Disa Patah Hati

1359 Words
"Dewasa tak selalu menuntut kita berubah, tapi perubahan yang baik selalu menuntut kita tuk lebih dewasa. Tapi lebih menyakitkan ketika kamu tak mampu memilih antara menunggu atau meninggalkan." DisaLove Diary *** Disa duduk di depan meja belajarnya, asik menulis di buku diary berwarna merah maroon sambil sesekali menatap langit malam yang tampak cerah . Sepulang dari kafe tadi, Disa langsung masuk ke dalam kamarnya. Seperti janjinya pada Abangnya Daniz sebelum maghrib sudah ada dirumah itu berarti sebelum daddy dan abangnya pulang dari kantor . Hello my diary Aku sempat cemburu pada awan, yang sering kali kaupandang. Nyatanya, hatiku tak cukup menjadi rumah bagi jiwa petualangmu Nyatanya, sayangku tak mampu mendinginkan panasnya geloramu Lalu aku bisa apa? Sementara aku hanya menganggapmu sebagai seorang teman dan kakak.. Namun kenapa hatiku menjadi kesal. Mengais belas kasihanmu yang kau cecer sepanjang jalan? Bukan, itu bukan cinta Jika hanya membawa luka dan derita. # DSW23/07/18❤ Ketukan pelan di pintu kamarnya membuat Disa cepat - cepat menyimpan buku Diary ke dalam laci meja belajarnya . Muncul dari balik pintu wajah cute Derryl adiknya sambil nyengir . "Kak , ditunggu mommy dan daddy makan malam ." "Iya , ntar kakak turun ." Derryl mengangguk dan tak lagi banyak bicara, dia melihat sepertinya kakak perempuannya itu sedang tak enak hati. Bergegas Disa keluar kamarnya yang berada di lantai dua, lalu menuruni tangga menuju ruang makan. Langkah Disa bertepatan dengan Daddy dan abangnya yang baru pulang bekerja . Tapi tunggu sepertinya ada penyusup deh yang mengekor di belakang Daniz . "Kalau lihat cowok ganteng! biasa aja keles jangan kayak mau di telan gitu, kan gue jadi takut ." Suara bass yang sangat familiar menyapa Disa yang baru akan mendudukkan diri dikursi sebelah Darifa adik bungsunya . "Ge er , baru nyadar ada orang yang level narsinya ngalahin aslinya ." sahut Disa sambil menjulurkan lidahnya kearah Frizt yang duduk disebelah Derryl, sudah mulai mengambil nasi dan lauknya . "Emangnya Frizt orang ya, Di ?" seloroh Daniz yang duduk di ujung meja berhadapan dengan daddynya . "Bukan orang tapi patung manekin di mall," sahut Disa yang disambut tawa keras Daniz , dan teguran suara bariton Daddy Rewindra menghentikan tawanya . "Kamu dari mana Frizt kok bisa bareng Daniz?" Kini giliran Araela yang bertanya sembari melayani makan suami dan sikecil Darifa . "Habis nemenin Devian, Mom ! buat persiapan acaranya besok ." Frizt menjawab dengan mulut yang pemuh dengan makanan . "Habiskan dulu makanan di mulutmu Frizt baru bicara," tegur Rewindra pada anak dari adik sepupunya ini. "Iya, Dad ." "Jadi beneran kak Devian mau nikah, bang Daniz ?" Disa yang sedari tadi penasaran akhirnya bertanya juga . "Iya bener , kata Devian calon istrinya temen kuliah kamu, Di ! mereka dijodohkan ." "Iya , dan Disa baru tahu tadi ." ucap Disa dengan pelan sambil berusaha menghabiskan makanannya . "Mom , dad , kak Disa! Kahfi kok nggak ditanya udah dari tadi loh nunggu ." Suara dari remaja tanggung seusia Derryl memecah keheningan yang sempat terjadi. "Ogah nanyain elo fi , bosen ." sahut Daniz yang sudah menyelesaikan makan malamnya. "Nggak boleh gitulah, Bang! Sama adik itu nggak boleh bosen ntar kalau kangen gimana ." Al Kahfi anak pertama Satria dan Azera adik bungsu Araela malah cengegesan . "Iya kamu dari mana ? Dan sama siapa kesininya ?" Akhirnya Araela yang bertanya membuat remaja itu tersenyum senang. "Abis nganter bunda kerumah kakek terus main kesini." "Ayahmu sudah kembali dari Lombok belum ?"kali ini Rewindra yang bersuara , pria yang sudah berusia 50 tahunan itu masih terlihat gagah dan tampan , kharisma dan ketegasannya tidak berkurang sedikit pun . "Sudah Dad , tadi sebelum nganter Bunda, jemput ayah dulu di bandara ." "Loe kesini naik apaan, Fi? Ojol?" " Pake motor sendiri dong, emang kak Frizt yang masih dianter mama, Bian," jawab Kahfi membalas ledekan Frizt. "Mmangnya Kamu sudah sunat , bawa motor sendiri? ntar kalau ketangkep polisi baru nangis bombay ." Daniz kumat usilnya . "Isshh sorry ya Bang Daniz! Fi sudah sunat. Kan waktu Kahfi di sunat, Bang Daniz dan Kak Frizt yang ngabisin jajanannya Kahfi. Lagi pula kata ayah, asal naik motornya nggak ugal - ugalan terus motornya lengkap nggak bakal ditangkep polisi ." Khafi dengan polosnya menjawab kenyinyiran mulut Daniz . "Bang Daniz itu iri saja ,karena waktu seumuran kita. Bang Daniz nggak dibolehin sama daddy bawa motor sendiri ke sekolah atau main , bang Daniz kan anak mommy ." Derryl yang sedari tadi fokus menghabiskan aneka makanan di meja kini bersuara . "Jangan percaya , sikarung beras ini suka nyebar hoax!" sanggah Daniz sembari menyentil telinga Derryl dan Kahfi sebelum dia sendiri lari memghilang ke kamarnya dilantai dua . "Bang Dan , awas loe ya gue bales loe!" teriak Derryl sembari mengelus telinganya . "Lo kan berdua, masa kalah sama bang Daniz yang cuman sendirian ." Frizt ngomporin kedua sepupunya . Kahfi dan Derryl saling pandang lalu mengangguk dan berlari kearah kamar Daniz , tujuan mereka bukan mau ngebukin Daniz tapi PS 4 terbaru milik abangnya . Frizt pun tidak mau ketinggalan ikut menyusul dua cogan yang sudah lari duluan . "Daddy ! Mommy , Frizt nginep sini saja ya? ntar kalau papa aku nelphone tolong kasih tahu ya ." teriak Frizt sebelum masuk ke kamar Daniz yang besar. Rewindra hanya menghela nafas melihat kelakuan anak dan ponakannya yang seperti bocah . Sementara Disa beranjak kedapur membantu bi Darsih mencuci piring setelah selesai, gadis cantik itu menyusul Daddy dan mommy keruang keluarga menemani Darifa bermain . "Kak Disa , besok pulang kuliah mampir ke butik mommy ya , fitting baju buat acaranya Devian , tadi tante Mela telphone mommy. Sekalian ajak Friska , Ariana dan Sabika ." "Iya mom," sahut Disa yang meletakkan kepalanya di bahu daddynya dengan manja. "Berarti beneran ya, kak Devian mo nikah, Mom ? Kok kak Devian nggak ada cerita ke Disa ya," ucap Disa pelan sedikit kecewa . "Iya, Kak Devian akan bertunangan, memang kenapa, kak Disa patah hati ?" goda Araela dengan senyum lebarnya . "Ihhh apaan sih mom, kak Devian kan sudah Disa anggap abang sendiri ." sahut Disa dengan bibir manyun . "Ya sudah, kalau gitu kak Disa jangan sedih , jodoh , rezeki itu sudah Allah yang ngatur , ya kan Dad ." Araela melirik suaminya yang sedari tadi hanya diam sambil mengawasi Darifa yang sedang asik mewarnai . "Fokus selesaikan saja S1 , setelah itu terserah Kak Disa ." akhirnya suara bariton Daddy pun terdengar sembari mencium puncak kepala Disa yang tertutup hijab , Disa mengangguk lalu pamit kekamarnya . "Aku besok harus nanya ke kak Devian ." gumam Disa sembari mengirim pesan ke Devian . Me "Assalamualaikum . Kak Devian sibuk nga besok ? Disa mau bicara ama kakak . Pesan terkirim tapi masih centang dua berwarna abu-abu , lama belun ada respon , bahkan Disa sendiri sempet hampir uring-uringan menunggu , butuh waktu hingga hanpir 1 jam baru ada balasan Kak Devin Walaikumsalam Nggak kakak nga sibuk , mau bicara apa ? Me Alhandulillah Kak Devian hutang penjelasan ama Disa soal acara kakak Kakak Oh itu , yaudah besok kakak jemput ya , kita bicara di kafe aja biar santai . Me Kafe Butik mommy aja kak , skalian fitthing baju Kak Devian Ya udah , besok kakak jemput ya , selesai jam berapa kuliahnya . Me Jam 11 siang kak . ehh nggak usah kak , ntar Disa bareng Sabika saja Kak Devian Ok Ketemu besok ya Assalamualaikum Me Iya kak Walaikumsalam Disa menutup ponselnya dengan perasaan sedikit lega , tapi juga sedikit kesal kenapa dia bersikap seperti seorang pacar yang diselingkuhi sama pacarnya . Tidak , tidak !Disa menggelengkan kepalanya cepat. "Nggak lah aku cuman mau nanya kebenerannya saja , lagi pula baru kali ini kak Devian tertutup begini, biasanya selalu cerita apa saja ke aku," gumam Disa sembari merebahkan diri ke kasur empuknya . Ya memang ini diluar biasanya , Disa bahkan mendapat berita itu dari temannya yang sama sekali tidak dia sangka sekarang berstatus tunangan Devian , biasanya Devian selalu menempatkan Disa sebagai oramg pertama yang mendengar ceritanya , bahkan pernah kucing persia tetangganya hilang langsung laporan ke Disa tapi kenapa masalah sepenting ini justru Devian diam . ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD