Chapter 4 : Menyerang II

1070 Words
Serangan demi serangan terus diluncurkan oleh tiga orang God Crusher, tetapi serangan itu hanya membuat Hara kian mengamuk dan menyerang balik menggunakan sambaran petir. Gold segera melompat ke atas, menghindar lalu melesat ke depan, hendak menyerang menggunakan bola petir di tangan kanannya. Namun, belum sempat menyerang, ia malah diserang menggunakan sambaran petir hebat oleh Hara. Beruntungnya serangan petir tidak memberikan efek apa-apa bagi Gold yang mengenakan jubah petir. Gold pun segera mendarat, kemudian banyak bola angin melesat cepat ke arah Hara. Serangan bola-bola angin tersebut terus diluncurkan oleh Glitch tanpa henti, hingga akhirnya Ryan menyemburkan bola api besar yang seketika membakar sekujur tubuh Hara. Glitch, Gold dan Ryan kembali berkumpul, menjeda serangan sembari terus mengamati apakah serangan mereka tadi sudah efektif. Akan tetapi, kenyataan tidak sebaik yang mereka inginkan. Meski sudah terkena serangan bertubi-tubi, Hara tetap dapat berdiri dengan tegak, seolah tidak ada yang terjadi padanya. Serangan yang ketiga God Crusher ini luncurkan, ternyata tak memberikan efek apa pun bagi Hara. “Seperti yang sudah diduga dari seekor ‘Makhluk Buas’ terkuat. Tampaknya kita tidak boleh menyerangnya setengah-setengah,” ucap Gold, khawatir kalau keadaan akan menjadi semakin buruk bila terus menyerang dengan kekuatan biasa. “Tidak perlu menahan diri lagi, kita serang makhluk ini menggunakan kekuatan penuh kita!” Sejenak, Glitch dan Ryan saling bertukar pandang, lalu menganggukkan kepala. “Siap laksanakan, Leader!” seru mereka berdua, keras. Mereka bertiga lantas kembali ke kondisi awal. Gold tidak lagi mengenakan jirah petir, menutup mata sejenak sembari menarik napas panjang. Pemuda itu kemudian mengepal erat kedua tangannya sambil membuka mata. Hanya dalam satu kejapan mata, kedua tangan pemuda itu, tidak lagi terlihat seperti tangan manusia biasa, melainkan tangan yang terbuat dari baja. Tangan bajanya itu lantas membuka banyak celah, layaknya sisik, dan dari celah tersebut, keluar butiran-butiran cahaya berwarna keemasan. Butiran-butiran itu lantas menyatu, menciptakan dua buah senapan panjang serta besar. Setelah Gold mengeluarkan dua buah senapan panjang dan besar, kini Ryan telah memiliki satu tombak besar yang berlapiskan kobaran api. Sedangkan Glitch kini mempunyai dua buah katana panjang sebagai senjatanya. Gold melirik ke kiri dan kanan, melihat Ryan dan Glitch yang sudah siap untuk memulai pertarungan dengan kekuatan penuh. “Kalian berdua sudah siap?” tanya Gold untuk memastikan. Ryan dan Glitch serempak mengangguk. “Kami siap!” Perlahan Gold melangkah ke depan, menatap tajam Hara yang kini tengah mempersiapkan sebuah serangan bagi mereka bertiga. “Serang!” Dalam waktu bersamaan, mereka bertiga melesat ke depan, lalu Hara langsung menyerang ketiganya menggunakan sambaran petir besar. Akan tetapi, serangan itu dapat dengan mudah dihindari oleh ketiga God Crusher yang sekarang sedang dalam mode terkuat mereka. Gold melompat tinggi, mengarahkan kedua senapannya pada Hara. Ia dengan cepat mengisi senapan tersebut dengan ‘Energi’ dalam tubuhnya, lalu menembak. Dari ujung senapannya muncul tombak petir yang melesat dengan kecepatan tinggi ke arah Hara. Hara berteriak, menahan serangan Gold menggunakan sambaran petir yang jauh lebih kuat. Memanfaafkan situasi, Glitch melesat cepat ke depan, menebaskan pedangnya dari berbagai arah pada Hara. Kendati begitu, tebasan pedang yang Glitch luncurkan hanya dapat menggores kulit Hara yang sangat tebal, jauh lebih kuat dari baja. Merasa terancam, Hara segera menyerang Glitch menggunakan ekornya. Malangnya, Ryan segera datang dan menusuk mata naga yang menjadi ekor ‘Makhluk Buas’ tersebut. Hara pun menjerit, menciptakan gelombang udara yang dapat menghempaskan kedua God Crusher tersebut sekaligus. Glitch dan Ryan seketika terhempas jauh ke belakang, tetapi mereka tidak terjatuh, hanya kehilangan sedikit keseimbangan tubuh mereka. Namun, dari pertarungan ini, mereka sadar kalau kekuatan mereka jauh lebih lemah bila dibandingkan dengan lawan mereka sekarang, yakni Hara. “Makhluk ini jauh lebih kuat daripada Trey!” gumam Glitch, sedikit kesal karena semua serangannya tadi tidak memberikan dampak yang cukup. “Sial, kita sangat tidak beruntung dapat berhadapan dengannya. Apa kita akan kalah sekarang?” Ryan mulai khawatir pada keadaan. Bila mereka kalah sekarang, maka Shelter 21 sudah jelas tak lagi bisa dipertahankan. Mereka—God Crusher—adalah pelindung terkuat bagi Shelter. Kalau mereka kalah, maka kehancuran segera datang menimpa Shelter. “Kita tidak boleh kalah!” Glitch langsung melesat ke depan lagi, tidak mau menyerah walau tahu kalau serangannya tidak terlalu memberikan dampak buruk bagi Hara. “Kau benar! Kita diciptakan untuk menang dan menghancurkan dewa! Karena kita adalah, God Crusher!” Semangat Ryan kembali membara, dan dia pun langsung berlari di belakang Glitch, siap menyerang lagi. Gold yang sedari tadi terus meluncurkan serangan pada Hara, seketika melirik ke belakang. Ia sedikit tersenyum mengetahui kalau kedua temannya tidak menyerah begitu saja dan bangkit untuk menyerang lagi. “Kobarkan semangat kalian seperti api unggun di tengah terik matahari!” Gold langsung menembakkan beberapa bola petir ke arah Hara yang terus mengamuk. Dalam satu gerakan cepat, Glitch berpindah ke sebelah kanan Hara, mengangkat kedua katananya, lalu menebaskanya ke depan dari atas ke bawah. Dari sana melesat dua serangan angin cepat berbentuk setengah lingkaran, menghantam tubuh Hara hingga sedikit terangkat. “Makan seranganku itu, jelek!” Tidak mau kalah, Ryan juga melesat cepat ke samping kiri Hara, kemudian melemparkan tombaknya yang berlapiskan kobaran api besar, sekuat tenaga. Suara benturan antara tombak Ryan dan kulit Hara, terdengar begitu nyaring, menciptakan sebuah gelombang udara yang hebat. “Hehe, takutlah kau pada serangan tombakku yang kuat itu, gendut!” Api membara, membakar tubuh Hara. Tombak Ryan langsung berubah menjadi butiran cahaya, bergerak ke arah Ryan dan kembali menjadi tombak di tangan pemuda itu. Suasana pun senyap selama beberapa saat, awan hitam mulai menyelimuti langit biru, membuat suasana menjadi semakin suram. Gold, Glitch dan Ryan tidak mengalihkan pandangan mereka dari Hara. Lalu, benar seperti apa yang mereka duga, Hara masih dapat berdiri dengan tenang usai menahan serangan mereka semua. Tubuh Hara memang sedikit terluka, tetapi tidak parah. Hal ini tentu saja membuat Ryan kian jengkel. Meski begitu, Ryan sadar kalau tidak ada gunanya dirinya kesal sekarang, sebab yang mereka lawan memanglah lawan yang sangat tangguh. Dapat bertahan saja, mereka sudah untung. “Ternyata memang benar, Hara sangat kuat, memerlukan sepuluh God Crusher agar dapat mengalahkannya.” Gold memang sadar kalau sekarang kekuatan mereka tidak sanggup mengalahkan Hara. Namun, demi orang-orang di dalam Shelter, ia dan God Crusher lain, rela bertarung hingga titik darah penghabisan. “Bersiaplah, makhluk ini akan segera mengamuk setelah menerima serangan kita tadi!” Glitch memberikan sebuah peringatan, membuat dua temannya semakin waspada terhadap serangan selanjutnya. “Aku tidak akan kalah oleh makhluk seperti ini!” seru Ryan, menghunuskan ujung tombaknya ke depan. “Kita serang dia lebih agresif lagi!”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD