7.3

1317 Words

"Mbak, maaf ya, kayanya Chandra harus pulang sekarang. Mas Faiz juga udah jemput." Mama Scarlet yang baru saja turun setelah membaringkan anaknya di kasur itu lantas mengernyit. "Lho? Kenapa buru-buru. Suruh Masnya aja di sini dulu. Kayanya ada yang mau kamu tanyain juga," jawab wanita itu ramah. Chandra menelan salivanya. Niatnya sih gitu. Tapi Bapak negara sudah menunggu di rumah! Dan Chandra tidak mau hari pertama Papanya tiba di Jakarta menjadi hari menyebalkan dan membuat pria itu enggan kembali. Dengan gugup, Chandra kembali duduk. Tidak masalah bukan bertanya satu atau dua pertanyaan dulu? Ia benar-benar penasaran. Namun, bukannya membuka mulut untuk bertanya. Chandra malah bicara agar meminta waktu sebentar. Sebab Faiz kembali meneleponnya. Dan sudah dipastikan jika tidak ada l

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD