“Pftt! Hahahahaha!” Raja Lemonds tertawa nyaring. Suaranya menggema dalam ruangan. “Ekspresi yang bagus, Ellio,” ejeknya dengan sangat kurang ajar.
Ellio berdecak pelan, lalu memalingkan wajah. Ayah mana yang tidak akan terkejut kalau anak semata wayangnya yang masih belia, dipilih raja untuk jadi mata-mata di tempat yang paling mengancam nyawa? Tentu perasaan Ellio tadi sangat berkecamuk. Antara kaget, syok, kesal, dan bercampur dengan rasa takut.
“P-perkataan Anda sebelumnya hanya bercanda saja ‘kan, Yang Mulia Raja?”
“Tentu saja.” Raja Lemonds mengangguk. “Kau pikir aku yang tahu tentang sejarah kelam keluargamu, akan setega itu untuk memasukkanmu dan keluargamu ke dalam neraka lagi?”
Ya. Anda sepertinya tipe orang yang sekejam itu. Tapi Ellio hanya dapat menyimpan kalimat tadi di d
