Beberapa saat kemudian, Arya terlihat keluar dari dalam kamar perawatan yang ditempati oleh Caca. Pemuda itu masih terlihat dalam suasana hati yang diliputi emosi. Bahkan, rahangnya juga masih terlihat mengeras. Tia hanya bisa menatapnya dalam diam. Perempuan itu masih diam di tempat duduknya. Ia tidak ingin mengganggu urusan kedua keluarga pengusaha yang cukup disegani di dalam negeri ini. Arya kembali menarik kerah baju Andra. Pemuda itu menyeret kakak iparnya masuk ke dalam kamar. Kali ini tidak ada rasa hormat yang biasa dia tunjukkan pada Andra. Biarlah dirinya dianggap sebagai adik ipar yang tidak tahu diri. Mengingat kesakitan yang di alami oleh kakak satu-satunya, tentu membuat darahnya mendidih. Andra telah mengabaikan istrinya selama ini. Bukan hanya itu saja, bahkan lelaki itu

