Malam Tanpa Sekat

1413 Words

Hari Sabtu datang dengan mendung yang menggantung di langit, tapi hati keempat gadis itu justru cerah luar biasa. Ini kali pertama mereka berkumpul di luar sekolah tanpa embel-embel tugas atau hukuman guru BK. Sesuatu yang mereka rencanakan secara spontan seminggu lalu di grup Empat Kursi Pojok, dan ajaibnya, semua dapat izin walau harus dengan berbagai jurus rayuan maut masing-masing. Keira datang paling duluan, diantar sopir pribadi dengan mobil mewah yang hampir menghalangi g**g masuk ke rumah Naya. Sopirnya turun duluan dan kebingungan melihat rumah yang temboknya setengah dicat, dan pintu pagar diganjal batu bata. “Nona yakin ini alamatnya?” tanya sopir dengan ekspresi khawatir, seolah takut anak bosnya sedang kena prank. Keira turun dengan santai, memakai hoodie warna pastel dan s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD