"Tidak apa-apa ibu segini saja bila sudah sangat bersyukur dan juga dela sangat berterima kasih ibu sudah mau menampung della."
Pembicaraan mereka terus hanyut hingga membuat mereka benar-benar dekat layaknya orang yang sudah lama bertemu.
*****
Sedangkan di sebuah hutan belantara terdapat tiga orang pria gagah dengan tubuh yang kekar dan tak lupa wajah ketiganya yang begitu tampan rupawan. Mereka tak lain adalah para pangeran di kerajaan itu yang diperintahkan untuk melihat kondisi hutan yang baru saja terjadi fenomena yang menggemparkan kerajaan itu.
"Bagaimanakah kanda? Apakah kandas sudah menemukan sesuatu yang mencurigakan?"
Tanya Raden Satya Adipati selaku pangeran ketiga di kerajaan kulon.
Sedangkan pria itu hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Belum?" ucapnya sambil terus menatap ke arah depan dengan sorot mata yang tajam dan juga dingin. Iya tak lain bernama Raden Tirta agung Adipati. Yang tak lain pangeran kedua di kerajaan kulon.
Tak lama terdengar suara kuda yang terpacu mendekati mereka yang tak lain pangeran pertama yang bernama Raden Surya Adipati.
"Bagaimana apakah kalian sudah menemukan titik terang terjadinya fenomena itu? Kita belum bisa pulang jika belum bisa menemukan orang dalam ramalan itu karena takutnya orang ramalan ditemukan oleh orang jahat dan akan menjadi Boomerang pada Kerajaan kita."
Ucap Raden Surya dengan suara yang menggema.
"Belum kanda kita sudah berkeliling di area hutan ini tetapi kita sama sekali belum menemukan titik terang orang dalam ramalan itu."
Ucap raden surya dengan raut wajah yang putus asa.
"Sialan bagaimana bisa kita terlambat!"
"jangan putus asa dulu kita pasti bisa menemukan orang dalam ramalan itu secepatnya! hari sudah semakin gelap, sebaiknya kita beristirahat dulu dan dilanjutkan esok hari. Bagaimanapun caranya kita tetap harus berusaha dan tidak mengecewakan Baginda raja dan ibunda."
Perintah dari pangeran Surya. Hingga ketiga pria itu langsung memacu kuda masing-masing meninggalkan hutan yang sudah semakin gelap. Meninggalkan keheningan malam.
-------******-------
"Bagaimana apakah para pangeran sudah kembali?"
Tanya seorang wanita cantik dengan rambut yang sedikit bergelombang. Wanita itu tak lain adalah putri dari salah satu ketua di kerajaan itu. Iya bernama Arimbi. Gadis itu terkenal dengan kecantikannya dan juga wataknya yang sangat angkuh. Ia sangat menyukai pangeran pertama walaupun seringkali mendapatkan penolakan. Bahkan para orang di dalam istana sudah merasa tidak asing dengan sifat dari Putri itu.
"Mohon maaf Putri panggilan pertama belum kembali! Para pangeran diperintahkan oleh Baginda raja untuk mencari orang dalam ramalan itu hingga ditemukan."
Ucap tangan kanan dari pangeran Surya dengan menundukkan kepala. Yang paling bernama aji
"Ckck apa bagusnya orang ramalan itu! Mungkin saja itu hanyalah akal-akalan si tua bangka itu. Benar-benar memuakan."
Ucapan Arimbi sambil menghentakan kakinya dan ia langsung meninggalkan ruangan pangeran Surya dengan raut wajah yang kesal.
-------******-------
Tak terasa Della sudah berada di kerajaan itu selama sebulan penuh. Selama sebulan penuh Dela sama sekali tidak pernah keluar rumah kecuali mencuci pakaian dan mandi di sungai. Itupun ia harus ditemani oleh ibu sartini dan tak lupa ia harus mengenakan pakaian tertutup dan juga cadar.
Ibu sartini selalu mewanti-wanti iya jangan sampai melepaskan cadarnya karena takut warga desa di sana bisa lihat wajahnya dan membuat petaka.
Tetapi siang hari ini cuacanya begitu sejuk hingga membuat Della keluar dari gubuk sederhana itu untuk mencari ranting pohon di sekitar rumahnya. Tak lupa ia mengenakan pakaian tertutup dan juga cadar untuk menutupi wajah nya.
Iya merasa tidak enak kepada ibu sartini yang begitu baik kepadanya dan Bahkan ia begitu dimanjakan seolah-olah ya anak kandungnya. Iya sengaja bepergian tanpa izin karena jika ia izin pasti tidak akan pernah diperbolehkan.
"Semoga saja ibu masih belum pulang dari pasar dan dela bisa mencari kayu bakar di sekitar rumah agar membantu ibu. Semangat bela dan tetap selalu ingat pesan untuk ibu untuk jangan pernah melepaskan cadarmu bagaimanapun situasi nya."
Dela segera melangkah sambil bersenandung dan Bahkan ia sesekali menggoyang-goyangkan kepalanya menikmati lagu yang ia nyanyikan.
Saat ia asyik mengambil ranting pohon tiba-tiba ia menghentikan langkahnya saat mendengar suara seperti orang merintih kesakitan dan ia mulai menatap sekitar dengan waspada.
Ia bersembunyi di belakang pohon besar dengan jantung yang berdetak dengan begitu kencang. Bahkan ia membekap mulutnya sendiri dengan tangannya.
Hingga tak lama kemudian terdengar suara langkah yang semakin mendekat dan tiba-tiba saat sudah di samping tempat ia berdiri orang itu sepertinya terjatuh sambil merintih kesakitan
"Shhht.."
Dela yang merasa tak tega langsung keluar dari persembunyian dan segera melihat keadaan pria itu dan alangkah terkejutnya saat dia melihat pria itu yang sudah terjatuh dengan darah yang mengalir darah di area perutnya. Bahkan wajah pria itu begitu pucat walaupun tidak terlalu jelaskan atau penutup rambut panjang nya.
Dela tanpa basa-basi langsung menghampiri pria itu dan segera merobek pakaian yang ia kenakan dan segera mengikatkannya di perut pria itu agar pendarahannya bisa berhenti untuk sementara.
Sedangkan pria yang ditolong oleh dela terkejut dan bahkan tubuhnya terasa tegang saat mendapatkan sentuhan dari wanita asing. Terlihat dari sorot matanya gadis itu begitu khawatir tanpa ada ekspresi yang dibuat-buat. Entah kenapa perasaan pria itu begitu hangat mendapatkan perhatian dari gadis yang belum ia ketahui namanya itu.
"Sebaiknya kamu harus segera mendapatkan pertolongan karena ikatan ini hanyalah sementara dan jika tidak segera diobati takutnya akan berbahaya."
Ucap dela berusaha memecahkan keheningan. Bahkan Della terus-menerus menatap ke arah perut pria itu dan tidak memperhatikan bahwa pria itu menatapnya dengan intens.
Tetapi pria yang ditolongnya itu hanyalah diam hingga membuatnya langsung mengangkat wajahnya dan langsung bertabraka dengan mata hitam pria asing itu.
Bahkan pria itu menatapnya dengan raut wajah yang datar tetapi ia juga terpesona dengan wajah tampan pria itu. Walaupun raut wajahnya begitu datar dan dingin tetapi pesonanya seolah-olah mengalihkan segalanya.
Dela yang mulai tersadar langsung memutuskan kontak mata mereka dan ia segera menjauh dari pria asing itu.
Tetapi pangeran Tirta masih terus menatap wajah yang tertutupi cadar itu dengan sangat intens dan tak lupa ia mencium aroma yang begitu wangi hingga membuatnya tanpa sadar terus-menerus menghirupnya.
"Maaf kalau begitu saya harus segera pulang karena hari sudah mulai sore! Maaf saya jika lancang menyentuh tubuh anda secara sembarangan tanpa meminta izin."
Ucap Della langsung meninggalkan pria itu sambil berlari Bahkan ia sampai meninggalkan kayu bakar yang sudah ia kumpulkan. Jujur saja ya benar-benar kawatir tetapi ia juga takut karena bagaimanapun ia belum benar-benar mengenali tempat tinggal barunya hingga membuatnya harus terus merasa waspada kepada siapapun yang baru ia temui. Setidaknya pria itu sempat diberikan pertolongan pertama dan semoga saja pria itu baik-baik saja.