chapter 5

2121 Words
*********************** Di sinilah Audrey sekarang, duduk saling berhadapan dengan malik di sebuah kafe yang letaknya gak jauh dari kampus mereka. Mereka akan membicarakan hal yang tak lain juga tak bukan adalah soal perjodohan mereka. " Oke, jadi karena kita sama-sama nggak tahu gimana caranya nolak perjodohan ini, gue.. " ujar Audrey menggantung . dia menatap malik sekilas, tiba-tiba saja Audrey merasa gugup ketika malik juga menatapnya dengan tatapan datar, padahal malik tidak pernah menunjukkan tetapan sedatar itu, yang Audrey tahu malik banyak menetap seseorang dengan tetapan polos miliknya. Namun siapa sangka ,di balik tatapan itu sebenarnya malik dalam hatinya sedang mengumpat karena dia tak sengaja melihat ke arah d**a audrey yg terlihat belahannya sedikit karena kerah baju yg di kenakan audrey sedikit lebih landai ,dia jadi teringat tadi saat mereka berdua jalan ke sini ,malik juga tadi gak sengaja melirik ke arah d**a audrey yg bergoyang goyang saat berjalan tadi. "Shitt...kenapa gue baru sadar s**u dia gede juga. Tadi tuh pas jalan luucu mantul mantul gitu. Bentuknya juga mantep ,bulet dan kencang. Rasaya pasti lembut banget kalau diremes." Gumam malik dalam hatinya. " lo kenapa natap gue begitu banget Anjir?"Tanya Audrey gugup, matanya bahkan enggan untuk melihat kembali tepat ke manik mata hitam milik malik yg natap dia dari polos berubah jadi tajam . Malik yang menyadari audrey mulai tak nyaman merubah tatapan datarnya. " Maaf saya nggak bermaksud begitu. " balas malik salah tingkat. Dia berasa kayak maling yg ketauan nyuri. Audrey berdehem lalu mengangguk. "Oke, gue lanjutin . Dengan terpaksa gue nerima perjodohan ini ,tapi ada syaratnya ." Ujar Audrey. Malik mengernyitkan alis kamarnya, dia bingung. " Syarat apa? "Tanya Malik . Audrey kembali berdehem guna menetralkan suaranya agar tidak terlihat gugup. " Nanti setelah kita menikah gue nggak mau dikekang, gue mau jalanin hidup gue kayak biasanya, gue nggak mau orang-orang tahu kalau gue udah nikah sama lo, jangan urusin urusan gue begitu juga sebaliknya, gue nggak akan ngurusin masalah hidup lo. sama ...." Jelas Audrey lalu dia menghela nafas berat sebelum melanjutkan perkataannya lagi. "Soal s*x . Gue gak--" lanjut audrey belum selesai bicara ,namum sudah di sela malik. "Gak bisa. Kamu boleh minta semua yg kamu sebutin tadi dan say bakalan nyetujuin itu semua ,tapi tidak sama yg terakhir." Ujar Malik menganggukkan kepalanya pelan. "Loh ,kenapa ? Terserah gue dong mau ngesex apa enggak sama lo " sewot audrey "Ya kan kita suami istri . Saya gak mau pernikahan kita ini malah jadi ladang dosa ,apalagi buat saya ." Ujar malik. Audrey hanya terdiam. "Dan kamu faham gak ,maksud dari kedua orang tua kita melakukan perjodohan ini ? Mereka mau kita memberi cucu buat mereka. Jadi kalau kamu dan saya gak melakukan hubungan suami istri ,gimana mau punya anaknya ?" Lanjut malik "Gue harus yakinin dia biar mau ngew*, sayang banget kan punya barang kalau gak di pake dan di manfaatin." Gumam malik dalam hatinya. "Bener juga .pasti nanti aku di teror terus ,apalagi sama mami " gumam audrey dalam hatinya. Audrey menghela nafasnya berat. "Ya udah ,tapi lo gak boleh maksa kalau gue lagi gak mau ngew* ,sama gue juga gak mau dikasarin ." Ujar audrey sambil majuin dikit muka dia ke arah depan .dia mah orangnya frontal di tambah tiga sahabatnya yg kelakuaannya sama kayak dia ,ya jadilah kayak gitu ,omongannya gak di filter dulu. "Iya. Saya janji gak akan kasar dan maksa kamu .dan soal syarat kamu yg lainnya , tapi kalau sekiranya saya harus dan berhak ikut campur urusan kamu saya akan turun tangan, karena kamu udah jadi istri saya dan tanggung jawab saya, saya nggak mau nanti Papi kamu chat saya sebagai suami yang buruk karena nggak bisa jagain kamu dan menuntun kamu ke jalan yang lebih baik dan benar."balas Malik. Audrey memutar bola matanya malas, " iya iya terserah lu aja deh, kata mami gue kita nikahnya minggu depan. " ujar Audrey. "Ya saya udah tahu dari mama saya." Balas Malik. " Bagus deh kalau , udah gue pergi duluan. " ujar Audrey. Malik hanya mengangguk, membiarkan Audrey berdiri dan meninggalkannya di kafe itu seorang diri .perlahan senyuman tipis malik sunggingkan. "Buat dia diam Ternyata begitu ya caranya. Duh ,pantatnya sintal banget anj*...gila sih ,kenapa gue udah sange cuman liat s**u sama pantatnya doang . Mana tu s**u kayaknya keyal +lembut banget .makin penasarang gue sama mem*k,pasti legit banget tuh . gak sabar gue ngew*-in dia " Gumam Malik dalam hatinya sambil ngeliatin bagian tengah celana jeans hitanmya yg menggembung , Lalu dia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. "gak sabar banget gue buat unboxing dia .pasti mantep banget . Ah.... gak papa deh galak juga ,tapi justru yg menantang itu nikmatnya double... " gumam malik *** Seperti yang mereka janjikan sekarang audrey juga yang lainnya sudah berada di salah satu bar terkenal yang berada di tengah kota. Sedang menikmati minuman masing-masing. " drey Jadi lo nikah minggu depan ya?"tanya runa , cewek itu mengernit ketika merasakan tenggorokannya panas karena baru saja menegak minumannya sekaligus. " please deh jangan bahas itu dulu, gue pusing banget. "Balas audrey mengibaskan tangannya di depan wajah, malas membahas soal pernikahan dirinya juga malik yang akan diselenggarakan pada hari Minggu nanti. " nanti kalau lo udah nikah masih bisa kayak gini lagi kan kita? " tanya feli. "Ya masih dong, gue udah bilang sama si culun buat nggak ngekang gue ,terus gue juga bilang jangan urusin urusan gue begitu juga sebaliknya." Balas Audrey. Yang lain hanya mengangguk ketika mendengar penjelasan dari audrey. Baguslah kalau begitu, tongkrongan mereka tidak jadi sepi hanya karena audrey sudah menikah nanti. Mereka memang remaja yang memiliki jiwa biasa-biasa saja, masih dalam batas wajar, mereka juga hanya pergi ke klub jika ingin, ketika mereka bosan di kafe dan ingin mencari suasana baru barulah mereka akan ke klub langganan mereka. "Eh eh ,lo semua pada inget gak kalau ka malik itukan gak suka cewek .Ko dia mau sih di jodohin sama lo ,drey ?" Ujar runa "Iya yah ,dia bahkan sampai sekara gak pernah tuh jangankan pacaran ,jalan sama cewek aja gue gak pernah liat tuh" sahut ayang. "bener yang ,gue juga gak pernah liat . Pernah sekali gue liat dia duduk di perpus dan ngobrol sama ka yura ,tapi yg gue denger obrolan mereka tuh isinya soal study exchange ke irland" ujar feli . "Loh ,bagus dong .jadi gue nanti gak perlu ngew* sama dia." Ujar audrey "Iya sih ,tapi sayang banget drey . Badan dia kan bagus,pasti barangnya juga gede deh kayaknya " ujar feli lalu dia memainkan alisnya. "ih .. iya fel. Sayang banget ,dulu aja gue gak sengaja liat dia pas duduk yg waktu di ruang senat itu loh ,sumpah kont*lnya dia ke nya gede banget ,soalnya keliatan ngegembung gitu pas dia duduk .beuh... tidur aja segitu gimana ngacengnya ? " sahut ayang . Tuh kan bener ,udah cocok mereka berempat mah kalau jadi bestie . "Halah percuma gede juga kalau gak bisa tegang . " sahut adrey "Nah ,gimana kalau nanti lo kerjain aja. " usul runa "Kerjain gimana ?" Tanya audrey penasaran. "Ya ,lo coba pancing dia .lo goda dia buat mastiin beneran gak kalau dia beneran gak suka cewek ,dan tentunya nanti kalau terbukti bener lo aman " jelas runa . "Ih iya .runa pinter banget sih .ya udah nanti gue coba deh kalau udah nikah sama dia " ujar audrey .lalu setelah itu mereka berempat pun ngobrolin yg lain . Namun beberapa saat kemudian .. " gue mau turun, kalian ikut nggak? "Tanya Feli, cewek bule itu bahkan sudah lebih dulu berlalu ke arah dance floor. "Gue ikut" ujar runa menoleh, ia menyusul feli yang terlihat sudah meliukkan tubuhnya tanpa beban di sana. " gue juga ah "begitu juga dengan ayang yang menyusul Luna untuk ikut bergoyang bersama kedua sahabatnya. Sedangkan audrey memilih kembali menegak minumannya yang sudah hampir habis. Matanya menatap seluruh penjuru klub, ingin muntah ketika melihat seseorang di bangku paling pojok sedang melakukan adegan yang menjadikan di matanya. Matanya kembali beralih ke arah yang lain, ia mengernit ketika melihat sosok yang familiar sedang duduk dengan perempuan yang berada di pangkuannya. " Kayaknya gue udah gila nih." gumam Audrey lalu dia menggelengkan kepalanya, menyipitkan mata untuk memastikan Apakah yang ia lihat adalah orang yang sama. " dia nggak mungkin punya kembaran kan? Kana si culun gak suka cewek .berarti itu bukan dia "Gumamnya lagi seorang diri. kepala Audrey tiba-tiba saja berdenyut nyeri, sepertinya ia terlalu banyak minum. Pandangannya tiba-tiba saja ngabur, menoleh ke arah bartender meminta satu botol lagi untuk ya minum. "Drey, lu udah mabok tahu." Ujar bartender itu yang merupakan kakak sepupu Felly. Jadi Audrey sama dia lumayan kenal " Tsk, belum lah gue masih seger gini. "Gumam Audrey pada bartender yang bernama Erik. "Lu ada masalah drey ? " tanya erik "Sutttt....lo bisa diem gak rick ,gak usah kepo." Balas audrey . " serah lu dah, uang-uang lo juga sih. "Dengan santai Erik memberikan satu botol lagi minuman kepada Audrey tak lama juga membukakan tutup botol tersebut. *** Di sebuah apartemen mewah ,tepatnya di sebuah kamar ,kini audrey terbangun dalam keadaan yang pusing luar biasa, dirinya terduduk di atas sebuah kasur, Audrey lantas memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri, menatap sekelilingnya yang tampak temaram, furniturenya pun sanagt berbeda dengan yg ada di kamarnya ,semua tak familiar. Lalu dia sedang berada dimana ? Pikirnya. " udah bangun? "Tiba-tiba ujar seseorang. Audrey sontak menoleh dengan cepat ketika mendengar suara tersebut menyapa gendang telinganya. "Kok bisa gue di sini?"tanya Audrey Yang ditanya mendengus, meletakkan satu mangkuk sup hangat di meja samping tempat tidur. " Menurut lo? " ujar seseorang itu. "Yang lain mana?" Tanya audrey lagi. Seseorang itu mengangkat bahu tanda ia tidak mengetahui di mana keberadaan teman-teman Audrey yang lain. "Gue cuma ngeliat lo yang hampir aja dibawa om-om ke kamar VVIP g****k. " jawab bisa orang itu. Audrey terdiam ,mencoba mengingat lagi kejadian yg di bilang cowok itu "Lo nggak ngapa-ngapain gue kan? Gak perkosa gue kan ? " tanya Audrey. Orang itu terkekeh . "Ya enggaklah, gue cuman gantiin baju lo doang, soalnya lo tadi malam muntah asal lo tahu. "Jawab orang itu .padahal emang sih dia agak mainin susunya audrey bentar ,sialnya dia kegoda banget pas gantiin bajunya audrey tadi,tapi susunya doang kok ,gak ke yg lainnya .dia cuman meremas remas sama nen bentar ,abis itu udah .dia langsung pergi ,takut hilafnya kejauhan. kemudian melanjutkan kalimatnya. . "Nyusahin tahu nggak." Ujar orang itu lagi ,dan kini giliran Audrey yang mendengus. " Ya kalau gitu ngapain lo repot-repot bantuin gue sialan. "Sewot Audrey. " ya daripada mantan gue yang cantik dan bahenol ini dibobol om-om hidung belang gua pikir lebih baik gue yang bobol, seenggaknya lebih beruntunglah kalau lo sampai ham- aduh drey sakit tahu. " ujar orang itu mengaduh sambil mengusap bagian tubuhnya yg terkena lemparan audrey. "Stress lo, nggak ada otak emang yang namanya Nolan. " ujar Audrey sambil melempar sebuah benda yang berada di dekatnya, entah itu apa kepada mantan kekasihnya itu. matanya kemudian mencari-cari di mana handphonenya berada. "HP gue mana?" Tanya Audrey ketika tak kunjung menemukan benda pipih berkesayangannya yang berwarna merah tersebut. "Tuh di atas nakas, makanya cari yang bener. nggak berubah lo" balas seseorang itu yang bernama Nolan. "Tsk.. nggak kelihatan. "Gumam audrey lalu dia mengambil handphonenya tersebut, membelalak ketika melihat seluruh notifikasi yang masuk saat benda tersebut dihidupkan. "Mati gue, Lan Ayo antar gue pulang Lan. "Panik Audrey. "Kenapa ? itu supnya belum lo makan." Balas Nolan. " ah nanti aja ini nyawa gue lebih penting dari pada sup itu, buruan lan " ujar Audrey kelabakan, dia langsung berdiri, sedikit Limpung karena kepalanya masih sedikit berputar-putar. Dia masih kena hangover. Sontak Nolan sendiri sudah tertawa, gemas dengan tingkah mantan pacarnya ini. " lo liat, jalan aja masih keliyengan gitu kok, udah duduk aja dulu Nanti gue yang ngomong sama orang rumah lo. "Ujar Nolan lalu dia mendorong Audrey untuk duduk kembali di atas kasur miliknya, mengangkat mangkuk sup untuk ia sodorkan kepada Audrey. "Makan dulu Nanti keburu dingin nggak enak. " ujar Nolan. Audrey akhirnya nurut tah iya pungkiri Ia memang masih merasakan pusing, hanya sekedar berdiri saja dirinya masihlah Limbung, entah semalam berapa banyak botol yang ia habiskan hingga ia bisa tepat seperti ini dan sialnya teman-temannya sama sekali tidak ada yang berniat menolongnya, Untung saja ada Nolan kalau tidak mungkin Audrey pagi ini bangun dalam keadaan naked juga bersama pria m***m tua yang habis membobol dirinya. Memikirkan itu membuat dia bergidik ketika membayangkan jika hal itu terjadi sungguhan padanya. Bisa-bisa dia dipenggal oleh papinya Setidaknya untuk sekarang Audrey harus membersihkan diri terlebih dahulu di rumah Nolan dia sebenarnya tidak mau pulang dalam keadaan kacau seperti ini, pasti Papinya sudah bersiap di halaman rumahnya dengan sebuah katana kesayangannya siap menebas kepala Audrey karena hilang semalaman dan tidak ada kabar sama sekali. Bersambung......
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD