22.3DARA

1211 Words
Mira hari ini pergi mengendarai motornya menuju apartemen Xavier. Karena Kinan cuti hari ini ia menggunakan motor sendiri menuju apartemen kekasih pura puranya. Ia memarkirkan motornya di tempat parkir sepeda motor. Mira keluar menuju gedung bertingkat dimana apartemen Xavier berada. Ia menekan paswoard apartemen lalu masuk kedalam. Melihat semua masih berantakan, Mira hanya menggelengkan kepalanya heran. Lalu meletakkan tas bawaannya bersiap untuk melakukan pekerjaan. Mira melirik jam dinding yang menunjukkan hampir pukul delapan pagi. Mira melirik kamar Xavier yang tidak menunjukkan tanda tanda bangun sama sekali. Mira berjalan mendekati kamar Xavier berniat membangunkan pria itu. Karena Xavier memang berpesan untuk membangunkannya saat sudah pukul delapan pagi. Mira memutar handle pintu membuka pintu kamar Xavier. Xavier menguap tepat di hadapan Mira membuat Mira seakan mabok di sembur wangi khas orang bangun tidur membuat Mira sempoyongan. Sementara Xavier menatapnya sambil menahan tawanya. Mira mengerjabkan matanya untuk menjaga kesadarannya akibat semburan dari Xavier. Lalu menatap pria bule itu dengan tatapan tajam. "Mister iki gak ngerti opo toh, aku di depan Mister, kok malah nyembur hawa nogo ngene!" Mira mengerucutkan bibirnya tidak terima karena Xavier menguap dihadapannya. "Kamu ngomong apa sih, udah di bilang juga jangan ngomong begitu sama gue!" Xavier memandang Mira sambil melirik sekilas melihat Mira tampak cemberut. "Eh, lupa Miste,_" Mira menghentikan ucapannya karena Xavier mendorong hidungnya dengan telunjuk Xavier membuat Mira mundur dari hadapan Xavier. Xavier berjalan meninggalkan Mira yang masih menggunakan boxer pendek dan bertelanjang dadaa. Sebagai gadis perawan yang belum pernah melihat bentuk roti sobek kata orang orang. Mira menjadi terbiasa dengan roti sobek Xavier yang selalu seliweran di apartemennya membuat ia susah nafas. Untuk jantung buatan Tuhan kalau buatan Indonesia pasti sudah auto di bawa ke bengkel. Mira mengikuti Xavier berjalan kedapur yang ternyata mengambil air dingin untuk ia minum. Xavier kembali mendekati Mira yang berdiri diam di hadapannya. "Loe udah siap beres beres?" Xavier mendekati Mira yang tengah mengangguk di hadapannya. "Udah Mister, Mister mau di buatin makanan apa?" tanya Mira yang sedang menahan nafas, karena Xavier berada di hadapannya dengan jarak yang sangat dekat membuat jantungnya berdebar tidak tentu arah. Mira mengerjabkan matanya karena Xavier menatapnya sambil menautkan alisnya. "Kamu kenapa? Pasti pikirannya m***m ya?" ucap Xavier membuat Mira melotot. Pria itu malah terkekeh melihat wajah Mira yang terkejut mendengar ucapannya. "Gue tahu kok, kalau gue tampan dan sexy, tapi loe bukan tipe gue! Jadi gak usah mikir yang aneh aneh disini!" Xavier menoyor kening Mira membuat Mira minggir dari hadapan Xavier. "Oh iya, kita akan pergi kerumah Mami gue, loe disini aja tunggu gue. Gue mau mandi dulu! Gak usah buatin makanan kita makan di rumah Mami aja." Xavier berlalu meninggalkan Mira yang menatapnya dengan sayu. Tidak tahukah Xavier jika Mira sedang menata hatinya yang sakit karena ucapan Xavier barusan. Benarkah ia tidak pantas bersanding dengan Xavier, mengapa ia merasa sakit Xavier mengatakan itu. Apa ia begitu buruk di mata Xavier, Mira menghela nafasnya lelah lalu melanjutkan pekerjaannya. **** Xavier selesai dengan cepat menggunakan setelan baju santainya, kaos dan celana jins serta sepatu yang menunjang penampilannya yang semangkin terlihat tampan. Wajah campurannya membuat semua gadis yang menatapnya sudah pasti akan menolehkan matanya berkali kali kearah Xavier. Sedangkan Mira, ia hanya menggunakan kemeja panjang dan celana jins dan menggunakan sepatu Converse. Rambut panjangnya ia kuncir kuda, Cantik. Mira gadis yang cantik hanya saja untuk ukuran Xavier yang seperti model International Mira terlalu biasa. Mereka berjalan menuju mobil Xavier, diikuti Mira yang membawa tasnya di belakang Xavier. Pria keturunan Jerman itu berdiri di samping mobilnya lalu mendesah lelah. Ia menatap ban mobilnya yang terlihat kempes, Xavier menatap keselilingnya membuat Mira bingung. "Eneng opo Mister? Eh, maksudnya ada apa Mister?" ralat Mira cepat mendapatkan tatapan tajam Xavier. "Ban mobil gue kempes, kita naik taksi aja kalau gitu!" ucap Xavier berjalan menjauhi mobilnya. Mira berlari mengejar Xavier yang tampak berjalan meninggalkannya. "Mister, tunggu, Mister!" Mira meraih ujung baju Xavier membuat Xavier berhenti dan menatap Mira aneh. "Ada apa?" Xavier berhenti menghadap Mira dengan mengerutkan dahinya. "Iku loh Mister!" Mira memilin tali tasnya membuat Xavier menatapnya bingung. "Apa, cepetan ngomongnya! Jangan pakek bahasa loe itu, gue gak ngerti!" ucap Xavier membuat Mira mengangguk. "Iku loh, eh itu maksudnya, aku ada motor Mister! Kita naik itu aja!" jawab Mira ragu ragu, mungkinkah Xavier mau naik motor bebeknya. Xavier terlihat berpikir lalu mengangguk membuat Mira tersenyum kearahnya. Mereka mendekati motor matic Mira, Xavier menghentikan langkahnya didepan motor matic itu dengan tatapan horor. "Ini motor loe?" tanya Xavier sambil menatap Mira yang mengangguk antusias. "Iyo lah Mister, ayok!" Mira udah hendak mengambil helmnya menaiki motor matic itu tapi Xavier menarik kemejanya di bagian lehernya. Membuat Mira tercekik dan terkejut lalu memutar tubuhnya menghadap Xavier. "Loe gak salah kita naik motor beginian?" tanya Xavier dengan tatapan aneh menatap Mira yang langsung mengerutkan dahinya. "Kenopo toh Mister, iki bisa loh di naiki!" Mira menatap Xavier yang tampak mengacak rambutnya. Xavier menatapnya tajam karena bahasa Mira yang campur aduk. Mira langsung menutup mulutnya terkejut. "Gue gak mau naik motor begini, Mana ni motor kecil banget!" ucap Xavier sambil menatap motor itu dari depan hingga belakang. "Hilih, bilang aja, kalau Mister ndak bisa naik motor kan, udah ndak papa biar aku yang boncengin Mister!" jawab Mira asal bersiap naik ke motornya. Lagi lagi Xavier menarik baju Mira membuat gadis itu sedikit marah. "Mister bisa ndak, gak usah tarik tarik baju aku!" Mira menatap bule itu dengan tatapan tajam sambil komat kamit. "Gak bisa, orang kamu yang bilang jangan ada kontak fisik antara kita, ya gue narik baju loe lah!" jawab Xavier membuat Mira mendelik kesal. Xavier malah terkekeh lalu menarik baju Mira lagi untuk menggeser Mira. "Ihh, Mister udah di bilang jangan tarik tarik baju aku iki!" Xavier tidak menghiraukan celoteh Mira ia mengambil helm lalu menggunakannya bersiap menaiki motor tersebut. "Udah buruan naik, loe pikir gue gak bisa naik motor beginian. Gampang mah!" Xavier sudah duduk di motor matic Mira dengan gaya cool seperti Kang Ojol campuran. Karena Kang Ojol kali ini berdarah Jerman. Mira mengerjabkan matanya menatap Xavier menggunakan helm bergambar hello kitty miliknya membuatnya ingin tertawa. Xavier menatap Mira yang tampak sedang menahan tawanya membuatnya berkaca di spion motor tersebut. "Kenapa? Ada yang salah sama muka gue? Kenapa wajah loe begitu?" Xavier menatap Mira sambil memicingkan matanya. "Gak apa apa Mister, wong Mister udah ganteng banget kok. Kang Ojol lewat Mister, ayoo kita lets goo!" Mira naik di belakang Xavier, membuat bule itu menstarter motornya lalu mengeggas motor dengan cepat membuat Mira mendadak reflek memeluk Xavier. Bule itu malah tertawa dan melajukan motor dengan cepat. Sementara jantung Mira sudah ingin keluar karena terkejut dengan tindakan Xavier. Untung jantung Mira Asli buatan Tuhan, kalau tidak, dimana mencari onderdilnya. Mira tersenyum senang, naik motor dengan berpegangan seperti ini seperti para anak muda lainnya yang menghabiskan waktu bersama. Mira mengeratkan pegangannya sedangkan Xavier membawa motor matic itu dengan kecepatan laju. Tidak Xavier sadari dia tersenyum bahagia di sepanjang perjalanannya hanya karena hal kecil dan ia tersenyum karena hal itu. ___________________________ Maaf untuk typo dan lain lain.. Jangan lupa Komen Follow cerita Author yang lainnya ya ~Sabrina ~Killer Mother ~The Secret Of Isshy ~This Is Love Dan buat yang mau dekat dan tahu jadwal Update Author, Author info in di sss ya, yang mau tahu alamat sss Author seperti di bawah ini.. *Lyerma wati salam sayang dari Author..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD