bc

Terjebak Cinta CEO Tampan

book_age16+
416
FOLLOW
2.8K
READ
adventure
others
others
goodgirl
CEO
drama
serious
office/work place
first love
love at the first sight
like
intro-logo
Blurb

Kiara gadis ceria, ramah dan sederhana dengan segala pesona dan kepintaran yang ia miliki, membuatnya banyak disukai oleh teman-temanya. Namun di balik itu semua tidak ada yang mengetahui jika kehidupanya penuh liku dan luka.

Hingga takdir mempertemukanya dengan seseorang yang akhirnya membuat Kiara merasakan jatuh cinta.

Namun ternyata semuanya tidak seindah yang Kiara bayangkan, untuk sekian kalinya ia harus merasakan luka lagi, belum lagi tentang semua fakta mengejutkan tentang hidupnya yang semakin membuat Kiara hancur.

"Terimakasih, setidaknya aku pernah merasakan kenyamanan yang belum pernah aku rasakan..." Kiara adelia Maheswara

"Kia, please. Ini gak seperti yang kamu pikirkan. Aku benar-benar menginginkan kamu" Rama Purwadinata

chap-preview
Free preview
Pekerjaan baru
"Langsung masuk saja, nanti di resepsionis bilang mau bertemu Pak Ari. " Setelah mendapat pesan dari HRD, Kiara melangkahkan kakinya memasuki gedung yang akan menjadi tempatnya bekerja. Kiara melangkah anggun dengan tumit setinggi 7 cm, berwarna hitam dengan motif polos sederhana. Kemeja putih berpadu celana katun hitam dengan tatanan rambut terurai rapi, sedikit bergelombang di ujungnya, membuat Kiara terlihat anggun ditambah riasan tipis di wajah ayunya. "Selamat pagi, ada yang bisa dibantu?" tanya seorang resepsionis, saat Kiara menghampirinya. "Pagi, saya mau ketemu Pak Ari. Sudah ada janji, Mbak. Kata beliau saya diminta langsung ke ruangannya." "Baik, sebentar ya!" ujar si resepsionis sembari meraih gagang telfon. "Silahkan, Mbak. Nanti akan dibantu security untuk acces lift nya," ucap si resepsionis, sembari menunjukan arah dengan tangannya. "Terima kasih." Kiara tersenyum ramah sebelum berjalan mengikuti arahan resepsionis tadi. Tok... Tok... "Masuk." "Permisi, Pak, maaf mengganggu, ini Kiara karyawan baru untuk divisi marketing," ucap Risa, sekertaris Pak Ari, memperkenalkan Kiara sebagai karyawan baru. "Kamu boleh kembali ke depan, Ris," titah Ari, pada Risa yang mengangguk patuh dan melangkah keluar ruangan. "Silahkan duduk, Kiara!" "Terimakasih, Pak."Kiara duduk bersebrangan dengan atasan barunya. Ada rasa gugup di hati Kiara, sebab merasa masih kurang pantas berada di perusahaan sebesar ini. Mengingat banyaknya pelamar yang gugur saat interview padahal mereka lulusan dari universitas, sedangkan Kiara?. Entahlah mimpi apa dia semalam, bisa seberuntung ini, padahal saat melamar ia tak berharap banyak, mengingat ketatnya proses seleksi di perusahaan ini. Perasaan Kiara tak menentu, ada bahagia, namun gelisah sebab ia takut tak mampu memberi kontribusi yang baik. "Baiklah, saya tidak banyak waktu, langsung saja. Saya Ari GM di PT. Sentosa Jaya Mandiri, di sini sebetulnya jobdesk kamu bagian promosi dan pemasaran. Tapi setelah membaca CV kamu, saya rasa kamu bisa untuk bantu project baru kita dulu, karna saat ini perusahaan sedang sibuk untuk persiapan pembukaan project baru. Jadi kemungkinan kamu tidak hanya focus di marketing tapi juga membantu saya, karana Risa sekertaris saya itu, pasti akan sibuk sekali. Saya harap kamu bersedia membantu. Kita tidak bisa merekrut karyawan baru lagi, sebab setelah project baru selesai semuanya akan normal, dan ini juga bisa jadi kesempatan untuk menunjukan kemampuan kamu. Bagaimana apa kamu siap?" jelas Pak Ari. "Baik, Pak, siap," ucap Kiara mantap. "Baik, kamu temui Risa di depan. Saya sudah minta dia arahin kamu, jadi kalau ada yang tidak paham bisa tanya Risa langsung," sambung Ari, dengan mata yang kembali focus pada laptopnya. Setelah percakapannya, Kiara berjalan keluar menghampiri Risa yang terlihat sibuk di balik layar komputernya. "Mbak Risa, saya diminta Pak Ari untuk mengikuti arahan dari Mbak Risa," ujar Kiara, saat menghampiri meja kerja Risa yang berhadapan langsung dengan ruangan GM. "Oh, iya, sebentar. Tunggu aja, duduk di situ dulu!" ujar Risa, dagunya yang runcing itu menunjuk ke sudut ruangan di mana terdesedia single sofa untuk para tamu yang menunggu. "Buset tuh, Mbak, Mbak, kok kek galak banget. Aduh Kia, lo nggak boleh berburuk sangka.Siapa tau tuh Mbak, Mbak lagi repong, ya kan ya?" ucap Kiara, menghibur dirinya sendiri akibat tingkah culas si sekertaris GM berdagu runcing itu. "Nih, kamu pelajari nanti sore ikut meeting untuk bahas pembukaan project baru." Risa memberikan setumpuk kertas yang tersampul rapi. Sedangkan Kiara menerima berkas dengan mulut ternganga. "Mbak, tapi kan aku belum paham," ucap Kia, dengan wajah bingung. "Kamu baca aja dulu, kalo ada yang belum paham bisa tandain aja nanti tanya sama saya," jelas Risa, dengan wajah datar sembari jarinya sibuk mengetik keyboard. "Baik, Mbak,"jawab Kia singkat, sebab ia tidak tau harus berkata apa, tak mungkin Kia membatah perintah seniornya, kan? jangan sampai terjadi cerita, anak baru yang di pecat bahkan sebelum satu jam kerja. Oh, tentu jangan sampai terjadi, lebih baik diam dan terima saja. "Oh My God, apaan baget baru masuk udah meeting, meeting aja. Mana nggak ngasih penjelasan dulu kek, ya Ampun... Sabar, sabar," gerutu Kia dalam hatinya, dengan kesal Kiara pun akhirnya membaca poit-poit yang ada dalam proposal itu. Kiara tenggelam dalam materi meeting yang Risa berikan, untung saja sebelum ini ia pernah bekerja di bidang yang sama. Sehingga tidak terlalu sulit untuk memahami materi yang di bacanya. Kruyukk.... Perut Kiara berbunyi, dan baru menyadari kalau sudah dua jam lebih ia membaca, setengah jam lagi adalah waktu makan siang, namun Kiara bingung harus bagaimana?. Sedangkan Risa juga ternyata sudah tidak ada di mejanya. Kiara beranjak dari sofa, hendak mengembalikan berkas yang tadi di bacanya ke atas meja Risa, namun suara seseorang menghentikan langkah kakinya. "Hai, anak baru ya?" sapa seseorang yang berjalan mendekat kearah Kiara. "Oh, iya, Mbak." Kiara tersenyum ramah, menjawab pertanyaan orang yang kini berdiri di hadapannya. "Risanya nggak ada, tadi keluar, udah mau jam makan siang nih, kamu mau ikut ke kantin nggak?. Kamu belum tau kan kantin disini, kan?" tawar perempuan berpawakan mungil yang belum Kiara tau namanya itu, namun sepertinya ia lebih ramah dari pada Risa. "Oh boleh, Mbak hehe...." jawab Kiara antusias diiringi dengan tawanya yang khas. "Oke, gue kesana dulu ya mau beresin meja, masih dua puluh menit lagi. Lo jangan kemana-mana gue nanti kesini!" ucap perempuan itu, menegaskan bahwa Kiara tidak boleh pergi tanpa dia. "Siap, Mbak, hihi...." Kiara akhirnya menemukan orang yang bisa menjadi temanya disini, ia pikir akan mati bosan seharian berdiam diri tanpa tau apa yang harus di kerjakan. Jam makan siang pun dimulai, Kiara dan teman barunya yang baru ia ketahui bernama Zahra itu, melangkah menuju food count di lantai 5, bersama dua orang lain yang Zahra kenalkan pada Kiara. Kiara, gadis itu tersenyum lepas mendengar celotehan Zahra tentang Risa yang memiliki sifat jutek. Kiara tak menyangka, pilihannya untuk meninggalkan rumah hampir dua tahun lalu adalah keputusan terbaik. Andai Kiara masih berada di rumah itu, entah hal buruk apa lagi yang harus dirasakanya. Hampir saja hidupnya hancur berkat ulah keluarganya yang menggadaikan Kiara pada renternir tua itu. Untungnya nasib baik berpihak pada Kiara, hingga ia bisa terlepas dari kekangan keluarganya. Setiap kali mengingat keluarganya Kiara sangat sedih, namun ia sadar larut dalam kesedihan pun tak ada gunanya. Untuk itu Kiara berada disni, ditempat yang menyimpan secuil kenangan indah bagi Kiara. Ia tersenyum sembari mendengar Zahra yang masih mengoceh tak jelas, hingga kemunculan seseorang mencuri atensinya. "Bukankah dia..." Kiara menatap punggung paruh baya yang sedang berjalan menuju pintu kelur kantin. Tidak salah lagi, dia adalah rekan kerja Alm. Ayahnya. "Om Wira," ucap Kiata lirih, dengan mata mulai berembun.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

After That Night

read
7.2K
bc

Revenge

read
11.9K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
4.5K
bc

The CEO's Little Wife

read
622.7K
bc

BELENGGU

read
63.3K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
50.5K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook