"Ma, Pa. Maafin Queen." Ucapnya lirih. Perlahan Ia segera bangkit dari posisinya dan duduk di atas kasur Itu mengambil foto tersebut Lalu mengusapnya beberapa kali hingga menciumnya dan memeluknya. "Papa percaya kalau anak Papa ini bisa jaga dirinya dengan baik." "Iya, Mama mempercayakan kamu sepenuhnya sayang. Mama tidak melarang kamu untuk berpacaran tapi ada satu yang harus kamu jaga, yaitu kehormatan kamu sebagai seorang wanita." Mengingat pesan yang disampaikan oleh kedua orang tuanya saat masih hidup, membuat butiran bening itu pun semakin terjun bebas membasahi pipinya. Rasa sesak juga sakit hati membuat dirinya pun benar-benar tak tahu harus berbuat apa sekarang ini. Ia hanya terduduk lemas dengan air mata yang terus mengalir sambil memeluk foto kedua orang tuanya di atas kasu

