Chapter 15 : Mencari

1196 Words
Sebelum pergi mencari jalan keluar, mereka sengaja beristirahat sejenak di dalam ruang bawah tanah yang tampak seperti sebuah lorong kosong ini. Rencananya, mereka ingin mengakhiri perjalanan mereka hari ini dan beristirahat dengan tenang sembari memulihkan tenaga. Wajar saja, mereka baru juga selesai bertarung melawan lima Helmer, yang levelnya berada jauh di atas kekuatan mereka sekarang. Vincenzo dengan tenang langsung duduk dan meluruskan kakinya ke depan sembari bersandar di dinding lorong. Sejenak ia mengembuskan napas panjang, kemudian menguap. Setelah pertarungan berakhir, rasa sakit di sekujur tubuhnya seketika terasa, sangat jauh berbeda dari ketika ia sedang bertarung tanpa memedulikan apa pun. “Tetap waspada, Vincenzo. Kita tidak tahu apakah tempat ini sungguh aman atau hanya aman sementara waktu,” kata Edward, memperingatkan. “Tidak apa, Edward,” Carina menyahut. “Hari ini pekerjaan Vincenzo sangat berat, biarkan dia beristirahat sejenak.” Gadis itu kemudian duduk di sebelah Vincenzo, membuka tas yang ia gendong, mengambil sebotol air dari sana lalu memberikannya pada Vincenzo. Vincenzo menerima air yang diberikan Carina, mengucapkan terima kasih, lalu memalingkan pandangan ke arah Edward. “Selagi ada kalian, aku tidak perlu merisaukan hal yang tak perlu. Bersama-sama, kita dapat melakukan apa pun, bahkan menghancurkan semua Hara di muka bumi ini. Hahaha!” “Lihatlah siapa yang berbicara ....” Keith mengembuskan napas panjang. “Kalau kau adalah seorang God Crusher, kata-katamu masih dapat dipercaya, tetapi kau hanya seorang prajurit biasa yang bahkan tidak dapat mengalahkan Helmer dengan kekuatan penuh.” “Eits ....” Vincenzo membantah. “Aku berhasil mengalahkan satu dari empat Helmer yang mengejarku!” Ia sengaja sedikit mengayunkan nada bicaranya, menegaskan kalau ia sedang mengejek. “Hanya hal seperti itu!” Edward berkomentar. “Aku juga bisa melakukannya kalau aku memang mau!” Seperti hari-hari dan waktu biasanya, mereka lanjut bercanda, saling mengejek dan tertawa bersama, selagi masih ada waktu untuk bernapas. Mereka tidak ingin meninggalkan penyesalan apa pun selama perjalanan ini. Sebab mereka tahu, nyawa mereka dapat hilang kapan pun tanpa ada yang tahu. Sesuai dengan rencana, tanpa ada bahaya yang mendekat, mereka beristirahat di dalam Shelter bawah tanah ini. Tentunya salah satu dari mereka ada yang membawa jam tangan, tetapi tidak dikenakan, melainkan dimasukkan ke dalam tas. Sehingga mereka tidak perlu risau atau gelisah dengan bagaimana cara mengetahui sudah pukul berapa sekarang. Kini mereka semua duduk tak jauh di sekitar tempat mereka berkumpul. Vincenzo sendiri sedang fokus dengan memulihkan tenaganya yang hilang, Carina dan Angel menyiapkan makan malam mereka, sedangkan Edward dan Keith bertugas untuk mengawasi sekitar, memastikan ada bahaya atau tidak bahaya mengintai yang siap datang kapan pun. Waktu terus berlalu dengan cepat. Tepat ketika sudah saatnya makan malam, mereka semua berkumpul dan mulai menyantap makanan yang disiapkan oleh Carina dan Angel. Makanan yang mereka buat memang sederhana, tetapi sudah lebih dari cukup untuk mereka makan sekarang dari pada tidak makan sama sekali. Selagi makan bersama itu, mereka juga mendiskusikan banyak hal seperti strategi, rencana ke depannya, dan segala macam hal lainnya. Hasil dari diskusi mereka sudah menunjukkan hasil, yakni mereka akan terus berjalan ke selatan, mencari pria yang Profesor Frank. Namun, belajar dari kejadian sebelumnya, mereka juga memutuskan untuk berlatih ketika di perjalanan. Hasil dari diskusi itu menetapkan, mereka akan berlatih dari pagi hingga jam makan siang, kemudian mulai perjalanan dari selesai makan siang hingga petang. Tentu saja tidak ada dari mereka yang mau menentang rencana ini, sebab untuk kondisi sekarang, pembagian waktu yang seperti itu memang sangat dibutuhkan mengingat banyak bahaya di luar sana. Setelah semuanya selesai, mereka lantas mulai membagi waktu untuk berjaga malam ini. “Karena sedari tadi aku sudah beristirahat sangat banyak,” kata Vincenzo, memulai topik baru mereka. “Aku akan berjaga dari setelah makan hingga tengah malam. Setelah itu, aku serahkan bagian berjaga pada kalian berdua, Edward, Keith.” Edward lantas mengembuskan napas panjang, menjawab, “Baiklah. Setelah Vincenzo, aku akan berjaga sampai subuh, sebab tadi siang aku memang tidak banyak menggunakan tenagaku. Setelah aku berjaga, barulah Keith.” Keith malah mengangkat tangan, berkata, “Kurasa pembagiannya tidak perlu sampai seperti itu. Aku juga tidak terlalu kelelahan, jadi masih bisa berjaga seperti biasanya. Kalian berdua jangan memaksakan diri. Kita sama-sama lelah melalui hari berat hari ini.” Langsung saja Edward menggelengkan kepala. “Keith, tidak usah bertingkah seperti kau adalah orang yang kuat. Aku tahu, dengan kau dan Angel menggunakan lingkaran sihir yang kuat untuk menahan Helmer, tubuh kalian berdua pasti sangat terbebani. Setidaknya, biarkan kami membuatmu beristirahat dengan cukup. Kau juga sudah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik.” “Apa yang Edward katakan itu benar,” ucap Vincenzo, menyetujui. “Aku siang tadi langsung beristirahat dan tidak melakukan apa pun untuk memulihkan tenaga karena pertarungan sengit. Aku tahu apa yang kau rasakan sekarang, jadi tidak perlu khawatir. Istirahatlah dengan tenang, pulihkan tenagamu. Biarkan aku dan Edward mengurus pembagian tugas dan waktunya.” Tahu dirinya tidak akan menang dalam berdebat, Keith pun mengembuskan napas panjang, menjawab dengan tidak ikhlas. “Karena kalian sudah berkata begitu, maka baiklah. Untuk kali ini saja aku akan menuruti kalian. Selanjutnya mungkin tidak akan sama.” “Haha, terserahlah. Dari pada menghabiskan waktu untuk berdebat, lebih baik menghabiskan waktu untuk memulihkan tenaga.” Vincenzo pun berdiri, kemudian duduk tak jauh dari teman-temannya, di mana ia akan berjaga malam ini. “Istirahatlah, jangan mengganggu aku berjaga. Atau aku akan memberikan obat tidur paling mutakhir untuk kalian. Hahaha!” Edward mengangkat bahu, kemudian meregangkan otot-ototnya. “Biarkan saja dia seperti itu, Keith. Kita pulihkan tenaga dulu saja, baru kemudian memukulinya bersama-sama. Haha!” “Haah ... kau benar sekali, Edward.” Keith pun sudah mulai bersiap untuk tidur juga, diikuti oleh Carina dan Angel yang tampaknya juga telah kehabisan tenaga untuk bergerak melakukan sesuatu hal. Ketika semua temannya tidur dengan nyenyak, hanya tersisa Vincenzo seorang yang masih membuka mata, ditemani oleh lingkaran sihir yang di atasnya mengambang sebuah bola api kecil, sebagai penerang dalam Shelter bawah tanah ini, agar Vincenzo bisa berjaga dengan lebih tenang. Sejenak, Vincenzo melirik ke sekitar, tetapi tidak menemukan apa pun. Karena tidak ada kegiatan apa pun, ia lantas menatap telapak tangan kanannya sendiri, kemudian bergumam, “Aku harap tanganku ini dapat membuat sesuatu yang menakjubkan.” Dari gumaman pelannya itu, terdapat sebuah harapan besar secara tersirat. Harapan itu adalah untuk menyelamatkan dunia ini dari kehancuran yang dibawa oleh ‘Makhluk Buas’ yang muncul entah dari mana. Vincenzo lantas menengadah, mulai memikirkan kapan pertama kali ia tahu tentang ‘Makhluk Buas’ di dunia ini. Ia pun mengingat sesuatu yang menyebalkan, membuatnya bergumam secara tidak sengaja, “Haah ... aku sempat lupa kalau sejak aku lahir sampai saat ini, semuanya sama saja. Masih ada sangat banyak ‘Makhluk Buas’ yang belum pernah dapat dihancurkan oleh siapa pun. Namun demikian, manusia tetap ingin bertahan walau keadaan tidak mendukung, membuat semua anak yang lahir, merasa sedang lahir di neraka ....” Ia berhenti bergumam sejenak, masih terus merenungi masa kecilnya yang tidak begitu menyenangkan. Ia adalah seorang anak yatim piatu, tidak tahu siapa ayah dan ibunya. Hal yang ia ingat bahwasannya dulu ada orang yang membesarkannya, tetapi tidak terlalu memerhatikan dirinya. Yang terpenting bagi orang itu adalah bahwa fakta kalau Vincenzo masih belum mati. Namun sekarang, Vincenzo sudah tak tahu ke mana orang yang sempat mengurusnya itu, pergi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD