Chapter 5

1694 Words
Pagi ini ada yang berubah, suasana di Medistra Hospital tampak sunyi, tidak seperti hari-hari sebelumnya selama beberapa minggu belakangan ini. Biasanya hospital yang cukup megah ini selalu ramai dengan pasien, namun kini benar-benar sepi seperti hospital yang tidak berpenghuni. Mungkin dikarenakan semua dokter sedang ada seminar di ballroom hospital jadi jadwal pasien berobat diundur. Ia sebagai dokter baru dan pemimpin para dokter dirumah sakit ini tidak bisa ikut menghadiri seminar itu dikarenakan ia harus bertemu dengan Mr. Leo Direktur Hospital ini. Ketika pria tampan itu berjalan untuk menuju ruangan Mr. Leo, ia melewati salah satu poli penyakit dalam yang cukup ramai untuk pagi ini beda dengan beberapa poli lain yang sepi dengan pasien. baru melewati poli itu seketika dirinya dipanggil oleh perawat tugas disana. “Maaf Dok, ada beberapa pasien menunggu Dokter Laura dari pagi tapi sampai sekarang Dokter Laura belum datang!” ucap perawat itu dengan wajah cemasnya. Dengan berdecak sebal Arnold mendengar perkataan perawat didepannya itu. “ Sudah jam 10 dia belum datang? Sudah kamu hubungi rumah nya? Bagaimana ini jadwal dia praktek tapi belum datang sama sekali membuat pasien menunggu!” “Sudah Dok, tapi tidak ada yang angkat . jadi ini bagaimana dok?” Belum Arnold melanjutkan ucapannya dari belakang dirinya ada yang memanggil. Arnold menoleh mencari sumber suara tersebut. " Permisi dokter Arnold saya perkenalan kepada anda dokter baru dirumah sakit ini " ungkap Mr Leo kepada dokter Arnold pimpinan para dokter dirumah sakit Medistra. " ini dokter Sheva Rose Zurich beliau adalah dokter bedah umum dan yang disebelah nya adalah kakak nya dokter Abighail Fanny Christina Zurich dan beliau juga dokter penyakit dalam mereka akan bertugas dirumah sakit ini mulai hari ini" sambil mengenalkan Sheva dan Fanny kepada dokter Arnold " owhh ini kakak adik yang dokter itu ya, baiklah Mr Leo" terima kasih anda sudah mengenalkan kepada saya lalu Arnold meninggalkan mereka yang masih di bawa pergi oleh Mr.Leo. Dari jauh Arnold melihat ketiga orang itu telah pergi dari ruangan ini, dia memegang d**a nya yang berdegup kencang kembali ia dipertemukan dengan cinta pertama nya, Sheva. Ia mengetahui dari Mr.Leo bahwa hari ini memang ada dokter baru yang akan bertugas di hospital ini. Tapi aneh kenapa sheva berada disini dan merubah nama keluarganya itu yang sedeng ia pertanyakan, dan satu lagi siapa gadis disebelahnya Fanny Zurrich seperti nya ia pernah mengenalnya tapi entah dimana. Masih dengan lamunannya memikirkan kedua gadis itu dia dikejutkan dengan kedatangan sahabatnya Nathan yang berdiri didepannya. “What’s up bro?, dari tadi aku lihat kamu melamun sampai Ms. Tiana panggil kamu gak dengar!” ucap Nathan sambil bersedekap kedua tangannya di depan d**a. “Busyet, ganggu aja kamu! Ah kenapa dengan Ms. Tiana?” ucap Arnold menghindar pertanyaan Nathan. Nathan tahu bahwa sahabatnya ini sedang menghindar dari pertanyaan nya tidak mau memperpanjang nya ia memanggil Tiana perawat jaga disana. “Ms. Tiana jadi apa yang ingin kamu tanyakan dengan Dokter Arnold?” “Maaf Dok, tentang semua pasien ini jadi bagaimana? Karena sampai sekarang Dokter Laura tidak ada kabar dan belum datang kesini!”. “Owh, ya udah kita kan kedatangan dokter spesialis baru tuh yang tadi jadi kamu suruh dia aja bertugas sekarang dan gantikan dokter laura pagi ini praktek. Jadi kamu panggil dia sekarang!” Ms. Tiana mengangguk dan meninggalkan kedua dokter tampan itu untuk memanggil dokter baru. “Wah..wah ada dokter baru ternyata! Siapa bro?, girl or boy?” “Perempuan puas loh?” “Ets..jangan ngegas lah bro, kenapa sih udah tadi gak ikutan seminar terus kamu suruh aku gantiin posisi lo!” “Gak ada apa-apa, tadi kan udah gue jelasin kalau ada panggilan dari Mr. Leo dan ditambah nih Laura kemana lagi udah jam segini belum datang-datang!” aku Arnold ketus sambil melihat jam tangan mewah nya Vacheron Constantin Tour de I’Ile jam ini dibanderol dengan harga 1,5 juta US Dolar, atau setara dengan 19,95 miliar rupiah. Jam ini merupakan produk dari merek yang berdiri sejak tahun 1755, sehingga pada perayaan ulang tahun ke-250, mereka memproduksi jam ini yang diklaim sebagai jam paling rumit di dunia. Ia selalu menomorsatukan penampilan nya, Ia selalu terlihat pria parlente dengan segala nya yang serba mahal disetiap penampilannya. Seperti sekarang dari atas kepala sampai kaki saja untuk detail harganya bisa membeli sebuah pulau Lanai di Hawai. Untuk kemeja yang dipakai nya saja ber merk Tom Ford TONAL LILAC SLIM FIT SHIRT Produk kemeja mewah dari Tom Ford Kemeja dengan nuansa ungu ini terbuat dari 100% bahan katun murni berkualitas dengan kisaran harga 634 ribu US Dolar atau setara 9.320.000 rupiah. Itu baru kemeja atas nya belum dasi yang dipakai nya Dasi yang mahal dan eksklusif ini dirancang oleh Stefano Ricci. Dasi ini dilapisi dengan berlian yang elegan. Harga dasi ini adalah US$30.000 atau sekitar Rp427,5 juta. Setelah itu sabuk yang ia pakai Sabuk yang memiliki gesper khas Gucci ini dibandrol dengan harga $250 robi atau sekitar 3,35 miliar rupiah.untuk celana kain dan jas nya yang satu stel ber merek Alexander Amosu Vanquish II dengan harga 95.689 ribu US Dolar atau setara dengan 1,4 miliar rupiah dan sepatunya merk Testoni Dress Shoes dengan harga 38.000 USD serta yang terakhir kaos kaki yang dipakainya karya perusahaan manufaktur FALKE yang harganya mencapai Rp 13,4 juta per pasang. kaos kaki yang terbuat dari wol premium. Kulit vikuna dipilih karena seratnya yang sangat halus dan warna keemasan alaminya yang tak mudah luntur. See , kalau dihitung-hitung penampilan Arnold hari ini bisa membeli sebuah pulau bukan?, tidak dipungkiri sebagai cucu tunggal lelaki di keluarga Grey ia dianugerahi kekayaan yang berlimpah dan yang tidak ketinggalan adalah ketampanan bak dewa yunani siapa yang tak jatuh cinta saat melihat manik biru samudra milik Arnold. Masih berdiri didepan meja pendaftaran poli Arnold dan Nathan yang menunggu Ms. Tiana menjemput dokter baru itu, dilihat dari kejauhan oleh Arnold bahwa Ms. Tiana sudah datang yang dibelakang nya diikuti oleh dokter baru itu. “Maaf Dok, lama tadi saya menjemput Dokter Fanny diruangannya dulu.” Ucap Ms. Tiana Arnold yang melirik sahabatnya Nathan yang melihat perempuan cantik itu berdiri disamping Ms. Tiana pun tidak berkedip pun menyenggol bahu Nathan. Dan berbisik di telinga Nathan . “Bro, gak usah biki malu deh natapnya santai.” Ucap Arnold menjeda ucapannya lalu memperkenalkan Nathan dengan Fanny. “Dokter Nathan perkenalkan ini Dokter Fanny Zurrich yang akan menggantikan Dokter Laura praktek pagi ini.” Nathan pun memberikan tangannya untuk berkenalan dengan Fanny dan dibalas oleh perempuan cantik itu. “Jonathan Samuel Willey, panggil saja Nathan. Biasanya jam segini aku udah praktek di poli anak karena aku memang dokter spesialis anak”ucap Nathan mengulas senyum terbaiknya hingga menampakan deretan gigi putihnya. Fanny membalas senyuman Dokter Nathan dan mengulurkan tangannya. “Hai Dokter Nathan, aku Dokter Abighail Fanny Christiana Zurich panggil saja Fanny. Seperti yang dokter tahu saya menggantikan Dokter Laura saya Dokter Spesialis penyakit Dalam” kata Fanny memperkenalkan dirinya. “Baiklah Dokter Fanny berhubung hari sudah siang sekarang anda lanjutkan tugas anda sudah banyak pasien menunggu anda.” Ucap Arnold “Oke Dokter Arnold, mari Dokter Nathan saya duluan.” Ucap Fanny berpamitan kepada para dokter tampan itu dan masuk kedalam ruangannya. *** “Apa aku bisa sembuh?” Gadis yang baru saja berbicara itu menatap perempuan cantik dihadapannya yang sedang berlutut , mata nya berkaca-kaca dan menunduk melihat kedua kakinya yang kaku dan mati rasa. “Kamu akan sembuh sayang.” Perempuan yang memakai dress bunga peach dilapis dengan snelli putihnya menambah kesan cantik untuk perempuan itu yang sedang menatap gadis dihadapannya yang sedang menunduk, dia tahu bahwa gadis itu sekarang tengah menyembunyikan rasa sedihnya. “Hei lihat aku Carla”titah wanita itu. Carla mendongak dengan mata sayunya saat itu juga matanya melihat sepasang manik hijau menatapnya dengan lembut, tiba-tiba saja perasaan sedih itu kembali menemaninya. Rasanya dia tidak sanggup, akhirnya air mata yang dia tahan dari tadi keluar begitu saja. “Jangan menangis sayang, kamu bisa sembuh, kamu harus optimis”suara nya begitu tegas tangan halus nya menghapus air mata yang berada di pipi mulus Carla. “Tapi kata Dokter Laura aku tidak bisa sembuh.”Carla kembali menangis dengan terisak, menunduk dalam-dalam dan menutupi wajah dengan kedua tangannya. Fanny segera membawa kepala Carla ke dalam dekapannya, Fanny bisa merasakan bagaimana rasa sakit Carla selama ini, dia mengutuk Dokter Laura yang selalu mematahkan semangat pasien. bagaimana bisa seorang dokter seperti itu tidak memberi semangat untuk sembuh. Maka dari itu Fanny tidak akan pernah meninggalkan pasien cantiknya itu. “Aku berjanji , akan membuat kamu sembuh dan kembali lagi berjalan.” “Tapi Dok, apakah aku bisa berjalan kembali? Aku tidak mau menyusahkan mu untuk memberi semangat ku yang ujung-ujung nya aku bakal ditinggal dan dicaci seperti Dokter Laura.” Isak Carla semakin keras. “Jangan bicara seperti itu lagi Carla, jangan samakan aku dengan Dokter Laura. Aku peduli dan aku akan membantu mu oke.” Ucap Fanny menautkan jari kelingking nya dengan jari gadis itu. Carla semakin terisak dan mengeratkan pelukannya dengan Fanny. Fanny wanita yang baik dan tulus kepada Carla. Gadis itu beruntung dapat bertemu dengan perempuan berhati malaikat ini. Carla hanya gadis yang banyak kekurangan, dia sudah dibuang oleh orang tuanya semasa umur 10 tahun , untung saja ada orang baik yang menolongnya dan memberi tumpangan untuk tinggal dirumahnya. Belum lagi ia mempunyai kekasih yang konon dulu selalu setia menemani nya ketika ia sakit dan puncak nya ketika Carla chek up kepada Dokter Laura . kekasih Carla yang masih setia menemani nya bisa tergoda dengan Dokter Laura dan rela bermain dibelakangnya. Hingga akhirnya Carla mengetahui bahwa kekasihnya dan Laura berselingkuh, ia melihat nya dengan matanya sendiri. Tidak mau memperkeruh keadaan Carla berpura-pura tidak tahu dan mengakhiri hubunganya dengan kekasihnya itu. Dan Dokter Laura pun memperburuk keadaan dengan mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah sembuh sama sekali dan harus menerima dengan kecacatan seumur hidupnya. Fanny memberi kode kepada perawat didalam ruangannya untuk membawa Carla kembali ke ruang inap nya. “Suster, biaya pengobatan semua dan biaya rawat inap atas nama pasien Carla Magareth limpahkan ke saya, saya sekarang wali untuk Carla.” Ucap Fanny. Fanny menggelengkan kepalanya tidak habis pikir mengingat pasien terakhirnya hari ini Carla yang kekasihnya diambil oleh dokter nya sendiri, satu kata untuk dokter itu GILA.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD