bc

My Male Siren

book_age12+
221
FOLLOW
1K
READ
forbidden
fated
brave
confident
drama
bxg
siren
mythology
gorgeous
sacrifice
like
intro-logo
Blurb

Maria, terjebak di Sirenum Scopuli dan kemudian terdampar di pantai misterius tanpa penghuni. Wanita itu berusaha kembali dan menghubungi orang lain agar dirinya bisa segera keluar dari pantai, namun terus gagal karena tidak adanya cakupan sinyal.

Dari kejauhan, di balik dinding batu karang yang sangat besar dan tinggi, Maria merasa ada sepasang mata yang diam-diam terus menatapnya. Tatapan itu selalu Maria rasakan saat langit menjadi gelap. Tatapan itu seperti penasaran dan sedang memperhatikan gerak-gerik Maria, dan setiap kali Maria menangis, suara nyanyian misterius yang sangat merdu terdengar. Nyanyian itu seperti sengaja dinyanyikan untuk Maria.

***

"Aku mencintaimu lebih dari lautan ini."- Alon.

chap-preview
Free preview
1. Sirenum Scopuli
Sirenum Scopuli, atau Capri Italia. Daerah lautan yang mempunyai pulau berbatu kecil di mana sirine mitologi Yunani hidup dan memikat pelaut sampai mati. Sirenum Scopuli adalah batu tajam yang berdiri sekitar sepelemparan batu dari sisi selatan pulau. Sirine, atau Siren, dikatakan bahwa mereka memiliki suara yang sangat merdu untuk memikat para pelaut. Banyak cerita dongeng tentang mereka dengan berbagai versi. Ada yang mengatakan bahwa Siren bertubuh burung dan berkepala manusia, dan ada juga yang mengatakan bahwa Siren bertubuh setengah ikan seperti makhluk mitologi lainnya, Mermaid. Saat ini Maria, anak dari perusahaan terbesar di Amerika tengah berlibur bersama keluarganya menggunakan kapal pesiar pribadi. Kapal mereka hendak melewati daerah yang dikenal sebagai tempat para Siren hidup. Maria dan keluarganya adalah orang modern yang berpikir logis dan terbuka, mereka jarang percaya dengan mitos seperti makhluk mitologi yang keberadaannya masih tidak jelas. "Nona, anda yakin ingin melewati daerah Sirenum Scopuli? Apa sebaiknya kita tidak mencari jalan lain saja?" tanya nahkoda kapal pesiar keluarga Maria dengan raut wajah gelisah. Maria mengerutkan keningnya. "Memangnya kenapa? Jika kita mencari jalan lain, hal itu akan memakan waktu sampai bisa di tujuan." "Tapi nona, daerah itu dikatakan menjadi tempat tinggalnya para Siren. Nanti kalau kita kenapa-kenapa, bagaimana?" jawab nahkoda kapal. Maria tertawa pelan saat mendengar jawaban nahkoda kapal. "Kamu ini ngomong apa? Siren? Itu makhluk yang ada di dongeng doang, mereka gak nyata." Nahkoda kapal itu semakin memelas. Namun nona- belum sempat dia melengkapi kalimatnya, Maria sudah memotong sambil menepuk pundak pria itu dua kali. "Sudah, pokoknya lewat jalan itu saja, gak ada yang perlu ditakutkan." Lalu Maria berjalan pergi. Mau tidak mau, nahkoda itu segera menjalankan kapal pesiar ke arah Sirenum Scopuli (Capri Italia). Saat malam hari tiba, suasana mencekam mulai dirasakan sang nahkoda. Ketika mata sang nahkoda sedang sibuk menatap lurus ke depan, hati pria itu terkejut bukan main kala melihat ada tubuh manusia yang muncul dari dalam air laut. Nahkoda itu sempat mengucek-ngucek matanya untuk memastikan pengelihatannya, namun justru sosok itu semakin jelas kala lampu senter kapal menyisir bagian tempat makhluk itu muncul. Tak lama setelah lampu kapal menyorot makhluk itu, makhluk itu segera masuk ke dalam laut. Tubuh sang nahkoda menegang, tangannya mengepal erat. Nahkoda itu langsung menyalakan sistem kendali otomatis kapal, kemudian berjalan pergi dari ruang pengemudi dan berlari cepat menuju ruang utama kapal. Tempat keluarga Maria berkumpul. "Tuan! Nyonya!" seru sang nahkoda begitu membuka pintu, napas pria itu terengah-engah. "Ada apa Zack? Apa ada sesuatu yang gawat?" tanya Nyonya Diana, ibu kandung Maria. "Apa ada mesin kapal yang rusak?" tanya Tuan Sadny, ayah kandung Maria. Nahkoda kapal itu menggeleng cepat. "Tidak ada yang rusak, namun ada yang gawat. Tuan, Nyonya, percaya atau tidak, saya melihat Mermaid di lautan! Ini adalah pertanda buruk!" Diana dan Sadney terdiam, kemudian mereka berdua saling tatap dan tertawa. "Zack, apa yang kamu katakana? Mermaid? Ayolah, Zack," kata Tuan Sadney. Zack menghela napas. "Percaya atau tidak, yang terpenting sekarang kita harus menutup telinga kita menggunakan lilin. Saya pernah mendengar kisah pelaut yang bertemu Siren, mereka menyumpal telinga mereka menggunakan lilin, cara itu berhasil untuk menangkal nyanyian merdu mereka." Tatapan mata Zack sangat serius. Nyonya Diana mengerutkan keningnya bingung. "Mermaid atau Siren, Zack?" Zack menggeleng cepat. "Tidak penting Mermaid atau Siren, nyonya. Wujud asli mereka masih simpang siur karena banyaknya kisah berbagai versi yang beredar. Sekarang yang harus kita lakukan adalah-" belum sempat Zack selesai bicara, tiba-tiba terdengar nyanyian merdu dari luar kapal. Nyonya Diana dan Tuan Sadney tertegun, mereka segera terdiam mendengarkan nyanyian tersebut dengan mata terpejam. Zack juga tiba-tiba terdiam, dirinya setengah sadar dan tidak. Setengah dari hatinya masih sadar untuk menutup telinga, namun setengahnya lagi sudah terhipnotis dan ingin terus menerus mendengarkan nyanyian merdu tersebut. Sementara itu Maria, wanita itu ada di dalam kamar pribadinya yang ada di kapal. Maria sama sekali tidak mendengar suara nyanyian merdu tersebut karena telinganya tengah mendengarkan musik dengan earphone menggunakan volume ponsel yang maksimal. Maria sama sekali tidak mendengar suara Zack yang terus berteriak-teriak untuk menyadarkan dirinya sekaligus Nyonya Diana dan Tuan Sadney agar tidak meloncat ke laut dan termakan jebakan pemiliki suara merdu tersebut. Maria dengan tenang berbaring di kasur empuknya yang besar, wanita itu mendengarkan musik sampai tertidur lelap hingga pagi. Saat sudah pagi, alarm yang ada di ponsel Maria bergetar, hal ini membuat Maria terbangun dan membuka matanya pelan. Saat berjalan keluar menuju ruang makan kapal, kedua sudut alisnya menyatu kala tidak melihat kedua orang tuanya. Biasanya di jam tujuh seperti ini, kedua orang tuanya sudah siap di meja sarapan. "Mom?" "Dad?" Panggil Maria sambil terus berjalan di dalam kapal untuk mencari kedua orang tuanya. Perlahan hati Maria menjadi semakin panik dan gelisah, langkah berjalan wanita itu kini beralih menjadi berlari. Maria mulai berlari menuju ruang kemudi kapal, namun dia juga tidak melihat Zack. Seharusnya Zack saat ini sedang mengemudi kapal! Maria menatap ke luar jendela, matanya terbelalak karena sampai saat ini dirinya masih belum juga sampai di tempat tujuan. Seharusnya saat ini dia sudah sampai di pulau Capri Italia tempat wisata para turis. Tetapi sekarang? Mengapa Maria masih berada di tengah-tengah laut? Terlebih lagi saat ini kapal pesiarnya tengah dikelilingi oleh tebing/karang yang sangat tinggi. "Sebenarnya ada apa?" gumam Maria, wajahnya sudah terlihat pucat karena panik. Wajar saja, saat bangun pagi kedua orang tuanya menghilang, nahkoda kapalnya juga begitu. Dan sekarang dia sendiri di dalam kapal pesiar yang besar di tengah-tengah laut. Maria menggigit bibir dalamnya, kemudian dengan perasaan ragu dan berdebar-debar karena takut tersesat di tengah laut, wanita itu mengemudi kapal. Maria memang tidak terlalu handal mengemudi kapal, tetapi setidaknya dia bisa sedikit. Yang terpenting adalah dia harus sampai di pulau Capri agar bisa meminta bala bantuan untuk mencari kedua orang tua dan nahkoda-nya. Satu jam sudah Maria mengelilingi lautan, namun dia sama sekali tidak menemukan pulau wisata Capri Italia. Maria berdecak kesal berulang kali, hati wanita itu kini benar-benar merasa takut. Maria mencoba untuk menghubungi siapa pun menggunakan telepon kapal dan ponselnya, namun sama sekai tidak mendapatkan sinyal. Maria tidak punya pilihan lain, dari pada dia dan kapalnya terus mengombang ambing di lautan secara tidak jelas, wanita itu harus menemukan pulau untuk singgah. Maka dari itu, kala matanya tidak sengaja menemukan pulau yang terlihat kosong tanpa penghuni, Maria segera membawa kapalnya ke sana. Maria melepas jangkar, kemudian turun dari kapal. Matanya menyapu ke seluruh arah, memperhatikan pulau yang sepi dan mati. Hanya ada tumbuhan seperti pohon-pohon besar serta kicauan burung. Maria menghembuskan napas gusar, kemudian berbalik ke arah laut. Mata Maria tidak melihat apa pun selain bentangan laut biru yang luas dan tebing-tebing atau karang batu yang menjulang tinggi. Bagaimana bisa nasibnya sesial ini? Maria kembali naik ke atas kapal, lagi pula berdiri di luar kapal entah mengapa malah membuat hatinya semakin cemas dan gelisah. Wanita itu memutuskan untuk berhenti memainkan ponsel untuk menghemat baterai dan listrik kapal, setelah itu pergi ke dapur kapal untuk mencari makanan. Walaupun saat ini raut wajah Maria terlihat baik-baik saja dan seperti tidak memikirkan apa pun, tetapi sebenarnya hatinya sedang gelisah. Keberadaan kedua orang tuanya dan Zack tiba-tiba hilang tanpa jejak, seolah mereka diambil oleh sesuatu yang ghaib. Saat sedang sibuk menggoreng telur, Maria tiba-tiba teringat dengan ucapan Zack yang takut dengan keberadaan Siren. Apa jangan-jangan yang mengambil kedua orang tuanya dan Zack adalah Siren? Tetapi bukankah menurut legenda Siren harus bernyanyi lebih dulu untuk menarik targetnya ke dalam jebakan? Mengapa Maria tidak mendengar apa pun? Apa karena volume musik dari ponselnya yang terlalu kencang? Semakin memikirkannya, semakin pusing dan bingung. Maria menggeleng kencang untuk menepis segala pikirannya yang tidak jelas, kemudian segera berjalan kembali ke ruang kemudi kapal. Maria awalnya memakan makanannya dengan santai, namun tiba-tiba dia kembali teringat dengan kedua orang tuanya. Ini bukan tentang Maria adalah anak yang cengeng, tetapi bukannya sangat aneh jika orang tuanya menghilang tiba-tiba? Coba kalian bayangkan jika hal yang menimpa Maria terjadi kepada kalian. Mata Maria menjadi berkaca-kaca, di pagi yang cerah ini justru Maria malah menangis. Semua yang terjadi padanya sekarang di luar perencanaan list berliburnya, seharusnya saat ini dia dan kedua orang tuanya tengah sibuk berlibur di pantai Capri Italia yang tempat wisata, bukan pantai misterius yang sama sekali tidak Maria ketahui ini. Sebenarnya kemana kedua orang tuanya? Dimakan makhluk laut yang buas? Lalu mengapa dirinya masih hidup dan selamat? Seharusnya dia dan kapal ini terbalik ke lautan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Time Travel Wedding

read
5.4K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.1K
bc

Romantic Ghost

read
162.5K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
4.0K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook