Keduanya saling berbagi isi hati sembari menikmati ranjang empuk hotel. Mendiskusikan rencana yang akan Almira ambil dan berbagi rencana tentang masa depan yang tak selalu pasti. Mereka berpelukan dan berciuman sesekali, membuat keduanya menjadi lengkap. Almira tak pernah merasa sebahagia ini. Ia bahkan sempat melupakan cara tertawa, namun Dean mengajarkanya kembali. Almira tak menyesali apa yang telah terjadi pada hidupnya, mungkin memang ini cara takdir mempertemukannya pada orang yang tepat. “Rasanya, aku nggak mau pergi ke pesta. Lebih baik di sini sambil berpelukan dan bercerita daripada menghadiri pesta yang membosankan itu.” Almira tertawa kecil. Selama ini, Dean yang dikenalnya adalah orang yang selalu bersikap profesional dalam hal pekerjaan. Mungkin, pesta ini terlihat seperti

