chapter 6

2308 Words
******************** Dan benar saja ,saat dia sampai di rumahnya ,papinya itu tengah duduk di depan rumah sambil nge-jejerin koleksi katana miliknya . Sialannya si nolan yg tadi bilangnya mau ngejelasin sama papinya itu malahan kabur ,gara gara ngeliat katana papinya itu. "Bagus...akhirnya anak gadis papi pulang juga .di anter siapa tadi pulangnya ? Temen? Pacar ? Apa g***n? " tanya sinis juan. "Papi..." panggil audrey takut takut. "apa ,hah? sekarang kamu masuk .papi mau bicara sama kamu." Balas juan sambil menahan emosi,namun dari raut wajahnya tetap masih ada raut khawatir dan lega secara bersamaan saat melihat anak gadisnya akhirnya pulang dalam keadaan fisik yg baik baik saja . Setelah mendengar itu audrey pun masuk kedalam rumah dengan terburu buru mengikuti langkah kaki juan. Saat sampai di ruang keluarga ,munculah nisa dari arah dapur. "Sayang...ya ALLAH ,Alhamdulillah akhirnya adek pulang. Kamu dari mana dek . Kenapa gak pulang? Mami pikir kamu kabur .huhuhuhu....." ujar nisa sambil menghambur memeluk audrey yg baru saja masuk kedalam rumah. "Mami maafin adek.huaaa...aaa.." ujar audrey juga ikut menangis sambil membalas pelukan maminya. "Iya ,udah cup cup ,udah yah ." Ujar nisa mencoba menenangkan "Gak usah nangis. Duduk cepetan .papi mau bicara sama kamu." Perintah juan dengan tegas. Lalu audrey dan nisa melepaskan pelukan mereka lalu nurut apa yg di katakan kepala keluarganya itu. "Dari mana aja kamu ,hah ? Sampai gak pulang ,dari mana ?" Tanya juan dengan intonasi suara yg tegas dan aga sedikit keras. "adek ,dari rumahnya feli pih " jawab audrey takut takut . "jangan bohong . Dari mana ? Semalam papi kerumahnya feli dan semua temen temen kamu ,tapi kamu gak ada tuh disana ?" Bentak juan ,dia benar benar kesal dan kecewa dengan putrinya yg sudah berani berbohong padanya. Mendengar itu sontak saja audrey membulatkan matanya . "Siapa yang nyuruh kamu mabuk-mabukan?" Tanya Juan lagi. Audrey menggelengkan kepalanya, ia tak berani menatap mata Juan barang sedetik saja apalagi Papinya itu sedang membersihkan Katana Katana miliknya. "Siapa yang nyuruh nggak ada kabar? Nggak pulang semalaman?" Selanjutnya lagi. Audrey lagi-lagi menggelengkan kepalanya, ya lebih baik langsung menerima hukuman saja daripada perlakuan seperti ini terlebih dahulu pada Juan rasanya lebih mencekam daripada lewat kuburan di malam hari. "Siapa yg ngajak kamu kesana ? Runa,feli sama ayang ? Atau siapa ? Bilang sama papi sekarang ,biar papi tebas lehernya pake katana " cerca juan sambil agak membentak. "Eng-nggak. Adek sendiri yg mau i-ik-kut." Jawab audrey ketakutan . Mendengar itu juanpun menghela nafasnya berat. "terus yg kasih kamu minum siapa? Atau jangan jangan kalian emang sering kayak gitu." "Enggak pih." "Bohong ! Jawab yg jujur . Kamu sering ketempat kayak gitu .iya !!" "Enggak. Ini pertama kalinya adek kesana.itu juga gara gara nganter feli ketemu sama sepupunya.terus adek ,feli ,runa ,sama ayang di tawarin minum ,tapi minumannya jus buah gitu .terus gak tau gimana adek sadar pas udah bangun di rumahnya nolan." Jelas audrey. Ya ,penjelasan audrey itu ada bohongnya ada juga benernya. Ya kali kan. Kalau audrey ngaku sering ke sana .bisa bisa langsung di kick dong dia. "APA....NOLAN MANTAN PACAR KAMU ITU ? " Audrey menjengit lalu mengangguk setelahnya . "Nolan anaknya jamal ? Terus kamu gak di apa apain kan ? " tanya nisa "Iya ,adek gak di apa apain ko .malahan dia yg nolongin pas adek mau di apa apain sama om om di sana .dia. juga yg tadi ngaterin adek.dia gak mampir katanya takut sama papi .juga takut nanti papi malah salah sangka sama dia.huhu....papi adek minta maaf." " papi sudah yah ,enggak lihat Anak kamu udah kayak gitu? Yg pentingkan adek udah pulang dengan selamat .jadi udah yah " ujar nisa datang sambil memasang wajah cemas, lalu dia mengelus bahu suaminya itu . "Astagfirullah adek. Kenapa kamu minum minuman haram begitu ,hah. Sadar dek. Gak boleh ,apa lagi kamu itu perempuan dan sebentar lagi menikah ." Ujar juan,kentara sekali dia tengah kecewa sama anak gadisnya itu. "Iya sayang .kalau terjadi apa apa sama adek gimana? untung aja Allah masih nolongin kamu lewat si nolan.kalau enggak gimana coba." "Maaf mami,papi .adek janji gak minum minuman kayak gitu lagi.adek minta maaf yah. Maafin adek...hiksss..." ujar audrey yg kini sudah menangis . "Papi gak tau lagi harus gimana sama adek. Dengerin .senakal nakalnya papi sama kakak kamu ,belum pernah minum minuman haram kayak kamu. Adek taukan itu tuh dalam agama keyakinan kita haram ? Taukan ?" "hikss...Tau papi " "ya terus kenapa masih aja di minum ? " "Ya ..adek ..adek gak tau kalau itu tuh minuman yg ada alkoholnya.terus lagi adek lagi prustasi pih . Adek gak mau di jodohin ,tapi mami sama papi tetep aja maksa adek. Adek gak mau!" Akhirnya audrey ngeberaniin buat ngeluarin uneg unegnya karena kepancing emosi. "Astaghfirullah aladzim ,dek." Ujar nisa sambil memejamkan matanya hingga air matanya itu mengalir keluar menuruni pipinya. "Ya udah lah .terserah kamu .papi bingung harus gimana lagi. Kamu anak gadis papi satu satunya. Papi sama mami jodhin kamu sama malik itu demi kebaikan kamu. Malik adalah laki laki yg baik ,bertanggung jawab, agamanya bagus, dan juga dari keluarga baik baik. Papi cuman mau yg terbaik untuk anak kesayangan papi .tapi kalau niat baik papi sama mami malah buat kamu gak bahagia,ya sudah . Terserah kamu . Papi gak akan lagi mencampuri urusan hidup kamu.papi udah malu sama Allah karena gak bisa menjaga karunia yg telah Allah berikan sama papi dan mami . "ujar Juan.lalu setelah itu juan pergi ke kamarnya. "Papi ..." panggil audrey ,namun juan tidak menghiraukannya. "Mami.. " panggil audrey . Namun maminya itu juga diam ,namun beberapa saat kemudian nisapun menghampiri audrey dan langsung memeluk putrinya itu. "Maafin Audrey mih ," "Iya. Mami maafin kamu ko ,sayang. Udah yah ,sekarang kamu ke kamar gih.mami samperin papi kamu dan bujuk dia biar gak marah lagi." Ujar nisa. Tanpa banyak bicara ,audrey pun pergi ke kamarnya. Saat sudah sampai di kamarnya, Audrey tidak langsung mandi melainkan merebahkan dirinya di kasur empuk miliknya, mengambil ponsel yang masih di dalam saku jeans yang ia kenakan lalu ia segera membuka notifikasi yang isinya ribuan, sebenarnya tidak sampai sih, Audrey hanya mengada-ngada. Lalu dia membuka pesan dari ketiga sahabatnya yang berhasil membuat Audrey pengen banget ngeslepet mulut sahabat sahabatnya itu , membalas satu persatu pertanyaan sang sahabat di mana ia semalam, sudahnya Audrey kembali meletakkan HP miliknya, ia harus segera mandi dan berganti pakaian. 30 menit berlalu setelah selesai mandi dan tubuhnya sudah segar kembali Audrey pun turun ke bawah lagi. Sebenarnya sih dia malas tapi mengingat kebaikan maminya maka ia akan membantu sedikit pekerjaan Mami cantiknya itu. Tapi saat hendak turun dari tangga Iya tak sengaja berpapasan dengan papinya. dia meringis ketika melihat tatapan tajam milik Juan sudah menantinya di ujung tangga sana. Ingin putar balik dan mengurung diri di kamar adalah niatan audrey sekarang. " Mau ke mana kamu audrey! Sini sekarang juga. " instruksi Juan membuat Audrey meringis setelahnya berbalik lagi iya harus menuruti perkataan papihnya itu agar Papinya itu tidak marah lagi sama dia. Audrey berjalan mendekati Juan. "iya pih,kenapa ?" Tanya audrey sambil menunduk " nanti setelah makan papi ingin bicara sama kamu di ruang kerj papi. " ujar Juan lalu dia pun berjalan pergi menuruni tangga menuju meja makan. Skip.... "Duduk. " perintah juan saat audrey udah masuk kedalam ruangan kerja juan. "Papi.." panggil audrey ragu sambil menunduk. "Jujur sama papi ,kamu kenapa minum sampai mabuk kayak gitu ?" Tanya Juan. Baru aja Audrey akan membuka mulutnya, suara Juan kembali Terdengar, tak membiarkan Audrey hanya sekedar untuk menjelaskan. "Gimana coba kalau kamu nggak dianterin sama mantan kamu itu tanda tanya gimana kalau yang nemuin kamu bukan mantan kamu itu?" Lanjut juan. " Audrey, kamu anak perempuan papa satu-satunya, papi nggak larang kamu pergi kemanapun asal jangan ke tempat haram seperti itu namun itu bukan berarti juga kamu lewat kelewatan batas Audrey ingat dong mami yang khawatirin kamu nggak ada kabar, papi yang takut anaknya kenapa-napa? "tambah Juan .Audrey cuman bisa nangis. "Huaaaa......aaaa...huhuhuuu" tangis audrey pecah "Loh kok nangis?" Juan panik sendiri ketika Audrey mulai terisak, masih bertanya kenapa menangis pula! Padahal jelas-jelas dialah yang membuat anaknya sendiri menangis. " Papi dengerin penjelasan Audrey dulu dong .Adek itu kesel jadinya ngelampiasinnya tanpa sadar ke situ .Adek kesel karena papi sama mami egois, kenapa Adek harus cepat-cepat banget disuruh nikahnya. Huhuhuuu ..." ujar Audrey sambil menangis. Juan yang tak tega pun akhirnya memeluk anak gadisnya itu, dia mengelus punggung itu mencoba menenangkan . "Ya kami tahu, tapi itu demi kebaikan kamu Nak. Kamu kan Udah pantas untuk menikah udah dua puluh satu tahun kan umurnya, Mami sama papi takut nanti kamu berbuat zina dengan pacaran lagi, cukup mantan-mantan kamu yang dulu-dulu Yang udah bikin Papi mami selalu was-was sama adek . makanya papi sama Mami ngejodohin kamu sama cowok yang udah benar-benar Mami sama papi kenal dari bebet ,bobot dan bibitnya serta sifat dan juga kelakuan laki-laki itu. " ujar Juan . bugg... Audrey memukul d**a juan . "Mana ada begitu Pih, jodoh tuh udah diatur sama Allah. Dan Adek juga nggak bakalan berbuat yang aneh-aneh. " balas Audrey sambil mengusap wajahnya pada d**a bidang papihnya itu yang mana hal itu malah membuat Juan melepaskan tubuh Audrey. " jorok banget! " ujar Juan lalu mengambil beberapa helayan tisu yang diletakkan di atas meja kerjanya. Sontak Audrey tertawa, kemudian memasang wajah imutnya kembali mengambil kesempatan di dalam kesempitan bukanlah ide yang buruk kan?. "Ih, jadi nikahnya diundur jadi tahun depan aja boleh nggak? Sekalian audrey cari jodoh lain pilihan Audrey sendiri, siapa tahu nanti-" ujar audrey namun dengan segera juan menyelanya. "Nggak! " sela Juan. Audrey mendengus keras karena Juan memotong ucapannya, mereka satu kosong kan!. "Kalau kamu ngerengek terus papi cepetin lagi jadi lusa, mau nggak?" Lancam Juan. Sontak Audrey menggeleng kuat. "Nggak pih, Iya minggu depan aja deh, nggak papa demi Alex daripada lusa." Ujar Audrey sambil mencomot bungkusan cemilan yang ada di meja kerja Papinya untuk ia makan. ************************ Setelah drama antara dia dan papinya ,kini audrey pergi ke kampus soalnya dia ada kelas jam sepuluh ,terus lelarnya jam satu. Abis kelas seperti biasa dia suka nongkrong dulu sama ketiga sahabatnya. "Gimana pas lo pulang ,drey ?" Tanya runa penasaran. Soalnya dia tau gimana eatak papinya audrey seperti apa. Baik hati tapi ngeri ngeri sedap. Mereka sekarang sedang berada di Cafe tempat biasa mereka suka nongkrong, mereka bertiga, teman-teman Audrey menuntut penjelasan pada Audrey dan untungnya dia diizinkan dengan waktu keluar yang dibatasi. "Untung kepala gue gak ditebas pakai Katana kesayangannya, sumpah dia udah duduk di depan rumah nungguin gue pulang sambil pura-pura bersihin katananya" balas Audrey menceritakan Pagi harinya yang cukup ekstrem kepada ketiga sahabatnya itu. " Lagian lo sih, Ngapain pakai acara kobam sampai teller begitu. Hilang juga lagi. " ujar Feli dan diangguki kedua temannya yang lain, Felly mendengus, mengingat bagaimana paniknya dia semalam saat tidak melihat temannya lagi di meja bar. " Jadi lu pulang bareng si nolan? " tanya Ayang, mereka mendapatkan kabar itu dari Erik salah satu Bartender di bar semalam. "Iya, untung gue nggak macam-macam. "Balas Audrey lalu dia menghela nafasnya. "Lo mau tahu nggak drey, mungkin aja lo udah mancing si nolan tapi itu anak kalem. " ujar Feli yang berhasil membuat Audrey terdiam, ucapan Feli bener juga, bagaimana kalau dia membicarakan hal-hal yang tidak jelas, Astaga Kalau iya begitu, Audrey sudah pasti sangat malu. "Nggak usah malu lo, biasanya juga malu-maluin. "Ujar Ayang sambil menoyor kepala Audrey ke samping namun pelan . membuat si empunya mendengus tak suka. " tapi beneran aja, semalam kita panik banget pas balik ke bar lo udah nggak ada, gua pikir lo udah di Unboxing sama om-om yang perutnya udah kayak badut. "Ujar Luna dengan serius ekspresi wajahnya sangat menjiwai sekali. " Kenapa si nolan nggak bawa lo ke rumah lo aja ya? "Tanya Feli, cewek itu menatap tajam ke arah gelas yang Audrey pegang, ada minuman dari olahan Stroberi di sana. " Ya gila apa lo ,bisa bisa langsung di tebaslah sama papi " Balas Audrey . yang lain mengganggu pendengar penjelasan Audrey, lalu mereka sama-sama menyeruput minuman mereka masing-masing. Plakkk "Sit, Audrey Anatasya! " Pekik Runa menetap tajam ke arah Audrey yang menepuk meja berada di depan mereka. " Iya ih kenapa sih lo drey ? " sahut Ayang membantu mengambilkan tisu untuk Feli yang kini sedang mengelap wajahnya. Karena ulah Audrey, cewek bule itu terkejut dan tak sengaja minumannya yang ia pegang tumpah ke mukanya. "Gue semalam melihat malik di klub. "Ujar Audrey . sontak Runa dan Ayang tertawa. "Nggak usah ngayal lo drey. "Kata Runa setelah menyelesaikan tawanya. "Ih beneran, gue lihat dia, Tapi penampilannya nggak kayak Malik yang biasanya gue liat." Ujar Audrey. "Udah deh drey, semalam lo mabok kan, makannya jadi ngawur. Mana mungkin kan si lugu + culun itu datang ke tempat yang begituan." Ujar Feli ikut menimpali juga. "Gue serius, apa jangan-jangan dia punya kembaran?" Balas Audrey. Feli pun menggelengkan kepalanya. "Yang gue tahu sih, dia punya kakak yang usianya 4 tahun di atas dia. " ujar Feli. " jadi nggak ada kembaran gitu? "Tanya Audrey Plak. "Udah dibilangin kakaknya 4 tahun di atas dia, geblek lu. "Ujar Luna dengan segala ceplas-ceplosnya Audrey pun mengangguk. " mirip banget ya, kan Kata orang kita punya 7 kembaran di dunia. "Ujar audrey. " Iya kali mirip. " sahut Ayang. Mereka kembali diliputi hening, sibuk dengan pikiran dan kegiatan masing-masing. Mungkin benar apa yang dikatakan para sahabatnya itu, mana mungkin juga seorang malik si culun mau datang ke tempat yang seperti itu, dan semalam audrey juga melihat orang itu tengah bermesraan dengan salah satu perempuan bayaran di klub tersebut Audrey mengangguk, pikirannya pun langsung berasumsi. " iya pasti itu bukan si malik, masa iya orang lugu + culun berani ciuman dan mesra-mesraan sama orang di klub malam ya kan?" Gumam Audrey pelan saking pelannya hanya dia yang mendengarnya. Lalu dia kembali mengangguk. Entah kenapa ia terlihat berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa itu memang bukan Malik calon suaminya. Bersambung......
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD