Chapter 5 : Evakuasi

1064 Words
Alarm darurat segera dinyalakan, para penduduk seketika panik dan langsung menuju ke tengah kota. Mereka dengan berdesak-desakkan hendak masuk ke dalam bandara untuk segera pergi meninggalkan Shelter 21, tanpa membawa apa pun. Namun, para prajurit biasa yang ada di Shelter, segera menangani situasi gaduh tersebut dan menenangkan para penduduk. Sementara itu, Vincenzo yang melihat kemunculan Hara, langsung ingin pergi ke medan perang untuk melawan Hara. Akan tetapi, Carina langsung menarik tangan pemuda itu, menyeretnya untuk tidak pergi bertarung, sebab khawatir kalau Vincenzo akan kenapa-kenapa akibat menghadapi lawan yang jauh lebih kuat daripada yang semestinya ia hadapi. “Lepaskan aku, Carina! Aku ingin pergi melawan ‘Makhluk Buas’ itu!” Vincenzo tidak mau mendengarkan Carina, masih bertekad kuat untuk pergi bertarung dengan Hara, bersama dengan para God Crusher yang kini tengah kewalahan. “Tidak akan! Aku tidak akan membiarkanmu pergi bagaimana pun caranya!” Carina bertekad kuat untuk tidak membiarkan Vincenzo pergi begitu saja. “Kau tidak akan sanggup melawan Hara, Vincenzo!” “Tapi aku harus ....” Edward, Keith dan Angel akhirnya keluar dari gedung, melihat Carina yang sedang bersusah payah menghentikan Vincenzo pergi. Tanpa ragu, Edward langsung turun tangan, menangani Vincenzo bersama dengan Carina. Bukan hanya mereka berdua, Keith dan Angel juga ikut membantu Carina menyeret Vincenzo evakuasi bersama mereka. “Vincenzo, aku tahu kau kuat, tapi Hara adalah makhluk yang di luar kemampuan kita. Jangan lupa kalau kita pernah lari terbirit-b***t karena dikejar oleh Ulrich!” kata Edward, memaksa Vincenzo menyerah. *** Kala warga sudah mulai dievakuasi, pesawat-pesawat mulai pergi mengantar para penduduk ke Shelter lain, dari setiap sudut Shelter, muncul peluncur-peluncur rudal. Tidak hanya itu, dari markas militer lantas muncul sebuah meriam besar untuk meluncurkan nuklir. Pelindung Shelter telah dibuka untuk penerbangan pesawat, dan di saat bersamaan juga, rudal serta nuklir meluncur ke arah tiga ekor Hara yang sekarang sedang berusaha menginvasi Shelter. Para God Crusher seketika menjauh kala rudal dan nuklir melesat cepat ke arah Hara. Kendati demikian, baik para petugas yang meluncurkan rudal dan nuklir atau para God Crusher, yakin kalau serangan kuat tersebut tidak akan bisa membunuh Hara. Akan tetapi, hasil tersebut tidak mereka pikirkan, asalkan dapat menahan Hara selama pesawat pergi dari Shelter, maka mereka akan menganggap misi mereka berhasil. *** Di arah utara Shelter, terlihat tiga God Crusher, Gold, Glitch dan Ryan sedang berkumpul, menjaga jarak dan Hara yang sekarang sedang diserang habis-habisan oleh rudal dan nuklir yang diluncurkan dari Shelter. Mereka bertiga menggunakan sedikit waktu ini untuk mengumpulkan tenaga sejenak, sebelum kembali menyerang Hara. Gold melirik ke kanan dan kiri. “Kalian berdua masih bisa bertahan, kan? Kita akan serang makhluk itu dari satu titik yang sama setelah ini ....” Glitch menganggukkan kepala. “Aku masih sanggup bertarung, Leader.” Kendati terlihat jelas kalau pemuda itu sudah sangat kelelahan, dia tetap saja mengatakan kalau dirinya masih sanggup bertarung. Sama seperti Glitch, meski sudah kelelahan dan hampir kehabisan ‘Energi’, Ryan juga menganggukkan kepala. “Tidak masalah, aku akan mengikuti rencanamu, Leader!” “Bagus!” Gold membentuk kuda-kuda kokoh. “Bergerak ke arah kiri! Kita akan menyerangnya dari sana bersama-sama!” “Baik, Leader!” Ketiga God Crusher itu segera melesat ke arah kiri bersama-sama, yang itu artinya mereka berniat menyerang bagian kanan Hara. Tak lama berselang, serangan rudal dan nuklir berhenti, tetapi Hara berhasil melindungi dirinya menggunakan petir yang keluar dari dalam tubuhnya. Gold menghentikan langkah, berpaling ke arah Hara, diikuti oleh Glitch dan Ryan. “Sekarang! Serang dengan kekuatan penuh kalian!” Tanpa keraguan sedikit pun, Gold menembakkan serangan terkuatnya. Glitch juga langsung menebaskan dua katananya ke depan, menciptakan serangan pisau angin yang sangat kuat dan banyak. Di sisi lain, Ryan mengumpulkan banyak Energi pada tombaknya, kemudian melemparkan tombak tersebut sekuat tenaga. Tiga serangan kuat yang diluncurkan oleh tiga God Crusher tersebut, seketika menciptakan ledakan besar ketika menghantam tubuh Hara. Debu juga langsung bertebaran ke mana-mana, dan Hara menjerit begitu kencang, membuat petir menyambar tak tentu arah. Satu petir Hara itu lantas menyambar salah satu pesawat, beruntungnya, pesawat tersebut telah dilengkapi dengan pelindung tak terlihat, sehingga dapat menahan sambaran petir tersebut. Gold, Glitch dan Ryan menutup mata dengan lengan kanan mereka, agar debu tidak masuk ke mata mereka itu. Debu sudah tak lagi bertebaran, suasana menjadi sedikit tenang, tetapi kemudian Hara kembali menjerit. Kali ini, tidak ada yang terjadi, Gold dan dua temannya pun langsung melihat ke depan. Mereka tersenyum dan mengembuskan napas lega kala melihat serangan gabungan mereka ternyata sanggup membuat Hara terluka cukup parah. Tombak Ryan kembali pada Ryan, Glitch tanpa mau menunggu lagi, segera melesat ke depan setelah melihat secerah harapan untuk menang. Gold juga demikian, langsung kembali menyiapkan sebuah tembakan lain. Namun, mendadak saja kepala naga yang menjadi ekor Hara, mengeluarkan sambaran petir yang sangat kuat, membuat Glitch terpental jauh ke belakang. Hara lantas mengamuk, tidak memedulikan luka di tubuhnya, langsung menyerang tiga God Crusher yang menjadi lawannya, secara brutal. ‘Makhluk Buas’ tersebut melesat cepat ke depan, menyerang lawannya menggunakan sambaran-sambaran petir yang dahsyat. Gold tidak mau menyerah, maju berhadapan langsung dengan Hara. Meski tahu kalau kekuatan Hara sangatlah kuat, serta serangan sambaran petir hara jauh lebih kuat darinya, Gold tetap menahan semua serangan itu dan menyerang balik. Perjuangan Gold pun memicu Glitch dan Ryan untuk menyerang, sehingga mereka berkerjasama menyerang Hara dari satu arah, yakni arah luka Hara. Akan tetapi, serangan mereka terus saja ditahan oleh bola-bola petir yang keluar dari mulut kepala naga yang menjadi ekor Hara. Satu senapa Gold hancur, Gold pun melompat tinggi ke atas. Hara berhenti, kemudian mengeluarkan sambaran petir berbentuk kepala T-rex dari wajahnya. Beruntungnya, Gold masih sempat menghindar ke tempat lain, kembali berkumpul bersama Glitch dan juga Ryan. Mereka bertiga sudah sangat kelelahan bertarung, tetapi kepala naga malah menyerang mereka bertiga menggunakan sambaran petir berbentuk kepala naga. Tidak sempat menghindar, Glitch menahan sambaran petir tersebut menggunakan kedua katananya. Seketika Glitch terjatuh dengan tangan yang mati rasa. Dorongan kuat yang diberikan oleh sambaran petir tadi, membuatnya tidak sanggup berdiri lagi. Akan tetapi, Hara segera berlari ke arah mereka bertiga. Gold spontan berdiri di depan Glitch, mengarahkan satu senapannya yang tersisa, pada Hara. “Ryan! Bawa Glitch pergi jauh dari sini, aku akan menyusul setelah menahan makhluk ini!” Tidak ada pilihan lagi, terpaksa Ryan menuruti perintah Gold, membawa Glitch pergi jauh dari Gold. “Jangan memaksakan diri!” seru Ryan. Sambaran petir kembali melesat ke arah Gold. Demi melindungi kedua temannya, Gold menahan sambaran petir tersebut hingga senapannya kembali dihancurkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD