bc

Cinta Yang Salah

book_age18+
51
FOLLOW
1K
READ
arrogant
others
tragedy
serious
mystery
scary
evil
horror
like
intro-logo
Blurb

Seorang pemuda yang begitu menjadi memiliki sikap yang pendiam tiba-tiba mendapatkan sesuatu yang sangat ingin dia raih, sampai melakukan hal apapun. Tapi semua pengorbanan nya harus mendapatkan pil pahit karena sesuatu yang berusaha dia raih tak bisa dia dapatkan. Sehingga dengan berat hati pria tersebut tentu saja melepaskan sesuatu yang di inginkan nya.

chap-preview
Free preview
Cinta Yang Salah
“ Komi, apa kau menikmatinya?”tanya seorang wanita saat itu. “ Ya tentu Frins, aku merasa sangat menikmatinya,”jawab Komi kepada wanita tersebut. “ Hahaha syukurlah, jika seperti itu aku jadi tak akan ragu mengajak mu keluar lagi lain waktu karena aku bisa membuat mu menikmati apa yang kita saksikan saat ini,”ujar wanita tersebut kembali dengan sedikit tertawa. “ Ya tentu Frins, aku akan merasa senang karena itu,”jawab Komi. Karena saat itu pertunjukan yang ada di pasar malam akan segera berakhir karena sudah sedikit larut mereka pun langsung saja beranjak untuk langsung pergi dari sana. “ Sepertinya cukup untuk hari ini? Ini sudah cukup larut malam. Ayo pulang aku antarkan kau,”ujar Komi saat mereka pergi meninggalkan pasar malam tersebut. “ Ya tentu,”jawab Frins, wanita yang bersama Komi saat itu. Tanpa berpikir untuk melakukan apa-apa lagi Komi langsung saja mengantarkan Frins pulang ke rumahnya malam itu, Komi adalah pria yang memiliki pemikiran yang bisa di bilang rumit karena Komi seperti orang yang tak pernah mendapatkan sesuatu yang membuatnya puas. Seperti halnya malam ini saat Komi ditanya mengenai apa yang di saksikan Komi malam ini, dia menjawab menikmatinya tapi saat Frins melihat Komi di perjalanan pulang Komi tak pernah membicarakan lagi apa yang sudah Komi saksikan dan nikmati tadi, seperti tak ada hal yang menarik dengan apa yang sudah di saksikan Komi meskipun tadi Komi bicara menikmati apa yang Komi saksikan, jika memang benar Komi menikmati apa yang sudah Komi saksikan tadi Komi tentu akan antusias membicarakannya lagi sebagai tanda jika Komi memang menikmati apa yang sudah Komi saksikan tadi, tapi tidak dengan malam ini dan malam-malam dimana Frins mengajak Komi untuk jalan-jalan keluar sekedar untuk mencari hiburan. Singkat cerita mereka sudah sampai di rumah Frins sehingga Frins pun langsung saja turun dari motor Komi dan berterima kasih atas waktunya malam ini, Komi pun menjawab singkat saja dengan dirinya yang pamit untuk pulang saat itu. “ Komi jujur aku begitu penasaran dengan apa yang sebenarnya kau rasakan, tapi aku tak memiliki keberanian untuk bertanya mengenai sikap mu yang seperti ini,”ujar Frins saat itu tetap berdiam diri melihat Komi yang pergi pulang menggunakan motornya. Seperti itulah sikap Komi pria biasa yang memiliki pekerjaan menjadi seorang penulis, Komi terlihat tak bahagia dengan apa yang sudah Komi dapatkan dan lakukan seperti halnya barusan saat Komi menyaksikan pertunjukkan di sebuah pasar malam Komi memang menjawab menikmatinya, tapi respon Komi tak menunjukkan jika Komi benar-benar menikmati apa yang sudah Komi saksikan saat itu. Dan wanita yang begitu memikirkan mengenai Komi yang memiliki sikap seperti itu adalah sahabat Komi yang sepertinya memiliki sebuah perasaan lebih dari teman kepada Komi sampai diam-diam saat wanita itu mengajak Komi untuk keluar bertujuan untuk membuat Komi bisa merasa nyaman dengan apa yang di lakukannya, dan membuat Komi jatuh hati padanya tentu saja, tapi wanita itu merasa jika Komi berbeda dari orang biasa nya karena sikapnya yang seperti tak pernah merasa puas dengan apa yang Komi saksikan, tapi wanita yang bernama Frins ini tak peduli dengan itu awalnya dan berniat untuk terus saja membuat Komi bisa merasakan kebahagiaan dengan adanya Frins disisinya. Dan salah satu usaha Frins agar bisa membuat Komi mengakui dirinya sehingga mendapatkan kebahagiaan Frins tak jarang mengajak Komi untuk pe to keluar untuk sekedar berjalan-jalan keluar rumah menikmati apa yang menurut Frins bisa membuat merasakan kebahagiaan, meskipun sudah cukup lama Frins mengusahakan hal seperti itu Frins masih belum melihat tanda-tanda jika Frins berhasil membuat Komi sedikit membuka hatinya dengan keadaan sekitar, apa lagi sadar, dan membuka hatinya untuk Frins jika apa yang Frins itu karena Frins memiliki perasaan kepada Komi saat itu. Awal Frins bertemu dengan komi seperti biasa saja mereka bertemu di sebuah taman yang tak jauh dari rumah mereka, saat itu Komi terlihat sedang menggunakan laptopnya dan sepertinya komi sedang menulis sebuah novel saat itu, Frins melewati tempat duduk yang di tempat Komi saat itu sampai kejadian tak terduga terjadi, dimana Frins malah terpeleset sehingga terjatuh tepat di hadapan Komi yang sedang fokus menulis novel saat itu sehingga karena Komi melihat hal seperti itu Komi pun bergegas membantu Frins yang tentu saja sedikit kesakitan, dan banyak malunya karena dengan mudahnya Frins terjatuh tepat di hadapan Komi. Saat Komi membantu Frins bangun Komi pun bertanya sesuatu. “ Hati-hati, kau terluka? Ke mana kau ingin pergi?"tanya Komi sambil membantu Frins berdiri. “ Terima kasih, aku tak apa-apa. Tadi aku ingin duduk di kursi sebelah sana( Frins terdiam karena kursi yang Frins inginkan sudah di duduki oleh orang lain),”ujar Frins berterima kasih menjawab apa yang Komi katakan, sambil menunjuk ke arah kursi yang di inginkan Frins tapi sudah di tempat orang lain tersebut. “ Oh sepertinya kau kurang beruntung kursi itu sudah ada yang menempati. Tak apa-apa kau bisa duduk di kursi ini bersama ku jika kau ingin,”ujar Komi sambil menawarkan tempat duduk yang kosong di meja yang sama dengan komi. “ Oh ya kursi itu sudah di tempat orang lain. Oh ya tentu aku mau, tapi apa kau tak keberatan?”ujar Frins, dan bertanya. “ Kenapa aku harus keberatan tentu saja tidak,”jawab Komi. “ Oh ya baiklah tentu aku mau, terima kasih. Nama ku Frins,”ujar Frins berterima kasih, sambil menjulurkan tangannya memperkenalkan diri. “ Silahkan. Nama ku Komi,”jawab Komi sambil mempersilahkan Frins duduk. Saat itu lah pertemuan pertama mereka sampai hari ini mereka bisa menjadi teman dekat, bahkan tentu saja sahabat. Tapi saat pertama bertemu menjadi teman biasa Komi begitu seperti orang biasa yang murah senyum, dan terlihat bisa mendapatkan kesenangan dengan hal sederhana seperti halnya saat itu dengan komi yang berbincang dengan Frins sambil duduk-duduk, minum dan menikmati suasana segar di taman Komi bisa tertawa seperti layaknya orang yang memang menikmati sesuatu meskipun hanya sesuatu yang sederhana. Waktu berjalan dengan cepat sampai Komi, dan Frins pun nyaman menjadi teman sehingga mereka pun perlahan menjadi teman dekat, mencari hiburan bersama agar bisa melepaskan penat yang sudah mereka dapatkan dari pekerjaan mereka yang tentu saja melelahkan. Di mana mereka keluar bersama untuk mencari sebuah hiburan di mana pun tempat mereka ada mereka selalu memiliki sebuah perbincangan yang menarik dan membuat mereka bisa tertawa lepas, Komi begitu royal dan membuat Frins nyaman sampai Frins pun perlahan menjadi memiliki perasaan lebih dari teman kepada komi, tapi Frins tak ingin merusak suasana bahagia kebersamaan mereka dalam ikatan persahabatan mereka, sampai Frins pun hanya bisa memendam saja apa yang Frins rasakan kepada komi saat itu. Tapi meskipun Frins hanya bisa memendam perasaannya saat ini Frins tentu saja memiliki sebuah pemikiran jika dirinya akan memikirkan sesuatu agar dirinya bisa mengungkapkan apa yang Frins rasakan tanpa harus merusak tali persahabatan mereka saat ini. “ Aku merasa nyaman dan ingin menjalani sebuah ikatan lebih dengan mu Komi, tapi aku tak ingin merusak persahabatan kita dengan adanya ikatan baru diantara kita. Jadi aku rasa aku akan memendam perasaan ku ini sejenak dan akan mengungkapkan perasaan ku nanti ketika sudah waktunya, di mana perasaan ini bukan hanya aku saja yang memiliki nya komi tapi kau juga sehingga kita bisa melangkah ke ikatan yang lebih baik dengan perasan kita berdua yang sama,”ujar Frins saat itu dengan tersenyum mendengarkan cerita Komi yang begitu bisa membuatnya tertawa. Frins dan Komi terus saja menjalani hubungan mereka dengan ikatan persahabatan mereka tanpa Frins memikirkan berlebihan mengenai apa yang Frins rasakan kepada Komi saat itu hari, minggu, bahkan beberapa bulan mereka lewati bersama dengan kedekatan mereka sebagai sahabat, Frins pun menjadi sangat lebih menginginkan ikatan yang lebih jauh dengan komi karena sikap Komi yang saat itu sudah mulai berbeda kepada Frins, Komi begitu perhatian kepada Frins yang tentu saja perhatian Komi tersebut membuat Frins merasa lebih nyaman kepada Komi. “ Apa kau sudah merasakan apa yang aku rasakan juga Komi? Kau begitu perhatian kepada ku, apa kau menyayangi ku, dan menginginkan ikatan yang lebih seperti apa yang aku inginkan juga dengan mu,”ujar Frins saat itu kembali bertanya dalam hatinya sendiri mengenai apa yang Frins rasakan lebih dalam lagi kepada Komi. Suatu saat Frins dan Komi sedang makan bersama di sebuah restoran selama mereka makan bersama situasi saat itu biasa saja seperti biasa tak ada yang aneh mereka masih saling bercanda dan tertawa bahkan sampai saat Komi mengantarkan Frins pulang pun tak ada hal aneh yang terjadi, sehingga dengan pikiran yang bahagia seperti biasa Frins langsung saja masuk ke dalam rumahnya bermaksud untuk langsung saja beristirahat. Beberapa hari berlalu dengan biasa saja Frins menjalani hari-harinya tanpa berpikir buruk apapun, karena mereka sudah sangat dekat bahkan keluarga mereka sudah saling mengetahui dan saling senang dengan persahabatan mereka Komi, dan Frins pun jarang berkomunikasi menggunakan ponsel tapi jika mereka ingin bertemu membicarakan sesuatu atau untuk saling curhat mereka langsung saja pergi ke rumah mereka masing-masing, dan hari ini Frins pun berencana akan menemui Komi untuk kembali jalan-jalan mencoba mencari keseruan di sebuah tempat. Sampai setelah Frins menjalani aktivitasnya malamnya Frins langsung saja pergi ke rumah Komi untuk mengajak Komi jalan-jalan keluar. Karena jarak rumah mereka tak terlalu jauh Frins pun tak lama bisa sampai di rumah Komi menggunakan taksi, setelah sampai di rumah Komi tentu saja Frins langsung mengetuk pintu rumah Komi. “ Selamat malam,”ujar Frins sambil mengetuk pintu rumah Komi. “ Frins? Ayo silahkan masuk, kau mencari Komi?”sambil membuka pintu ibu Komi mempersilahkan Frins masuk saat itu. “ Iya bu, terima kasih,”jawab Frins sambil masuk. Ibu Komi pun mempersilahkan Frins untuk duduk, sementar dia memanggil Komi agar turun dari kamarnya. “ Hey, Komi. Kau tidak sibuk kan? Ini malam minggu bagaimana jika kita pergi jalan-jalan lagi keluar?”tanya Frins, lalu mengajak Komi. “ Tentu tidak Frins. Oh itu ( Komi terdiam ), y-ya tentu, ayo Frins. Tunggu aku bersiap dulu sebentar,”jawab Komi dengan sedikit ragu, bahkan sampai terdiam sejenak bicara seperti itu. Frins pun hanya tersenyum menunggu Komi yang barusan berkata akan bersiap dulu sebelum dia pergi. Tak lama Frins menunggu Komi pun akhirnya turun dan langsung mengajak Frins untuk pergi seperti ajakkan Frins saat itu. “ Mau kamana kita sekarang Frins?”tanya Komi. “ Entahlah menurut mu tempat yang bisa kita saksikan untuk melihat hal yang bisa membuat kita merasa senang dimana Komi?”tanya Frins kembali. “ Entahlah, aku juga tak tahu Frins,”jawab Komi singkat. “ Tapi mungkin kau bisa jalan saja dulu Komi, nanti aku akan katakan kemana kita akan pergi,”ujar Frins. “ Ya baiklah,”jawab Komi singkat kembali. “ Kenapa dengan komi? Dia sekarang sedikit berbeda, sedikit dingin kepada ku, apa dia sedang tidak mood, atau aku mengganggunya,”ujar Frins dalam hatinya. Untuk sejenak Frins tak bicara apa-apa lagi saat itu, Frins berpikir mencoba untuk bicara mengenai sebuah lelucon karena saat ini Komi terasa begitu berbeda, tak seperti Komi biasanya yang dengan antusias jika sedang ada di dekat Frins. “ Oh ya Komi bagaimana jika kita kembali jalan ke pameran saja? Beberapa waktu lalu saat kita bermain ke sana, tak semua permainan yang ada di sana kita mainkan kan Komi?”ujar Frins. “ Ya tentu Frins. Ayo,”jawab Komi kembali singkat. “ Apa Komi merasa terganggu karena tadi dia sedang sibuk? ( Ujar Frins dalam hati ). Em Komi kau ingatkan saat kita pergi ke pameran tersebut beberapa waktu lalu dan masuk ke rumah hantu? Aku begitu malu saat ada hantu mengerikan yang tiba-tiba ada di belakang ku, aku kaget sampai aku langsung saja lompat sehingga kau menjadi menggendong ku hahaha kejadian yang memasukkan, tapi aku benar-benar kaget saat itu sampai aku bisa melakukan hal itu Komi hahaha,”ujar Frins mengatakan hal yang lucu karena dulu bisa membuat Komi tertawa mendengar hal itu. “ Ya Frins itu kejadian yang menarik,”dengan singkat kembali Komi menjawab. “ Sepertinya memang ada yang tak beres dengan komi,”ujar Frins dalam hati. Sampai saat itu akhirnya mereka bisa sampai di tempat pameran yang Frins maksud. Saat sampai Frins langsung turun dari mobil untuk langsung saja pergi melihat-lihat pameran yang sedang berlangsung di sana dengan Frins yang menggenggam tangan Komi saat itu. Saat Frins memegang tangan Komi untuk berjalan melihat-lihat pameran tersebut Frins melihat ke arah wajah kominyang saat itu biasa saja Komi terlihat tersenyum ke arah Frins sampai pikiran buruk Frins pun hilang karena melihat senyum yang Komi tunjukkan saat itu, meskipun senyum Komi saat itu tak terlihat seperti senyum Komi yang biasanya. Tak seperti biasanya juga sekarang komi yang berjalan-jalan dengan Frins diam seribu bahasa tanpa bercanda Komi pun hanya ikut saja ke mana Frins membawanya. Frins yang melihat komi dengan sifat seperti itu tentu saja kembali muncul pemikiran jika Komi memang sedang mengalami hal yang kurang baik saat itu sehingga Frins pun langsung saja mencoba untuk menghibur Komi dengan membawanya menaiki salah satu permain yang ada di pameran tersebut. “ Komi bagaimana jika kita naik kincir angin lagi? Aku tahu beberapa waktu lalu kita menaiki kincir angin juga tapi sekarang aku ingin kembali menaikinya karena aku merasa nyaman ada di dalam nya sampai Sekarang aku merasa ingin menaikinya lagi untuk merasakan ketenangan itu lagi. Bagaimana?”ujar Frins mengajak Komi. “ Ya aku ikut saja Frins,”jawab Komi. Seperti biasa saat itu Komi kembali menjawab dengan singkat perkataan Frins, tapi Frins tak kembali aneh dengan jawaban singkat Komi karena dari tadi berangkat Komi sudah bersikap dingin seperti itu, tapi meskipun Komi memang sedang menghadapi masalah, Frins yang mangajak Komi menaiki kincir angin saat ini bertujuan untuk menghibur hati komi berharap semoga apa yang Komi sedang hadapi bisa terasa lebih hampa karena hiburan yang Frins berikan kepada Komi saat ini. Mereka pun langsung saja membeli tiket dan langsung menaiki kincir angin tersebut, saat mereka menaiki kincir angin tersebut dari awal sampai turun kembali dari kincir angin tersebut Komi hanya berdiam diri melihat ke belakang nya, tapi Frins berpikir positif saja saat itu mungkin Komi sedang menikmati pemandangan dari batas kincir angin ini dan Komi merasa sangat nyaman dengan apa yang di nikmatnya saat itu. “ Komi sepertinya menikmati pemandangan dari kincir angin ini, semoga saja setelah ini Komi bisa kembali ke sikapnya yang membuat ku nyaman seperti biasanya,”ujar Frins berharap seperti itu dalam hatinya. “ Ternyata bagus sekali pemandangan yang aku lihat disini,”ujar Komi. “ Akhirnya Komi bicara ( Ujar Frins dalam hati ). Y-ya tentu Komi, apa kau menikmatinya? Aku juga menikmatinya, inilah alasan ku kenapa aku begitu ingin menaiki kincir angin lagi Komi,”ujar Frins. “ Ya tentu Frins, seperti biasanya kau begitu pintar dalam memilih tempat yang bisa membuat ku menikmatinya,”jawab Komi. “ Syukurlah, Komi sepertinya menikmati ini semoga saja setelah ini Komi tak kembali bersikap dingin dan bisa kembali bersikap humoris seperti beberapa waktu lalu saat kita bersenang-senang bersama yang membuat aku bisa nyaman kepadanya,”ujar Frins berharap seperti itu dalam hatinya. Tak terasa saat itu waktu sudah larut malam pameran pun akan tutup sehingga tentu saja Komi dan Frins pun harus lekas pergi pulang untuk malam ini, dengan memakai motor yang Komi kendarai tadi saat itu mereka langsung saja pulang ke rumah Frins terlebih dahulu tentu saja. Di perjalanan pulang Frins kembali merasakan hal yang aneh dengan sikap Komi karena tak ada seucap kata pun yang Komi ucapkan saat itu sehingga untuk mencairkan suasana Frins pun bertanya sesuatu kepada Komi saat itu. “ Komi apa kau merasakan apa yang aku rasakan dengan apa yang sudah kita lalui malam ini?”tanya Frins. “ Sepertinya begitu,”ujawan Komi singkat kembali. “ Komi begitu singkat kembali menjawab perkataan ku ( dalam hati Frins ). Ya Komi, aku merasa,” “ Ada yang berbeda kan Frins?”tanya Komi memotong pembicaraan Frins. “ Apa Komi sadar jika ada yang berbeda dan yang berbeda itu ada dalam dirinya,”ujar Frins bicara dalam hatinya. “ Kenapa kau melamun Frins? Aku bertanya pada mu? Ada yang berbeda kan Frins?”tanya Komi kembali. “ O-oh maaf Komi aku tak fokus. Ya aku merasa ada yang berbeda apa aku boleh bertanya mengenai perbedaan itu kenapa kau,” “ Han bertanya? Jadi kau tak sadar jika pameran tadi begitu berbeda dari suasana beberapa hari yang lalu saat kita kemari Frins? Aku pikir kau juga merasakan apa yang aku rasakan mengenai perbedaan itu. ( Komi mengjela nafas ) pameran itu memiliki suasana yang berbeda, di mana tadi aku bisa merasakan sedikit rasa nyaman saat menaiki kincir angin, dan berada di bagian paling atas dari kincir tersebut, entahlah apa yang membuat suasana di sana menjadi senyaman itu, tapi itu lah yang aku rasakan tadi,”ujar Komi memotong kembali pembicaraan Frins bicara mengenai apa yang Komi rasakan tentang perbedaan yang komi rasakan ternyata dari suasana pameran tersebut. “ Oh itu ( Frins terdiam sejenak ), ya aku juga merasakan nya komi, dan aku melihat kau merasakan kenyamanan itu karena kau begitu menunjukkan nya tadi, kau begitu menikmati suasana nyaman itu sampai dari awal menaiki kincir angin tersebut kau terus saja melihat ke arah belakang mu, yang memperlihatkan pemandangan indah yang ada di pameran tersebut, mungkin itu lah yang membuat mu merasa nyaman dan menganggap jika suasana di pameran tersebut berbeda. ( Ternyata perbedaan yang kau rasakan tak sama dengan apa yang aku rasakan komi ),”ujar Frins bicara seperti itu membenarkan saja jika ia perbedaan tersebut memang dari suasana yang di rasakan di pameran tersebut, sambil bicara dalam hati jika Komi saat itu tak merasakan perbedaan yang sama dengan yang di maksud oleh Frins. “ Ya Frins aku tak menyangka bisa seperti itu. Kembali lagi aku bicarakan padamu kau memang sahabat yang sangat aku sayang yang jika mengajak ke suatu tempat pasti tempat yang kau maksud bisa membuat ku puas dengan suatu hal yang sudah bisa aku rasakan, terima kasih Frins,”ujar Komi bicara dengan nada senang kepada Frins saat itu, bahkan berterima kasih. “ Ya sama-sama komi kau seperti baru jalan bersama ku saja, dari dulu aku tentu melakukan yang terbaik saat ada di dekat mu kan Komi. ( Ternyata perkiraan ku salah, tak ada yang aneh dari mu Komi, maaf ),”ujar Frins, dan bicara dalam hatinya. “ Baiklah kita sudah sampai Frins,”ujar Komi sambil menghentikan laju motornya. Frins pun tentu saja turun dari motor Komi saat itu. “ Kau tak akan mampir dulu Komi? Ibu kadang menanyakan tentang mu,”tanya Frins. “ Oh benarkah? Tapi maaf karena ini sudah larut malam aku tak bisa mampir dulu, aku titip salam saja kepada ibu mu ya? Katakan padanya aku baik-baik saja. Baiklah Frins aku pulang,”ujar Komi menolak tawaran Frins karena hari sudah larut malam. “ Ya baiklah komi kau benar juga ini sudah malam jika kau mampir terlebih dahulu tentu kau akan terlambat pulang jadi sebaiknya kau pulang saja lain waktu kau akan mampir kemari untuk menemui ibu ku kan Komi? Hati-hati di jalan, jalan menuju rumah mu ada bagian yang begitu gelap dan sangat sepi kadang aku mengkhawatirkan mu karena takut akan terjadi sesuatu di jalan itu Komi, jadi berhati-hatilah,”ujar Frins, sambil Frins yang entah kenapa saat itu langsung saja memeluk Komi dengan erat. “ Ya tentu Frins aku akan sangat berhati-hati ja han khawatir. Aku jadi ingat sesuatu mengenai jalan itu Frins. Sebaik ya kau tak usah datang ke rumah ku lagi Frins ( Frins kaget dan melihat tajam ke arah Komi saat itu mendengar apa yang Komi katakan ). Dengarkan aku dulu maksud ku, kau sebaiknya jangan ke rumah ku lagi sendiri melewati jalan yang sepi itu Frins, jika kau ingin jalan bersama ku kau bisa mengubungi ku agar aku bisa menjemput di rumah mu saja, jadi kau tak perlu ke rumah ku terlebih dahulu. Kau mengerti kan?”sambil melepaskan pelukan yang Frins lakukan dengan memegang kedua bahu Frins, Komi bicara seperti itu menjelaskan apa maksud Komi melarang Frins datang ke rumahnya karena khawatir dengan Frins yang harus melewati jalan sepi dan gelap sendirian. “ Oh maaf Komi aku sedikit kaget dengan apa yang kau katakan, terima kasih tapi aku hanya tak ingin merepotkan, jika nanti aku meminta jemputan mu untuk pergi jalan-jalan pulang nya kau mengantarkan ku juga, aku jadi 2 kali merepotkan mu Komi, aku tak ingin seperti itu. Begitu merepotkan mu,”ujar Frins menjelaskan alasannya. “ Kau ini seperti baru saja menjadi teman ku Frins. Kau sahabat terbaik Frins setiap kau mengajak ku keluar jalan-jalan kau selalu bisa membuat ku merasakan rasa senang Frins aku tak akan pernah merasa jika kau merepotkan mu. Dengarkan apa yang aku katakan Frins, laik kali hubungi aku jika malam hari kau ingin jalan bersama ku, aku yang akan menjemput mu Frins. Tak usah sungkan,”ujar Komi menegaskan apa yang Komi inginkan agar Frins tak harus menghampiri Komi saat ingin jalan keluar pada saat malam hari, tapi Komi lah yang akan menjemput Frins. “ Ya baiklah Komi terima kasih, aku mengerti dengan apa yang kau katakan,”ujar Frins. “ Baguslah Frins. Jika seperti itu aku pulang sekarang, kau beristirahatlah Frins dan sampaikan salam ku pada ibu mu,”ujar Komi sambil langsung saja pergi dengan motornya. “ Ya Komi hati-hati. Jangan bosan menemani ku jika aku ingin jalan-jalan dengan mu,”ujar Frins bicara seperti itu saat Komi sudah pergi meninggalkannya pulang. Frins pun langsung saja masuk ke rumahnya. “ Sepertinya memang benar tentang prasangka aneh yang aku rasakan tak benar, Komi tak berubah sedikit pun aku saja yang sedikit berlebihan,”ujar Frins dalam hatinya saat itu, dengan langsung saja beristirahat. Saat itu Frins pun langsung saja masuk ke dalam rumah dan tak memikirkan apapun lagi karena Komi pun sudah berangkat pulang menggunakan kendaraannya. Sementara Komi yang saat itu memacu kendaraannya untuk pulang tidak seperti biasanya karena Komi yang memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi entah apa yang ada di pikiran Komi saat itu tapi yang penting Komi tidak sedang baik-baik saja dan di tengah jalan pun Komi di buat kaget sehingga melakukan rem mendadak kendaraannya saat itu sehingga dirinya bisa membuat motor yang sedang dikendarainya melakukan aksi standing pantat hingga akhirnya Komi langsung berhenti memacu kendaraannya karena merasa sangat kaget dengan kejadian yang sebenarnya belum jelas apa yang Komi lihat sehingga melakukan standing pantat saat itu sampai menghentikan laju kendaraannya. " Sial apa-apaan ini. He ada orang di sana? keluar dan tunjukanlah dirimu"ujar komi sedikit emosi saat itu karena merasa sangat kaget dengan apa yang Komi alami saat itu. Komi bicara dengan nada yang cukup keras saat itu sambil melihat ke semua arah yang sebenarnya Komi sedang di kelilingi oleh banyaknya pohon tinggi besar yang cukup rindang sehingga menutupi cahaya lampu yang sebenarnya cukup banyak saat itu. " Sepertinya yang ada di sini dan membuat ku melakukan rem mendadak seperti ini bukan manusia, melainkan yang aku lihat tadi adalah seekor hewan yang berlari cepat menyebrangi jalan tepat ketika aku melintas. Oh sial untung saja aku tidak sampai menabrak hewan itu, lebih baik sekarang aku lanjutkan perjalanan ku untuk pulang karena ini sudah sangat larut,"ujar Komi saat itu sambil menaiki kendaraannya kembali untuk melanjutkan perjalanannya pulang. Singkat cerita saat itu Komi sudah bisa sampai di rumahnya dan langsung saja masuk menggantungkan pakaiannya dan membaringkan dirinya untuk langsung tidur. Tapi saat itu Komi tidak bisa langsung tidur karena komi yang merasa jika dirinya tak seperti biasa, ada perasaan yang membuat Komi begitu terbebani memikirkannya saat itu, tapi Komi tidak tahu dengan jelas apa yang sedang ada dalam pikirannya yang begitu membuat Komi langsung begitu memikirkan hal tersebut sampai menghambat pikirannya yang ingin beristirahat malam itu. Sementara Komi merasa terbebani dengan pikirannya jg tidak jelasnya saat itu. Frins pun masih berpikir jika ada yang sedang tidak beres dengan apa yang di alami Komi tadi. " Sudahlah Frins tak ada yang aneh dengan Komi dan kejadian tadi, semuanya berjalan normal lebih baik aku tak usah berpikir buruk mengenai apapun apa lagi mengenai Komi. Ayo Frins seksrang beristirahat kegiatan yang harus kau selesaikan esok hari sudah menunggu,"ujar Frins saat itu bicara dalam hatinya sambil memejamkan mata mencoba untuk tidur. Sehingga pada akhirnya Frins pun akhirnya bisa terlelap tidur beristirahat, beda lagi dengan Komi yang saat itu malah jadi kembali bangkit dari tempat tidurnya dan jadi melihat ke arah jendela dimana kamarnya langsung menuju ke pemandangan kota besar.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Lone Alpha

read
33.0K
bc

The Vampire King's Human Mate

read
93.5K
bc

The Billionaire's Wife

read
47.5K
bc

Just Got Lucky

read
142.0K
bc

The Luna He Rejected

read
126.7K
bc

My Crush Is My Best Friend's Dad

read
10.9K
bc

Sold to the Ruthless Alpha

read
5.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook