seventeenth tale

367 Words
PAGI ini cerah, meskipun aspal dan jalanan basah dan tergenang air akibat hujan semalam. Saat Kanya baru saja keluar dari apartment dan berjalan ke depan, terlihat Raken sedang menyenderkan badan di mobilnya sambil mendengarkan headphone di telinganya. Jatung Kanya berdetak lebih cepat dari biasanya, Kanya menyentuh dadanya, tepat di jantung berada. Berusaha menormalkan irama dentuman jantung nya. Lalu Kanya menutupi wajahnya dengan tangannya dan berjalan menunduk sambil berdoa agar Raken tidak menyadari keberadaan nya. Karena Kanya terlalu fokus menunduk, kepala Kanya membentur sesuatu. "aww" pekik Kanya sambil mengusap kepalanya, saat melihat ke depan, Kanya terkejut melihat Raken di depan sedang melipat tangannya "Mencoba menghindar lagi, hm?" Raken menaikkan satu alisnya. Kanya berusaha mencari alasan yang tepat dan masuk akal "Em.. Itu, tadi... Itu... Panas! Ah iya panas, jadinya nunduk, aku nggak tau kalau kamu disana" ucap Kanya, melihat Raken hanya menaik-turunkan alisnya membuat Kanya berdecak "Suer deh" sembari mengacungkan dua tangannya. Bukannya merespon ucapan Kanya, Raken malah menarik Kanya ke mobilnya, "Ish apaan sih, aku kan mau berangkat ke sekolah" Kanya mencoba melepaskan tarikan Raken. "I know, bareng aja. Aku sengaja loh nunggu kamu disini" Raken menatap mata Kanya dengan tajam. "Aku nggak minta kamu nunggu" tantang Kanya sambil bersedekap. "Coba cek Line dari aku" suruh Raken. Lalu Kanya mengecek handphonenya yang belum ia lihat semenjak bangun tidur. Raken Lindsey : Berangkat bareng ya. Raken Lindsey : Otw ke apart. Raken Lindsey : Nggak jawab tandanya setuju. Raken Lindsey : Ok, ditunggu didepan. "Aku aja baru baca di depan kamu, aku nggak pernah minta itu" ucap Kanya sebal. Raken tersenyum miring "Aku kan udah bilang, nggak jawab tandanya setuju" Kanya kembali melipat tangannya "Aku kan baru lihat" ucap Kanya tidak setuju "Eh tunggu, tunggu. Kok kamu bicara pakai aku-kamu?" tanya Kanya. "Emang kenapa?" "Ya aneh aja, eh Ken, lihat deh di belakang kamu ada satpam godain ibu-ibu hamil" ucap Kanya menunjuk ke arah belakang tubuh Raken. "Mana?" tanya Raken sambil memutar badannya mencari keberadaan satpam dan ibu-ibu hamil yang di ucapkan oleh Kanya. Oke ini kesempatan Kanya untuk kabur, itu memang niatan Kanya dari awal. Tidak perlu semenit untuk kabur dari hadapan Raken, Kanya menggunakan kesempatan itu untuk kabur dari hadapan Raken. "Oh, ternyata gue dikerjain" ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD