Targeted Alex

1235 Words
Sosok dua orang penyusup yang sedang berada di dalam kawasan sekolah Alex adalah Chaterina dan Derris, mereka berjalan dengan santai menyusuri lorong sekolah, sambil memperhatikan keadaan di sekitarnya. Sosok Wanita cantik dan pria tinggi itu terlihat berjalan sambil membawa senjata berupa pedang dan tombak. Maka sontak saja, hal itu membuat seorang penjaga sekolah yang melihatnya, segera mendekati dan berusaha untuk mengusir mereka.  "Hey, apa yang sedang kalian lakukan disini?"  Namun tanpa menjawab sepatah katapun, tiba-tiba saja si penjaga itu dicekik lalu kepalanya dibenturkan pada tembok oleh Derris, hingga dia pingsan, lalu Derris dan Chaterina kembali melanjutkan pencarian mereka.  Sementara itu, Di belakang bangunan sekolah, yang keadaannya sepi, Ryuji terlihat sedang berlari mendatangi tempat itu dengan perasaan cemas. Hal itu karena dia merasakan adanya life force kuat yang masuk ke dalam area sekolah, sehingga tanpa pikir panjang dia segera datang untuk mencari tahu life force milik siapakah itu? Sebenarnya dia merasakan beberapa sumber life force, yakni lorong sekolah, di dalam kelas, Dan life force yang terpancar sangat kuat berasal dari area belakang sekolah.  Lalu ketika Ryuji sudah sampai disana, alangkah kagetnya dia, karena tiba-tiba saja dia bertemu dengan sesosok pria yang cukup berbahaya. Pria itu adalah Shekai, sang mantan anggota dari kelompok Faksi angin yang kini telah menjadi anggota dari kelompok Sword of freedom.  Shekai berjalan dengan santai di hadapan Ryuji, lalu ketika mereka sudah saling bertatapan, dengan ekspresi wajah kaget Ryuji berkata.  "Ka- kau??"  "Hai, namamu pasti adalah Ryuji ... Kita baru pertama kali bertemu, iya kan?" Tanya Sekai.  "Ya, aku lebih sering berhadapan dengan Derris dan Chaterina. Tapi aku tidak menyangka bahwa kini mereka akan beraksi bersama denganmu. Apakah kalian tidak punya pekerjaan lain selain membuat onar?"  "Hmm, ya, kami tidak mempunyai kesibukan lain ... Selama ini kami hanya selalu berfokus untuk menebar terror dan menantang pemerintah ... Tapi sekarang, prioritas utama kami adalah sang Holy knight. Jadi aku harus bertindak untuk membantu Derris dan Chaterina secara langsung."  "Kalau begitu, Aku akan menghentikan kalian semua!"  Ryuji langsung mencopot gelangnya, lalu ketika pedangnya muncul, tanpa basa-basi dia melesat ke arah Shekai sambil memberikan tebasan berkekuatan angin kepada musuhnya itu. Namun karena Shekai adalah seorang ras perisai, maka dia tidak bergeming ketika mendapatkan serangan tebasan itu.  Maka selanjutnya, Ryuji terus melancarkan serangan demi serangan yang begitu kuat terhadap Shekai, dia menyerang dari berbagai arah dan menggunakan berbagai tehnik. Walaupun Shekai memiliki kekuatan perisai yang begitu kuat, tapi sepertinya serangan yang diberikan oleh Ryuji juga tak kalah kuatnya, sehingga hal itu menyebabkan tubuh Shekai beberapa kali terdorong dan bahkan dia harus berpindah-pindah posisi karena perisai yang dia buat mengalami retakan di beberapa bagian, akibat serangan-serangan tebasan dari Ryuji. Dan pertarungan mereka berdua pun berlangsung secara sengit.  Beralih lagi ke ruangan kelas Alex. Tiba-tiba semua murid dan guru yang sedang mengajar dikagetkan oleh kedatangan dari tamu tak diundang di ruangan kelas itu. Tanpa mengetuk, Chaterina masuk dan menyapa mereka semua, dia datang sendirian tanpa membawa pedangnya, yang saat ini sedang dititipkan kepada Derris diluar ruangan.  "Halo, selamat siang semuanya." Ucap Chaterina sambil tersenyum. Dan hal itu sontak saja membuat semua orang terpukau karena mereka kedatangan tamu, yakni seorang wanita dewasa yang cantik.  Sedangkan Alex yang sedang menulis, tiba-tiba merasa sangat kaget ketika dia melihat tamu tersebut, yang tampak tak asing baginya, karena dia sudah pernah berurusan dengan Chaterina sebelumnya, jadi dia tahu bahwa wanita itu adalah orang jahat. Dan kedatangannya ke ruangan kelas ini pastinya bukan untuk membawa kabar baik.  Maka sambil terperanjat, Alex merasa panik sekaligus gugup.  "A- apa yang dia lakukan disini?" Alex bertanya-tanya.  Lalu Chaterina berbicara kepada Pak guru yang sedang berdiri di dekat papan tulis. "Maafkan saya atas kedatangan mendadak ini ya Pak. Saya datang untuk memberikan kabar penting kepada Alex, jadi saya mohon ijin untuk membawa Alex pulang sekarang."  "O- Oh, begitu ... Alex." Pak guru memanggil nama Alex.  Maka sambil diperhatikan oleh semua murid yang ada di kelas itu termasuk Henry, Alex tertegun dan merasa dilema. Karena tentu saja dia tidak ingin ikut dengan Chaterina, namun tiba-tiba saja Chaterina berjalan menghampiri Alex, dan ketika dia sudah berjarak sangat dekat, sambil mengibaskan rambutnya, Chaterina segera berbisik ke telinga Alex.  "Ikutlah denganku, karena jika dalam waktu lima menit kita tidak keluar dari ruangan kelas ini, maka Derris akan masuk dan membantai semua teman-temanmu termasuk gurumu." Ucap Chaterina.  Hal itu sontak saja membuat Alex semakin merasakan dilema yang besar di dalam hatinya. Sebagai seorang Holy knight sekaligus anggota dari Faksi angin, dia tentu saja tidak boleh menuruti keinginan Chaterina dan dia harus bertarung melawan Chaterina, namun keadaan yang harus dia alami saat ini jauh lebih berbahaya, karena Chaterina mengancam akan membantai semua teman satu kelasnya jika Alex tidak menurut.  Untuk sejenak, Alex mengingat segala hal yang telah dia alami di sekolah, juga semua perilaku dari teman-teman sekolahnya itu yang selalu bersikap tidak baik kepadanya, namun walaupun selama ini Alex selalu diperlakukan tidak baik, tapi dia tidak mau membalas semua perlakuan teman-temannya itu, Alex tidak ingin jika mereka sampai terluka. Maka Ketika sedang saling bertatapan dengan Chaterina, dan melakukan perang mental, lalu Alex sempat menatap Henry dari kejauhan, sehingga Henry menyadari bahwa Alex sedang dalam situasi sulit dan itu tandanya dia memberikan isyarat meminta tolong. Oleh karena itu Henry langsung merasa terkejut dan juga panik.  Lalu Ketika waktu sudah hampir habis bagi Alex, pada detik-detik terakhir Alex sebenarnya berharap Ryuji akan datang untuk menolongnya. Namun saat ini Ryuji sedang disibukan dengan pertarungan melawan Shekai. Maka saat Chaterina mulai menghitung mundur dari 10 sampai 1, sontak saja hal itu membuat Alex langsung mengambil keputusan.  "Baiklah, aku akan ikut." Ucap Alex, sembari membereskan bangkunya.  Lalu dia berjalan bersama Chaterina menuju ke pintu, dan setelah mereka memberi salam kepada Pak guru, maka mereka berjalan keluar untuk menemui Derris lalu melanjutkan perjalanan menuju ke markas Sword of freedom.  Saat sedang berjalan, Chaterina menyuruh Alex memakai semacam borgol di tangannya. Borgol itu terbuat dari bahan relic khusus yang memiliki aliran energi di dalamnya. Lalu sambil memakaikan borgol itu di tangan Alex, Chaterina berkata.  "Ini adalah Borgol yang bisa mengekang penggunaan life force, sehingga jika ada ras pedang atau ras perisai yang memakai borgol ini, maka mereka tidak akan bisa menggunakan kekuatan mereka."  "Hah?"  "Borgol ini diciptakan oleh pemerintah untuk menangkap kami, tapi kami berhasil merebut beberapa dari mereka." Ucap Chaterina.  Kemudian Alex bertanya, "Kenapa kalian nekat sekali datang ke sekolahku?"  "Itu karena walau bagaimanapun juga kami harus bisa menangkapmu ... Selama ini kami selalu mengawasimu dan mencoba untuk mendekatimu, tapi karena kau selalu ditemani oleh Ryuji maka kami jadi kesulitan dalam melakukan hal itu." "Selain itu, selama ini kami juga selalu berusaha untuk menculik ibumu, tapi usaha kami selalu digagalkan oleh Billy, Miran, dan yang lainnya."  "A- apa?"  "Tapi sekarang tak ada yang akan menolongmu."  "Ryuji ... Di- dia pasti akan menolongku."  "Tidak mungkin ... Saat ini Ryuji sedang bertarung melawan Shekai, dan dia tidak mungkin bisa menang."  "Aku percaya kepada teman-temanku."  "Jangan terlalu berharap, mungkin mereka semua sudah mati sekarang." Ucap Derris.  "Hah??"  "Tak akan ada orang yang bisa menolongmu ... Karena bahkan Saat ini, Kami sedang mengirim anggota terkuat kami ke markas Faksi angin, yakni Razor. Jadi sudah dipastikan bahwa tidak akan ada anggota dari kelompoku yang bisa datang menolongmu."  "Ti- tidak."  "Sekarang diamlah, dan ikuti kami." Ucap Chaterina.  Lalu Alex hanya bisa tercengang sambil meratapi nasibnya, karena saat ini dia sedang dalam kondisi tidak berdaya akibat borgol pengekang life force di tangannya, maka yang bisa dia lakukan hanyalah ikut berjalan bersama Chaterina dan Derris menuju ke markas musuh.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD