Kesejukan angin hari itu merangkap dua kerinduan di depan khalayak hati yang saling terpaut. Degupnya indah saling berselisih memadukan dua warna berbeda iris tipis tersiram sengatan matahari, geliatnya berkelana ingin mencari setiap aroma. Mematung untuk mematuhi setiap sentuhan, namun harapan besar Gerald mendekap bahaya di dalamnya, "Bagaimana? Kau menikmatinya bukan?" Gerald kembali bersuara, tanyanya tersanding entakan kaki pada punggung lebar menghampiri istrinya. "Kau memiliki kesempatan Vanessa, kau harus lari! Jangan melihat kebawah atau di belakang mu." Ucapan itu terdengar menyentak kan harapan Nessa, ia menahan tulang terbelit otot-otot tubuh saat Gerald berlalu tanpa singgah di hadapannya, membuka panel pintu dan menyuruh Choi untuk enyah. "Untuk apa aku

