, Aku sangat ingat Kak Olivia pernah dua kali hampir lompat kelas. Yang pertama dari kelas 1 SD guru-guru di sekolahnya menyarankan Kak Olivia langsung lompat ke kelas 4 SD namun ditolak oleh Bule Reni. Dan ketika kelas 3 SD Kak Olivia disarankan naik ke kelas 6 dan akan langsung di daftarkan Ujian Nasional. Namun sekali lagi hal tersebut ditolak oleh Bule Reni karena mempertimbangkan masa kanak-kanak Kak Olivia bermain dan belajar tetap harus dijaga. Kedua kejadian tersebut terus-menerus diceritakan oleh Mbah Putri kepada cucu-cucunya. Sedangkan Aku berbeda hahaha. Aku bahkan hampir gak naik kelas dikelas 4 dan kelas 5. Sering diejek dikelas karena bodoh namun bullyan itu menjadi sebuah hal yang biasa untukku karena sudah makanan sehari-hari. Dikala semua keluargaku memberikan sindiran dan ejekan. Berbeda dengan Kak Olivia berserta keluarganya. Kak Olivia berkata “Ada apa Bella? Kamu main ke rumahku hari ini keliatan sedih?”. Aku menjawab “Mama memarahiku karena nilai sekolahku sangat jelek. Katanya aku masih kelas 1 SD saja sudah malas belajar. Masalahnya aku sudah belajar pun tetap tidak mengerti”. Pakle Harto menjawab “Orang bodoh itu gak ada sayang. Semua orang ada bakat dan keahliannya masing-masing. Percaya sama Pakle. Kak Olivia juga tau kok hal itu. Contohnya Kak Olivia gak bisa menggambar hahaha”. Kak Olivia menjawab “Iyaa kamu pasti bisa Bell. Ayoo semangat Bella sayaang hehehe”. Mereka gak pernah menghina dan memojokkan aku sama sekali karena nilai yang jelek. Aku menjawab “Kak Olivia lagi baca apa? Majalah apa? Kok tebel banget?”. Kak Olivia menjawab “Ini buku Ensiklopedia Sains tentang anatomi tubuh”. Aku menjawab “Sains itu apa? Apakah karakter dalam sebuah kartun?”. Kak Olivia tertawa dan menjawab “Hahaha Sains itu Ilmu Pengetahuan Alam Bell. Kakak membacanya karena ada di meja kerja Ayah. Dan ternyata sangat asik”. Aku menjawab “Hehehe aku tetep gak mengerti Kak”. Kak Olivia menjawab “Gak apa-apa suatu saat kamu akan ngerti”. Disisi lain dalam adat kebudayaan Jawa. Kami berdua sudah dididik dan dilatih sedari kecil untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Berbeda dengan Kak Olivia yang selalu penurut dan mau diajarkan memasak, menyapu, mengepel, mencuci baju, dan sebagainya. Aku selalu kabur dan gak pernah mau dilatih untuk melakukan pekerjaan rumah tangga hahaha. Mbah Putri selalu bilang “Perempuan itu mau kamu wanita karir dengan jabatan tinggi ataupun hanya seorang lulusan SD. Tetap kewajiban nomor satu adalah bisa mengurus pekerjaan rumah. Nanti ketika dewasa kalian akan paham bahwa bisa memasak itu sangat berguna. Ketika hidup kamu susah, kamu bisa bertahan hidup jika bisa memasak. Jika hidup kamu makmur, kamu bisa membuat makanan yang sehat dan bergizi untuk diri kalian sendiri ataupun keluarga”. Mbah Putri menambahkan “Gak ada itu yang namanya diajarkan masak dikatakan Patriarki. Belajar mengurus rumah itu tidak melulu mengenai menjadi istri atau Ibu rumah tangga. Tapi ketika kalian menguasai pekerjaan rumah yang sederhana seperti ini. Ini ilmu dasar untuk kalian bisa bertahan hidup dimanapun kalian berada nantinya”. Kak Olivia mendengarkan seperti sudah memahami bahwa apa yang dia pelajari semuanya adalah kebutuhannya. Di keluarga besar biasanya setiap liburan semester dua minggu. Seluruh cucunya di minta menginap di rumahnya Mbah Putri dan dilatih pekerjaan rumah. Dibagi tugas seperti Aku mencuci piring, Kak Olivia mencuci baju, Kak Naufal menyapu dan mengepel, Kak Arman memasak, dan Kak Ihyas membersihkan kebun. Dan setiap hari dirolling bergantian. Jadi setiap anak kedapatan semua tugas. Dan ini sudah diajarkan sejak kami berusia 6 tahun. Namun seluruh masa kecilku berubah memburuk sejak Kak Olivia pindah ke Jakarta ketika kelas 3 SD. Karena pekerjaan Pakle Harto sebagai dokter bedah saat itu berpindah ke Jakarta. Aku merasa tidak memiliki seorang saudara perempuan yang bisa menjadi tempat mengeluh dan bermanja. Bahkan aku menangis histeris ketika Kak Olivia berangkat ke Jakarta “Kak Olivia!! Kak Olivia gak boleh pergi ke Jakarta. Aku nanti gak punya temen lagi!!”. Kak Olivia menjawab “Tahun depan ketika liburan semester Kak Olivia menginap disini 2 minggu yaa. Kamu jangan sedih harus semangat. Kamu kan sekarang juga punya adik perempuan”. Aku menjawab “Risa masih kecil Kak. Dia masih 3 tahun umurnya belum bisa diajak ngobrol. Jangan pergi ke Jakarta kak!!”. Namun tetap saja itu percuma hahaha. Kak Olivia tetap berangkat ke Jakarta dan Ayah Ibuku berusaha menenangkanku “Jangan nangis dong sayang. Nanti Kak Olivia kan juga kesini lagi ketika liburan sekolah”. Ayah menjawab “Hahaha saking sayangnya sama Mbak Olivia ya?”. (Bersambung…)

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Revenge

read
17.8K
bc

Scandal Para Ipar

read
694.5K
bc

Life of Mi (Completed)

read
1.0M
bc

JANUARI

read
37.2K
bc

My Devil Billionaire

read
94.9K
bc

BELENGGU

read
65.0K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
8.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook