seventh tale

1905 Words
"Menjadi lilin tidaklah mudah, memberikan cahaya meski harus terbakar." *** "ANYA, Luna... Lusa dateng ya ke pesta ulang tahun gue! Di Moonlight Ballroom jam 8 malam." ucap Karina sambil memberikan kertas undangan yang di desain menyerupai tiket bioskop.  Kanya dan Luna menerima undangan tersebut "Oh iya, kalian datengnya sama gebetan ya! Pokonya harus ada pasangannya, saudara atau sepupu juga boleh asalkan berpasangan ya!" lanjut Karina. Luna langsung cemberut "Ah lo mah, gue kan lagi nggak punya pacar. saudara apalagi, gue kan anak tunggal, sepupu juga pada jauh." "Pasti ada lah Lun, yang mau diajak ke party bareng lo. Lo kan nggak jelek-jelek amat, malah lo cantik banget. Pasti banyak yang mau bareng sama lo." ucap Karina. "Emangnya lo ngundang siapa aja Rin?" tanya Kanya. "Seluruh siswa SMA Trakhina Wijaya." jawab Karina. Kanya mengangguk pelan "Kalo semuanya sih, nggak susah nyari pasangan buat dateng ke acara lo." "Lo dateng sama ka Dafa aja! Pasti dia mau deh kalo sama lo!" usul Karina dengan semangat. Kanya yang mendengar itu langsung menggeleng cepat "Nggak, nhgak, nggak. Gue udah ada pasangannya kok." "Siapa, Nya?" tanya Luna penasaran. Kanya hanya tersenyum tipis "Nanti juga lo bakal tau kok." ucap Kanya, sebenarnya ia juga bingung mau mengajak siapa ke pesta Karina, kalau Dafa tidak mungkin. Kanya yakin Dafa akan mengajak Luna bukan dirinya, ah membayangkan itu membuat dadanya sesak. "Yaudah gue ke yang lain dulu ya, mau nyebar undangan." ucap Karina sambil berlalu menuju kelas lainnya, Kanya dan Luna hanya menggangguk pelan. Kanya dan Luna hanyut dengan lamunan mereka, mereka masih memikirkan dengan siapa ia datang ke pesta Karina. "Lo mau dateng sama siapa Lun?" tanya Kanya buka suara. Luna menggeleng sambil menaikkan bahunya "Nggak tau, Nya. Gue bingung." Kanya menghela nafas berat "Kalo diajak ke pesta bareng ka Dafa, lo mau?" tanya Kanya pelan. Luna langsung melotot "Yakali! Nggak mungkin lah gue kesana bareng gebetan lo!" ucap Luna kaget dengan pertanyaan Kanya. Kanya hanya tersenyum "Kalo emang ka Dafa ngajak lo, lo terima aja ya." Luna langsung menggeleng "Nggak! Gue tolak! Sahabat macam apa gue kalo kesana bareng ka Dafa," tolak Luna "Udah ah nggak usah bahas ini, urusan bareng siapa itu ngak penting. Yang penting itu dateng ke acaranya Karina sebagai sahabat terbaik." ucap Luna sambil tersenyum. Kanya hanya tertawa renyah "Btw, ngado apa ya? Yang berkesan gitu." tanya Kanya. Luna berfikir mencari jawaban "Gimana kalau jaket? Ah enggak! Udah biasa. Umh... Sepatu? Ah dia juga punya banyak. Umhh topi? Nggak, nggak, nggak berkesan. Apa ya, Nya? Bingung nih gue." Kanya hanya tertawa melihat Luna berfikir keras "Hadiah nggak penting, yang penting itu kehadiran. Kalo dress lo mau pake dress yang gimana?" tanya Kanya mengajukan pertanyaan lainnya. Luna melihat tiket tersebut "Dresscode Female nya Pink, dan Dresscode Male nya white tuxedo. Mungkin gue pake Dress yang di atas lutut yang nggak terlalu terbuka tapi elegant," ucap Luna "Kalo lo? Mau pake Dress yang kayak gimana?" tanya Luna balik. Kanya berfikir "Kayaknya gue beli dulu deh, soalnya gue nggak punya Dress warna pink." ucap Kanya memutuskan untuk membeli. "Mending lo pake dress gue yang lain, dari pada beli." tawar Luna. Kanya menggeleng "Nggak ah, gue mau beli aja." Luna hanya mengangguk "Mau gue temenin cari dress nggak?" tawar Luna. Kanya menggeleng "Makasih, tapi nggak usah deh, gue bisa sendiri kok." Luna hanya menggangguk pelan, mereka hanya diam sampai jam istirahat habis dan sampai guru pun datang ke kelas. *** SAAT Raken, Dafa, Milano dan Faldy menerina undangan ulang tahun Karina, mereka mulai mencari pasangan yang akan diajak untuk datang ke pesta Karina bersama.  "Lo pada mau ngajak siapa?" tanya Faldy.  "Nggak tau deh, liat nanti aja gue mah," sahut Milano "Emangnya lo ngajak siapa Fal?" tanya balik Milano.  Faldy berfikir "Mmm... Mungkin sama Eve, males gue sama yang lain." ucap Faldy, Eve adalah adiknya Faldy.  Milano hanya mengangguk "Kalo lo berdua sama siapa?" tanya Milano kepada Dafa dan Raken.  "Kalo gue sih ya jelas, sama Luna." sahut Dafa cepat dan percaya diri.  "Dih kaya Luna mau aja sama lo," ucap Faldy mengejek "Kalo lo Ken? Sama siapa?" tanya Faldy kepada Raken.  "Tadi sih Karina bilang gue nggak usah bawa pasangan, kenapa ya? Perasaan yang lain suruh bawa pasangan?" tanya Raken pada teman-temannya.  Dafa hanya tertawa "Lo masih nggak ngerti aja, maksudnya Karina itu biar lo jadi pasangannya dia." ucap Dafa.  Raken menyeritkan alisnya "Maksud lo?" tanya Raken bingung.  "Ya Karina sengaja buat nyuruh lo nggak bawa pasangan supaya nanti Karina bisa berpasangan sama lo, emangnya lo nggak ngeliat dari matanya Karina kalo dia itu suka sama lo?" tanya Dafa, Raken hanya menggeleng.  Dafa menepuk bahu Raken prihatin "Duh Ken, masalah kayak gini aja harus dijelasin, lo harus banyak-banyak bertanya sama gue yang berpengalaman." ucap Dafa sambil membanggakan dirinya sendiri.  Raken hanya mengangkat bahunya acuh. *** SEPULANG sekolah, Kanya langsung pergi ke butik untuk membeli sebuah dress berwarna pink untuk menghadiri acara Karina.  Setelah mendapatkan dress yang ia inginkan ia segera pulang ke apartment nya, Kanya belum ingin pulang ke rumah ayahnya. Kanya menyempatkan diri untuk mampir ke supermarket untuk membeli bahan makanan untuk makan malam nanti untuk dirinya seorang. Ia tidak ingin memakan terlalu banyak makanan cepat saji, malam ini ia akan memasak sendiri untuk mengisi perutnya. Kanya mengambil sayuran ke dalam kantung belanjaannya, ia juga membeli bumbu-bumbu untuk melengkapi rasa. Ia juga membeli udang untuk makanan beratnya. Tidak lupa s**u full cream untuk esok pagi karena persediaan nya sudah habis. Dan membeli keperluan lainnya yang ia butuhkan. Setelah itu ia bergegas pulang karena hari sudah mulai gelap, sepertinya hujan akan turun karena bulan ini sedang musim hujan. Ternyata benar, awan mulai menggumpal hitam, tetesan hujan telah terjatuh, terlihat dari kaca mobil Kanya yang sudah basah karena turun hujan, perlahan-lahan tapi pasti hujan mengguyur bumi. Hujan semakin deras saat Kanya sudah sampai di apartment nya, Kanya segera membersihkan diri lalu setelah itu memasak untuk makan malam. Selesai makan ia membuat secangkir kopi hitam dengan campuran s**u full cream. Kanya tidak suka kopi, tapi jika dicampur dengan s**u dengan jumlah tiga banding satu ia suka. Kanya duduk di meja belajarnya yang menghadap ke arah jendela apartment nya, Kanya menyesap kopi tersebut secara perlahan-lahan sambil melihat tetesan hujan yang mengguyur bumi. *** HARI pun telah berganti, hari ini adalah hari ulang tahun Karina. Sebagai sahabat, Kanya membuat kado special untuk sahabatnya. Sudah dua jam Kanya berdiam diri di depan meja riasnya, ia masih kurang puas dengan make up yang di poleskan ke wajahnya. "Ah kelihatannya terlalu tua." ucap Kanya sambil menghapus make up dengan cairan untuk menghapus make up. Kali ini ia hanya memakai eye liner, mascara, blush on, dan lipstick yang berwarna pink muda. Rambutnya yang lurus dan panjang ia curly agar terlihat berbeda dari biasanya serta memakai dress yang ia beli kemarin lusa, tidak lupa pula high heels yang berwarna pink agar senada dengan dressnya. Kanya berdiri diatas cermin, melihat penampilannya yang benar-benar beda dari biasanya. Karena Kanya tidak pernah bersolek jika tidak menghadiri acara penting ataupun acara resmi. Kanya tersenyum melihat hasil make up nya "Cocok, nggak terlalu tua, pas sama umur," ucap Kanya. Kanya melihat jam tangan yang ada dipergelangan tangannya "Udah jam delapan." ucap Kanya sambil menepuk keningnya, ia lupa waktu jika sudah di depan meja rias. Ia mengecek handphonenya. From : Raken Lindsey Raken : Nya, gue udah di taman nih, lo udah selesai belum? Raken : Gue tunggu lo disini. Kanya menepuk keningnya lagi dan lagi "Duhh pasti ka Raken nunggu lama." lalu Kanya segera pergi ke taman untuk menemui Raken. "ka Rakenn!" panggil Kanya yang baru saja sampai di taman. Raken melambaikan tangannya dan Kanya menghampiri Raken. Nafas Kanya terengah-engah "Maaf ka jadi nunggu lama, aku nggak liat jam tadi." ucap Kanya meminta maaf. Raken menempelkan jarinya ke bibir Kanya "Sttt kan udah di bilang jangan panggil pake embel-embel kakak, Ken aja. K-e-n." bisik Raken di kuping Kanya. Kanya hanya tersenyum kaku "Berangkat yu ka-" "Just Ken, K-e-n." potong Raken cepat. "Iya Ken, berangkat sekarang yuk nanti telat." ucap Kanya. "Nggak bakalan telat kali, Karina pasti nerima tamu sampe tengah malam." ucap Raken santai. "Ya tapi kan aku pengen cepet-cepet ngucapin selamet sama Karin." "Yaudah ayo." ucap Raken. Lalu mereka berangkat bersama ke acara Karina. Kemarin Raken mengajak Kanya untuk berangkat bareng dengannya, karena kebetulan Kanya tidak mempunyai pasangan untuk datang ke acara Karina jadi Kanya terima saja tawaran Raken. *** KARINA sedang asik menikmati pestanya, tamu-tamu berdatangan satu demi satu, acara inti akan dimulai jam sembilan. "Arinnnnnn! Happy birthday!" ucap Luna yang baru saja datang dan memberikan kado kepada Karina, Luna memeluk Karina dan mengucapkan doa "Semoga semakin bertambahnya umur lebih baik dari tahun yang sebelumnya, semoga lo selalu sehat dan tetap jadi Arinnya Luna yaa!" ucap Luna. Karina kembali memeluk Luna "Makasih Lunanya Arinnn.. Makasih udah sempetin dateng." ucap Karina senang. "Ekhem," deham Dafa, "Happy birthday ya Karina, doanya yang terbaik aja buat lo." ucap Dafa sambil memberikan kado kepada Karina. Karina menerima kado dari Dafa "Terima kasih banyak ka Dafa," ucap Karina sambil melihat bolak-balik pada Luna dan Dafa "Kalian berangkat bareng?" tanya Karina dengan hati-hati. Luna mengangguk dan mengalungkan tangannya di lengan Dafa "Iya Rin." ucap Luna sambil tersenyum senang. Karina masih memandang dengan tidak mengerti lalu menarik Luna kepada dirinya "Lo kenapa bareng ka Dafa sih? Trus Kanya gimana?" bisik Karina sangat pelan. "Ka Dafa ngajak gue bareng, yaudah gue terima aja soalnya gue nggak ada barengan. Kalo soal Kanya, gue nggak tau dia bareng siapa." jawab Luna dengan berbisik. "Ekhem." deham Dafa. Luna kembali menatap Dafa dan tersenyum lalu menarik Dafa ke arah stand makanan "Arin gue ke makanan dulu ya! Laper nih." ucap Luna sambil berjalan. Karina hanya mengangguk dan kembali menyambut tamu-tamu yang datang. Jam sudah menunjukan pukul sembilan, saatnya acara inti pun dimulai. Dimulai dari tiup lilin dan potong kue, pesta berlangsung dengan meriah, para tamu yang berpasangan mulai berdansa. "Lun, Kanya mana ya? Kok belum dateng? Mana nggak ada kabar." ucap Karina khawatir. "Mungkin dijalan macet Rin, tunggu aja dikit lagi pasti dia dateng kok." ucap Luna menenangkan Karina. Karina hanya mengangguk dan fokus melihat ke arah pintu berharap Kanya akan datang. "Itu Kanya!"  Karina menunjuk ke arah pintu, lalu detik kemudian dia cemberut dan menurunkan jarinya saat melihat pasangan Kanya. "Loh kok Kanya bareng ka Raken?! Wah wah parah Rin, dia ngerebut gebetan lo." ucap Luna. Wajah Karina kecewa dan mengepalkan tangannya kuat-kuat. Kanya berhenti di depan pintu ballroom karena ada yang menelfonnya. Valencia calling's Kanya langsung mengangkatnya "Halo kenapa Le?" tanya Kanya. "Nona Anya, ananda Valen melukai dirinya sendiri karena adiknya Zira kembali koma." yang menjawab bukan lah Valen tetapi suster dan terdengar suara Valen teriak-teriak. Kanya panik "Suster! Valen kenapa teriak-teriak?!" tanya Kanya panik. "Nona Kanya, kami mohon untuk segera ke rumah sakit, kondisi Valen benar-benar lemah, Valen menyakiti dirinya sendiri dan terus berteriak." ucap suster dengan tenang. Jantung Kanya berdetak lebih cepat dari biasanya, Kanya panik mendengar hal tersebut "Oke suster, Kanya otw sekarang. Tolong tenangin Valen sampai saya tiba disana." ucap Kanya langsung mematikan telpon dan langsung pergi memanggil taksi. "Kanya! Mau kemana?!" teriak Raken. Kanya kembali menghadap ke belakang "Aku ada urusan penting! Tolong sampaikan ucapan ulang tahun untuk Karina!" teriak Kanya sambil berlari menuju taksi dan langsung pergi ke rumah sakit. Raken baru saja ingin mengejar namun taksi yang di tumpangi Kanya sudah pergi dengan cepat. "Kanya kenapa? Kok panik banget?" tanya Raken pada dirinya sendiri lalu masuk ke ballroom untuk menghadiri acara Karina. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD