Life force

1172 Words
Keesokan harinya, pada pagi hari, Alex dan Ryuji sedang duduk di kedai Rusty sambil menyantap corn dog. Mereka berdua makan dengan begitu lahap sambil memperhatikan orang-orang yang sedang berlalu lalang di jalanan, karena hari ini adalah hari minggu, maka Alex memiliki banyak waktu luang di pagi hari, lalu nanti siang dia akan mulai berlatih lagi, jadi untuk sekarang dia akan bersantai terlebih dahulu sembari mengobrol ringan dengan Ryuji, dan bahkan Rusty juga sempat ikut mengobrol dengan mereka walau hanya sebentar.  "Rusty, aku merasa sangat kaget ketika mengetahui bahwa kau adalah bagian dari Faksi angin." Ucap Alex.  Kemudian Rusty menjawab. "Haha, aku juga kaget ketika mengetahui bahwa ternyata kau adalah seorang Holy knight ... Ketika waktu itu kau datang kesini bersama Ryuji, aku kira kau hanya kebetulan kenal dengan Ryuji, tapi ternyata kau lebih dari itu."  "Tapi bukankah kita sudah kenal cukup lama, kenapa kau tidak mengetahui tentang kekuatanku?"  "I- itu, karena aku masih merupakan ras perisai tingkat 1, jadi aku masih belum memiliki kemampuan untuk merasakan life force seseorang."  "Ouh, kalau begitu sama denganku." Ucap Alex.  "Ju- jujur saja ... Saat Ryuji memberitahuku mengenai dirimu, maka aku hanya bisa terdiam dan gemetar."  "Ouh, pantas saja selama beberapa hari kau tidak pernah menegurku."  "Hehe, maafkan aku ya. Aku terlalu gugup."  "Kau tidak perlu gugup, aku tidak se'istimewa itu."  "Jangan bicara begitu, kau adalah seorang Holy knight, sedangkan aku hanyalah seorang ras perisai tingkat 1." Ucap Rusty.  "Ah, kekuatanku juga masih di tahap-tahap awal.." Jawab Alex.  Saat Rusty dan Alex sedang mengobrol, Ryuji malah asyik makan corn dog dan tidak ikut berbicara sama sekali. Dia bahkan memainkan keju mozarella yang memanjang ketika ditarik dari mulutnya, maka dari itu Alex menegurnya.  "Hey Ryuji, ngomong-ngomong kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal bahwa Rusty adalah seorang ras perisai?" Tanya Alex kepada Ryuji.  "Itu karena Rusty menyuruhku untuk tidak memberitahumu ... Dia tetap ingin dianggap sebagai penjual corn dog biasa." Jawab Ryuji.  "I- iya, aku yang menyuruhnya." Rusty menambahkan.  "Huuh, kalian ini ada-ada saja." Ucap Alex.  Kemudian Rusty berkata, "A- aku permisi dulu, ada pelanggan lain yang datang."  "Oke." Mereka berdua mempersilahkan Rusty untuk pergi.  Lalu Alex kembali menyantap corn dog miliknya sembari memperhatikan orang-orang dari kejauhan. Ada yang sedang menyebrang jalan, ada yang keluar dari pet shop, ada yang sedang berjalan berpasangan, dan lain sebagainya. Lalu tiba-tiba Alex bertanya kepada Ryuji.  "Ryuji, aku punya satu pertanyaan."  "Apa itu?"  "Kau bilang pekerjaan utama kita adalah membasmi iblis, iya kan?"  "Iya, benar."  "Lalu bagaimana cara supaya kita bisa mendeteksi keberadaan Iblis?"  "Hmm ... Pertama, Kau memang memiliki Life force yang sangat besar di dalam dirimu, tapi tingkat kekuatanmu masih bisa dibilang rendah. Maka dari itu kau masih belum memiliki kemampuan untuk merasakan Life force orang lain, dan bahkan kau juga masih belum memiliki kemampuan untuk mendeteksi keberadaan iblis ... Itu juga merupakan alasan mengapa selama ini Rusty tidak bisa merasakan life force milikmu, karena level kekuatannya masih berada di tingkat 1."  "Ouh."  "Dan jika kau ingin mengetahui cara untuk bisa 'mendeteksi keberadaan iblis' ... Kau harus mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu. Biasanya, orang yang dirasuki oleh iblis bayangan, selalu memancarkan semacam aura gelap dari dalam tubuhnya, hal itu disebabkan oleh proses dari sang iblis yang sedang menggerogoti dan berusaha untuk mengambil alih tubuh korban sepenuhnya, dan jika kita melihat aura hitam itu, maka kita harus mulai mengikuti orang yang bersangkutan kemanapun dia pergi, lalu ketika datang momen yang tepat, kita bisa memancing iblis itu keluar dan melawannya hingga iblis itu musnah ... Nah, kau harus bisa merasakan life force terlebih dahulu supaya bisa mendeteksi aura hitam dari tubuh tiap korban."  "O-ouh, aku mengerti ... Lalu bagaimana cara memancing si iblis supaya dia menunjukan wujud aslinya?"  "Kita hanya tinggal menganggu suplai ketamakan yang sedang dia lakukan dengan si korban, setelah itu kita harus mengkonfrontasinya,"  "Ouh, jadi begitu caranya membasmi iblis bayangan."  "Ya."  "Lalu kapan aku bisa mulai merasakan life force?"  "Nanti, jika masing-masing dari dua kekuatanmu itu sudah berada di tingkat 2, atau lebih."  "Wahh, baiklah aku mengerti."  "Bagus sob ... Oh iya, ada satu hal lagi yang harus kau ketahui."  "Apa itu?" Tanya Alex."  "Nanti kau juga harus bisa membedakan antara life force milik orang biasa dan life force milik orang yang dirasuki iblis bayangan."  "Bagaimana caranya?"  "Life force milik orang biasa pada umumnya berwarna putih, sedangkan life force milik orang yang terkontaminasi oleh iblis bayangan, pada umumnya berwarna hitam pekat."  "Ouh, oke."  "Sekarang ayo kita pergi ... Kurasa Miran sudah menunggu kita." Ajak Ryuji kepada Alex.  "Miran??"  "Ya, bukankah sekarang kau sudah memiliki kekuatan perisai tingkat 2. Maka Sudah saatnya Miran yang melatihmu."  "O- oke baiklah." Kemudian Alex beranjak dari kursinya dan dia berjalan meninggalkan kedai Rusty bersama dengan Ryuji.  Singkat cerita, Alex dan Ryuji sudah berpindah ke tempat lain. Pada siang hari, di sebuah tanah lapang yang cukup luas, sepertinya area itu adalah area proyek konstruksi yang saat ini terbengkalai, sehingga kondisi di sekitarnya sepi dan tak ada orang. Namun disana ada Miran, Alex, Ryuji, dan Max si pria tinggi berambut spiky, yang sedang berkumpul untuk melaksanakan suatu latihan, khususnya latihan bagi Alex, karena kini kekuatan perisainya sudah berada di level 2, dan Miran adalah orang yang paling cocok untuk melatihnya, karena dia merupakan seorang ras perisai yang kemampuannya hampir setara dengan Billy.  Alex sedang berdiri saling berhadapan dengan Miran, si wanita dewasa berambut pendek yang terlihat tangguh, sedangkan Ryuji dan Max terlihat sedang duduk berdua sembari bermain kartu, karena sepertinya mereka tidak ingin mengganggu kegiatan latihan Alex bersama Miran.  Beberapa saat kemudian, Miran memulai percakapan dengan Alex.  "Jadi Alex, apakah kau sudah siap untuk latihan hari ini?"  "Te- tentu saja ... Tapi aku tidak menyangka bahwa hari ini aku akan melaksanakan latihan dengan Nona Miran."  "Jangan panggil aku Nona, cukup Miran saja."  "Ba- baik Nona." Jawab Alex.  "Heh."  "I- iya, Kak Miran."  Lalu Miran mulai menjelaskan mengapa hari ini Alex melaksanakan latihan bersamanya. "Hmm, sebenarnya, semenjak kau dan Ryuji telah mengalahkan sang iblis bayangan stalker yang selalu mengganggu tempat usaha Ren dan Ara, maka kini restoran Ren dan Ara jadi mulai mendapat banyak pelanggan, sehingga mereka berdua menjadi lebih sibuk dari biasanya, terutama pada hari libur seperti saat ini ... Maka dari itu, hari ini aku akan mengambil alih tugas Ren untuk melatihmu, khususnya untuk meningkatkan kekuatan perisaimu."  "O- ouh, baiklah aku mengerti."  "Tapi sejujurnya ada sesuatu yang membuatku merasa Heran, Alex." Ucap Miran.  "Apa itu?" Tanya Alex.  "Kau telah berlatih pedang bersama Ren dalam kurun waktu yang cukup lama, tapi kekuatanmu yang meningkat bukanlah kekuatan pedang, melainkan malah kekuatan perisai."  "Ouh, itu ... Mungkin karena, ketika berlatih bertarung bersama Ren, aku lebih sering menahan serangannya menggunakan perisai ketimbang memberikan serangan pedang kepadanya."  "Hmm, ya ... Kurasa juga bergitu."  "..."  "Maka dari itu, sekarang aku akan mengajarimu mengenai tehnik merubah wujud perisai dan memanipulasi ukurannya. Kemudian kita akan berlatih tarung, mengerti?"  "I-iya."  "Oke, sekarang, kau harus mencoba menciptakan perisai ke dalam berbagai bentuk yang kuperintahkan."  "Ba- baiklah, Nona." Ucap Alex sambil memberi hormat.  "Jangan panggil aku Nona."  "I- iya, kak Miran."  "Hmm."  Miran mulai berjalan mendekati Alex, dia akan mulai mengajari Alex segala hal mengenai kekuatan perisai.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD