Pelukan

2601 Words

"Sekarang apa yang harus aku lakukan, Juna?" lirih Aland. "Aku sangat takut jika tidak mendapat maaf dari, Mama." Aland tidak memikirkan hal lain. Yang saat ini ada dalam pikirannya adalah hubungan dengan mamanya harus baik terlebih dahulu. Maka dengan begitu, hal lain akan ikut baik dengan sendirinya. Juna tersenyum sambil memegang bahu Aland. "Jangan khawatir, Aland. Bahkan Tante Azzel sangat ingin melihat kau kembali." "Benarkah?" tanya Aland merasa senang. Juna kembali tersenyum dan mengangguk. "Iya. Bahkan setiap malam dia selalu menunggumu, aku juga bisa merasakan kerinduannya padamu yang begitu besar, Aland," aku Juna. Dia tahu bagaimana Nyonya Azzela, semarah apapun dia, yang namun tetap menyayangi dan mencintai Aland dengan tulus. Mata Aland berkaca-kaca, mengingat dausa ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD