“Rima, kamu mengerti dari arti ucapanmu, kan? Maka tak ada lagi jalan mundur!”
“Aku tidak akan membiarkanmu sampai kamu memenuhi harapan ibuku. Ingat, kamu lah yang lebih dulu membuat kesepakatan dengan ibuku, kamu juga yang mulai berbohong pada ibuku. Aku tidak pernah memaksamu untuk menikahiku, kamulah yang setuju untuk menikah denganku! Maka, aku adalah pria yang sedang kamu manfaatkan!”
Kai turut melonggarkan dasinya, beberapa kancing di kemejanya ikut ia buka agar bisa bernapas lebih lega, pembicaraan mereka memang cukup berat dan membuat suasana begitu tegang. Lalu, pandangan matanya lurus pada Rima yang yang masih menggenggam tangannya erat.
“Sebagai konsekuensinya, kelak aku tidak akan menceraikanmu meski di masa depan nanti kamu tidak akan mencintaiku atau saat kamu menemukan
