Akhirnya Bersatu

1724 Words

Zaya membenamkan wajahnya ke bantal, dia terisak. Harusnya kejadian seperti tadi tidak pernah terjadi, apalagi di depan suaminya sendiri. Hanya saja, Zaya yang terlalu bersemangat tidak bisa menahan diri untuk tidak mengungkap segala isi hatinya pada Juna. Tok tok tok. Zaya tersentak saat pintu kamar di ketuk. Dia semakin menutup telinganya karena yakin jika yang datang adalah, Juna, dia hanya tidak ingin bertemu dengan pria itu sekarang. "Zaya, bolehkan aku masuk?" tanya Juna dari luar, Juna tidak berani langsung masuk begitu saja. Apalagi Zaya saat ini sedang marah. Zaya tidak menyahut, melainkan emosi dan tangisan semakin menjadi. Rasanya dia ingin mengusir Juna pergi. "Zaya!" Kembali Juna memanggil dan masih menunggu di depan pintu kamar. Namun, tidak ada sahutan apapun, hanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD