Setelah merenung cukup lama seharian, Ana memutuskan untuk mencoba menghilangkan sedikit demi sedikit rasa cintanya terhadap Rayhan. Ia ingin move on dari Rayhan. Mencoba untuk kembali menjadi Ana yang dulu, yang selalu senang dan bahagia, walau tanpa cinta. Berat memang, tapi Ana akan terus berusaha sekuat yang dia bisa.
Dulu Ana pikir, cinta itu bisa menghadirkan kebahagiaan, penambah semangat, obat dari rasa lelah, tapi nyatanya apa? Di saat dia baru saja merasakan cinta, justru rasa sakit dan sesak yang selalu hadir menyapanya. Apa selama ini dia salah dalam mengartikan cinta? Entahlah, memikirkannya membuat hati Ana makin terasa sakit dan tersiksa saja.
**********
Pagi ini Ana keluar dari kamarnya lebih pagi dari biasanya, tanpa harus mendapat teriakan dan ancaman didobrak pintu ka
