12. Hal yang Tidak Bisa Dibatalkan

2172 Words

“Huh?” “Hah?” Daren mengerjapkan matanya, disadarkan oleh tatapan kedua sahabatnya yang kini tertuju padanya dengan sorot menuntut. “Hm?” “Ck, kenapa jadi pada hah-huh-hm semua?” “Kan kalian yang mulai.” Daren membalas decakan Altair itu dengan tatapan polos. “Ya itu karena lo. Tadi lo bilang apa? Cla? Cle? Cl—apa?” “Dilihat dari reaksi lo, kayaknya lo kenal sama cewek di panggung sana. Lo kenal sama drummer cewek itu?” Ah… itu kenapa kedua sahabatnya tampak terkejut dan menatapnya penuh tanya. Daren melirik sekali lagi wanita yang kini mereka bicarakan, menajamkan pandangannya dan memastikan kalau wajah wanita yang tengah semangat memukul alat musik itu memang benar-baner sosok yang ia kenali. Dilihat dari sisi manapun, meski dalam penerangan yang minim, dan cara berpakaian juga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD