Bukti

1246 Words

Radit mendekatiku yang sedang membacakan buku untuk Bian, dia tersenyum sembari mengelus tubuh mungil di depannya. "Apakah jagoan Om sudah mau tidur?" tanya Radit yang melihat Bian sudah menguap beberapa kali. "Iya, nih Om," jawab Bian pelan. Lalu, menoleh padaku dengan tatapan wajah manja. "Mamah, boleh nggak baca bukunya diteruskan besok, Bian sudah tidak kuat mendengar," pintanya dibarengi kedipan mata memohon. Aku menatapnya sesaat, memasang wajah cemberut, lalu tertawa kecil. "Baiklah, sekarang pengusaha cilik Mamah harus tidur cepat agar segera pulih," jawabku menutup buku dan menyimpannya di atas nakas. "Selamat malam sayang, jangan lupa baca doa." Ciumku mendarat di keningnya. Aku mematikan lampu yang menerangi Bian dan membiarkan satu lampu menyala di atas meja tempat aku

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD