7.4

1327 Words

"Chandra. Masuk, Nak,"  ujar pria itu dengan nada tegasnya. Luruh sudah air mata Chandra. Tanpa berkedip, satu tetes cairan dari matanya itu mulai turun perlahan. Membasahi pipinya yang kering seharian. Sesak Chandra rasakan. Bagai ada hantaman kuat ketika melihat wajah pria itu yang tersenyum. Tidak! Chandra tidak suka dengan wajah Papanya yang sekarang. Chandra lebih suka dimarahi. Chandra lebih suka dipandang tajam. Daripada dilihat penuh kasih sayang. Chandra merasa dirinya adalah sosok paling bersalah sekarang. Chandra merasa jika ia berhasil menjadi beban. "Papa.." gelengan kepala Chandra menyambut pelukan hangat pria itu yang mencoba berdiri tegak. Tingginya yang bahkan melebihi Chandra, membuat wanita itu menangis tepat di d**a pria itu. Menumpahkan segala bebannya yang selama in

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD