Enyahlah dari Hidupku!

1127 Words

"Mah, Papah kemana?" Lamunanku tiba-tiba pudar saat Bian berjalan lugu sambil mengucek kedua matanya. Aku menghampiri dan memeluknya, menyugar rambutnya yang lepek karena keringat. "Papah ...," ucapku terjeda, aku berpikir bagaimana cara menjelaskan agar Bian mengerti. "Papah sakit sayang, tanganya terluka," jawabku terbata. "Apakah Papah tidak hati-hati saat main pisau?" tanyanya lagi polos. "Ya, sepertinya seperti itu." "Mamah nggak bohong kan?" Wajah Bian sudah menatap wajahku penuh selidik. Aku sampai canggung dibuatnya. "Nggak sayang, nanti kita tengok ayah ya," ucapku lagi meyakinkan. Pertengkaran kami kemarin pasti membuatnya trauma. Apalagi saat bangun ia tidak melihat Papahnya. Tepat pukul 10.00 aku, Bian, Ibu dan Sindi pergi ke Rumah Sakit untuk menjenguk Mas Rian. Di sa

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD