Chapter twenty seven : Best Friends

2234 Words
 Pada babak semifinal Turnamen kota Togu, Dragon telah berhasil mengalahkan Zhoei. Seluruh penonton terbelalak sambil menganga menyaksikan hal itu. Karena banyak orang yang merasa takjub sekaligus tidak percaya bahwa Dragon bisa mengalahkan Zhoei dengan begitu mudahnya. Walaupun Zhoei memiliki kekuatan yang lebih menguntungkan, tapi ternyata Dragon bisa membalikan kekeadaan, sehingga membuat semua orang sampai terkejut dan terbelalak.  Namun bagi Dragon, tentu saja itu semua tidaklah mudah, karena butuh perhitungan yang tepat, serta keahlian yang mendukung semua pergerakannya untuk bisa mengelabui serta membuat Zhoei terjerat ke dalam perangkapnya. Sedangkan Bernie yang juga merasa takjub setelah melihat kemenangan Dragon, kini mulai menenangkan dirinya sendiri, walaupun dia masih tidak percaya dengan hasil akhir dari pertarungan tersebut, sama seperti ketika dirinya dikalahkan oleh Dragon waktu itu. Tapi pada akhirnya dia hanya bisa menerima serta meratapi hal itu sambil tersenyum. Sepertinya kini dia sudah sedikit mengakui keahlian yang dimiliki oleh Dragon.  Babak semifinal telah usai, dua orang yang berhasil lolos untuk maju ke babak final adalah Gill dan Dragon. Pertandingan mereka berdua akan dilakukan besok. Lalu akhirnya waktu petang telah tiba, semua penonton telah pulang dari Stadion Amritzer untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Sekarang keadaan di Stadion Amritzer menjadi benar-benar sepi.  Sementara itu, di suatu tempat dalam Stadion Amritzer. Tatsui terlihat sedang berjalan berduaan bersama dengan Glauss untuk menuju ke ruang perawatan dimana Gill sedang berada. Tatsui berjalan dengan senyum sumringah yang tampak menghiasi wajahnya, karena dia telah menyaksikan temannya berhasil lolos ke babak final. Tak disangka, ternyata yang akan saling bertarung di babak final nanti adalah kedua temannya sendiri, yakni Gill dan Dragon. Namun itu bukanlah masalah baginya, karena Glauss telah menjelaskan kepada Tatsui, bahwa Dragon dan Gill sudah saling membuat janji untuk bisa bertemu dan bertarung di babak final nanti. Dan siapapun yang menjadi pemenangnya, tidak akan mempengaruhi hubungan pertemanan mereka sama sekali.  Hal itu membuat Tatsui merasa lega, sehingga dirinya jadi tidak memiliki rasa kecemasan sama sekali terhadap kedua temannya itu. Di sepanjang perjalanan tersebut, Glauss berbicara panjang lebar dengan Tatsui, untuk menghibur serta memperbaiki suasana hatinya setelah dia baru saja siuman sore tadi. Beberapa saat kemudian Glauss mulai teringat akan sesuatu, yakni tentang pesan yang ingin Dragon sampaikan terhadap Tatsui jika dia sudah siuman.  “Oh iya, aku punya pesan dari Dragon untukmu.” Kata Glauss kepada Tatsui.  “Pesan apa?” Tanya Tatsui, kebingungan.  “Dia bilang ... Jangan khawatir. Apapun yang terjadi, Desamu akan tetap diperbaiki ... Itu saja pesannya.”  Kemudian Tatsui segera menghentikan langkah kakinya dan terdiam sejenak setelah mendengarkan pesan tersebut, dia seakan sedang memikirkan sesuatu. Lalu Tatsui mulai bertanya lagi kepada Glauss, “Apa yang Dragon maksud?”  “Entahlah, aku juga tidak begitu mengerti. Mungkin hanya kalian berdua saja yang tahu artinya.” Jawab Glauss.  “Aku memang memiliki sebuah harapan untuk bisa memperbaiki Desaku kembali, dengan menggunakan uang hadiah yang kudapatkan dari Turnamen ini, tapi harapan itu sekarang sudah hilang ... Namun walaupun begitu, aku tidak akan berhenti berusaha sampai disini. Tentu saja aku akan mencoba untuk mengumpulkan uang di tempat lain ... Jadi jika Dragon bilang bahwa 'apapun yang terjadi, Desaku akan tetap diperbaiki.' Itu memang sudah pasti kan? Karena memang itulah yang akan selalu kuusahakan.” Ucap Tatsui.  “Kurasa bukan itu yang dimaksud oleh Dragon ... Se- sepertinya yang dimaksud oleh Dragon adalah, mengenai uang hadiah yang akan dia dapat jika dia bisa jadi Juara nanti.” Kata Glauss.   “Maksudnya?” Tatsui tambah kebingungan.  “Ku- kurasa Dragon berniat untuk memberikan semua uang itu kepadamu, supaya bisa kau gunakan untuk memperbaiki Desamu.” Kata Glauss menjelaskan.  “Hah? Kenapa dia harus melakukan hal itu?” Ucap Tatsui sambil sedikit terkejut.  “Dia kelihatannya sangat peduli padamu, Dragon tidak ingin kau bersedih.” Jawab Glauss.  “Tapi aku tidak....” Ucap Tatsui.  Sebelum Tatsui menyelesaikan kalimatnya, Kemudian terdengar suara dari belakang mereka berdua, yang berkata. “Jangan bicara seperti itu.”  Sontak saja Glauss dan Tatsui langsung merasa terkejut saat mendengar suara itu. Hingga membuat mereka berdua langsung menoleh ke arah belakang untuk melihat sosok yang sudah mengucapkan kata-kata tersebut. Yang ternyata adalah Dragon, orang yang saat itu sedang dibicarakan oleh mereka berdua. Sepertinya Dragon sudah berjalan sambil mengikuti mereka berdua sedari tadi, setelah dia selesai melangsungkan pertandingannya melawan Zhoei, Dragon bergegas ke tempat perawatan wanita untuk melihat keadaan Tatsui, namun saat itu Tatsui dan Glauss sedang berjalan menuju ke tempat Gill dirawat, maka dari itu Dragon bisa mengikuti mereka dari belakang.  Perkataan yang Dragon ucapkan kepada Tatsui barusan, adalah untuk menegaskan kepada Tatsui, supaya Tatsui jangan menolak, dan harus mau menerima niat baiknya, yang ingin membantu Membiayai perbaikan Desa Tatsui.  Lalu Tatsui mulai mengajukan pertanyaan kepada Dragon. “Apakah yang dikatakan oleh Glauss itu memang benar?”  “Ya ... Desamu akan tetap diperbaiki walau apapun yang terjadi, Aku akan memberikan seluruh uang hadiah yang kudapat, kepadamu.” Jawab Dragon.  Lalu Tatsui mulai mengutarakan pendapatnya untuk menolak hal tersebut, “Tidak ... aku sendiri'lah yang akan berusaha untuk mengumpulkan uang demi Desaku. Aku tidak akan melibatkanmu dalam urusanku, apalagi jika harus sampai menggunakan uang yang sudah kau dapatkan dengan susah payah, untuk membantu orang yang baru beberapa hari kau kenal ... Kau tidak perlu melakukan hal itu, apalagi sampai mencemaskanku, aku baik-baik saja.” Kata Tatsui kepada Dragon.  “Mau baru hanya beberapa hari, satu hari, ataupun satu menit aku mengenalmu. Itu tidak menjadi masalah bagiku, aku bebas membantu siapa saja yang kuinginkan. Terutama warga Di Desamu yang sedang kesusahan. Jangan berbohong padaku ... Demi Desamu, aku tahu di dalam lubuk hatimu yang terdalam, kau pasti sangat bersedih. Tapi kau berusaha untuk tetap tegar” Ucap Dragon kepada Tatsui.  “A- aku, tidak ...” Tatsui berusaha untuk menahan perasaannya.  “Ekspresi wajahmu yang selama ini begitu antusias, membicarakan tentang Turnamen, di sepanjang perjalanan kita menuju ke Kota Togu. Sekarang sudah tidak kelihatan lagi, semenjak kau harus berhadapan dengan Gill ... Dan kini setelah harapanmu sirna, maka kau memutuskan untuk mengumpulkan uang dari sumber lain ... Dengan cara apa? Menyelesaikan setiap tugas yang ada di papan pengumuman kota? Itu akan memakan waktu yang sangat lama. Para penduduk di Desamu tidak harus menunggu selama itu, jika harapanmu untuk menjuarai Turnamen ini telah sirna, maka aku siap untuk menjadi pengganti dirimu. Jadi ijinkan aku untuk menjadi harapanmu yang selanjutnya.” Kata Dragon dengan ekspresi wajah yang sangat serius.  “Ke- kenapa kau sampai harus melakukan hal itu? Kau tidak perlu melakukannya! Kau tidak perlu memberikanku hal lain lagi, aku sudah cukup banyak merepotkanmu dan menjadi beban bagimu selama ini.” Tatsui mulai melampiaskan emosinya.  “Apa maksudmu? Aku melakukan semua ini bukan karena terpaksa, tapi aku melakukan semua ini karena kita adalah teman. Kau adalah teman baikku, selama ini kita selalu saling membantu dan saling menjaga. Jangan lupa, tanpamu aku tidak akan bisa berada di Turnamen ini, benar bukan?” Kata Dragon.  Air mata mulai menetes di wajah Tatsui, lalu dia berkata. “Tapi tetap saja, kau tidak perlu melakukan hal itu demi diriku atau Desaku. Karena aku menjadi temanmu bukan untuk memanfaatkan dirimu.” Ucap Tatsui.  “Tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan. Lagipula aku tidak terlalu membutuhkan uang yang bisa merubahku menjadi bangsawan dalam sekejap itu. Aku ingin ... menginvestasikannya pada hal lain, yaitu pada Desamu. Jadi kau harus menerimanya, lalu menggunakannya untuk memperbaiki Desamu. Maka dengan begitu aku jadi punya alasan untuk mengunjungi Desamu suatu hari nanti, dan melihat telah digunakan untuk apa saja uang investasiku tersebut. Bagaimana menurutmu? Dengan begitu kau tidak harus menganggapnya sebagai beban lagi kan? Ini semua bukan demi dirimu, tapi demi Desamu. Jadi mau tidak mau pokoknya kau harus menerimanya.” Ucap Dragon kepada Tatsui.  Maka setelah itu Tatsui sudah tidak bisa lagi membendung air matanya, lalu akhirnya dia menangis dan mengesampingkan Dulu sosok Petarung sejati miliknya. Itu semua karena dia terharu, Sebab Dragon sudah banyak membantunya dari semenjak pertama kali mereka bertemu, dan sekarang dia malah mau memberikan semua uang hadiah yang akan didapatkannya jika dia jadi juara nanti kepada Tatsui, supaya Tatsui tidak benar-benar kehilangan harapan ... Karena harapan tersebut telah kembali menyala lagi. Oleh karena itu, kini Tatsui benar-benar menganggap Dragon sebagai teman terbaiknya.  Dragon memang tidak terlalu mementingkan tentang uang hadiah yang akan didapatkannya jika dia menjadi juara dari Turnamen Kota Togu, karena hal yang sebenarnya paling dia inginkan adalah jamuan makan di dalam Istana, supaya dia dapat mencuri bola Aporion dari Istana Kerajaan Nexus, lalu membawanya kepada Flaur, sehingga dirinya bisa terbebas dari kekang batu mantra milik Flaur yang ada di dalam tubuhnya, lalu mendapatkan informasi dari Flaur tentang dimana Night crow berada. Hanya itu saja ambisi yang dimiliki oleh Dragon.  Ditambah lagi, Dragon mengetahui sebuah fakta bahwa yang telah menghancurkan Desa Tatsui adalah Flaur beserta para anak buahnya. Namun Dragon merahasiakan tentang hubungannya dengan Flaur, terhadap Tatsui dan semua orang. Bahwa saat ini dirinya sedang bekerja untuk Flaur, dan dia tidak boleh menceritakan tentang hal itu kepada orang lain. Karena jika dia sampai menceritakan kepada orang lain tentang hubungannya dengan Flaur, maka batu mantra yang ada di tubuhnya akan menimbulkan gejala menyakitkan, dan bahkan bisa meledak.  Lalu Dragon mulai menegaskan lagi kepada Tatsui, tentang niatannya untuk memperbaiki Desa Tatsui. “Tatsui dengarlah. Harapanmu belum pupus, masih ada aku disini yang akan memenangkan hadiah itu, dan aku akan memberikan semua uang hadiah itu kepadamu, bukanlah tanpa alasan ... Itu semua karena kau lebih membutuhkannya daripada diriku, dan ada seseorang yang kukenal. Yang pastinya akan sangat senang jika aku memberikan semua uang itu kepadamu.” Ucap Dragon.  Maksud dari ucapan Dragon tentang orang yang dikenalnya itu, adalah pria tua yang dia temui di dalam penjara yang ada di Kastil Flaur. Pria tua itu bercerita bahwa dirinya adalah seorang Kepala Desa dari daerah timur yang Desanya telah diserang serta dihancurkan oleh Flaur. Cerita dari pria tua itu sama persis seperti cerita yang pernah Tatsui sampaikan kepada Dragon, bahkan tentang lokasinya pun sama. Yakni di daerah timur. Jadi Dragon berasumsi bahwa Pria tua yang ada di dalam penjara itu, mungkin saja memiliki hubungan dengan Tatsui.  Tatsui tampak kebingungan tentang siapa orang yang Dragon maksud tersebut. Lalu Dragon melanjutkan perkataannya kembali, “Kita harus selalu optimis ... Jika kita optimis, pasti akan selalu ada jalan bagi setiap kesusahan yang sedang kita hadapi ... Aku optimis bahwa besok aku pasti akan menang. Kau juga harus optimis, bahwa Desamu pasti akan bisa segera diperbaiki.” Kata Dragon sambil sedikit tersenyum.  Lalu Tatsui tidak bisa berkata apa-apa lagi, untuk menanggapi perkataan dari Dragon tersebut. Sehingga dia hanya tersenyum sambil mengangguk kepada Dragon, dengan air mata yang membasahi wajahnya. Sedangkan Glauss, terlihat sangat berusaha keras untuk menahan air matanya, namun tetap saja keluar, sampai membanjiri pakaian yang dikenakannya. Lalu dia berkata di dalam benaknya.  “Kenapa aku selalu terlibat di tengah-tengah konflik emosional, dalam hubungan pertemanan mereka ... Hiks, hiks.” Ucap Glauss sambil menangis terisak-isak.  Lalu beberapa saat kemudian, seorang perawat wanita terlihat berjalan menghampiri Dragon dan kawan-kawannya disana. Sepertinya ada sesuatu yang akan disampaikan oleh si perawat itu kepada mereka. Beberapa saat kemudian, Perawat itu mulai berbicara kepada mereka “Maaf mengganggu pembicaraan kalian ... Sesuai dengan kebijakan dari Stadion Amritzer, maka para Peserta Turnamen ataupun warga sipil tidak diperbolehkan berada di dalam lingkungan Stadion saat hari sudah mulai malam.” Ucap Perawat tersebut.  “Tapi kami sedang menuju ke ruang perawatan khusus laki-laki, untuk menjenguk teman kami.” Kata Dragon kepada Perawat itu.  “Oh, jika hari sudah mulai malam. Pasien yang sedang menjalani perawatan di dalam Stadion ini akan dipindahkan ke Rumah sakit untuk menjalani pengobatan yang lebih memadai. Jadi sepertinya teman anda saat ini sudah dibawa ke Rumah sakit, ketika petang tadi." Ucap Perawat itu menjelaskan.  “Oh, begitu ya. Terima kasih atas pemberitahuannya.” Ucap Tatsui dan kawan-kawannya.  “Sama-sama.” Lalu setelah mengatakan hal tersebut, si Perawat wanita itu segera pamit dan pergi meninggalkan mereka. Kemudian Tatsui yang mengkhawatirkan kondisi Gill, segera mengajak Dragon dan Glauss untuk ikut pergi ke Rumah sakit bersamanya. Bagaimanapun juga Gill adalah teman mereka, walaupun Gill adalah lawan yang harus dihadapi oleh Dragon dalam babak final nanti.  Ya, saat ini Gill dan Master Big hit memang sedang berada di suatu tempat yang disebut Rumah sakit. Di negeri Azhuloth ini, walaupun masih berupa Kerajaan-kerajaan, tapi banyak benda ataupun hal-hal yang sudah terbilang canggih serta modern. Itu semua berkat teknologi dan kekuatan sihir yang selama ini telah dikembangkan oleh orang-orang pintar yang menghuni Negeri Azhuloth.    Sementara itu, di Kastil milik Flaur. Sang Penyihir jahat itu sedang duduk di kursi singgasananya, sambil merasa bosan karena tidak ada yang dapat diajak bicara selain para pelayan serta b***k-budaknya. Sepertinya Krypt dan Mailon (Dua anak buah kepercayaannya) Sudah tidak ada bersamanya semenjak kepergian Dragon menuju ke Kerajaan Nexus.  Apa mungkin, Flaur memerintahkan mereka berdua untuk pergi menyusul Dragon kesana, karena Flaur sudah tidak sabar untuk segera menggenggam bola Aporion di tangannya, yang sangat dia idam-idamkan itu? Tapi jika itu memang benar, maka dia hanya tinggal membuat batu mantra yang ada di dalam pundak Dragon berdenyut keras, sehingga menyebabkan Dragon merasakan rasa sakit yang teramat sangat, supaya Dragon segera berpaling dari Turnamen lalu menyusup ke Istana Nexus dengan cara lain.  Tapi sepertinya tidak begitu. Flaur tidak mengirim Krypt dan Mailon pergi untuk menyuruh Dragon buru-buru menyelesaikan misinya, namun sepertinya mereka berdua pergi untuk melakukan hal yang lain. Kini Flaur hanya sedang duduk sambil memperhatikan sebuah bola kristal yang ada di genggaman tangannya. Bola kristal tersebut menunjukan bahwa Dragon dan kawan-kawannya saat ini sedang berada di Rumah sakit Kota Togu (Untuk melihat keadaan Gill).  Lalu Sambil melihat itu, Flaur berbicara kepada dirinya sendiri. “Dragon ... Ternyata kau memang hebat, hari ini kau telah menunjukan kepada diriku bahwa kau adalah seorang petarung sejati, kau telah memberikanku pertunjukan yang sangat menarik. Dan besok adalah pertandingan finalmu melawan orang yang kau jadikan sebagai teman itu. Aku akan mendoakanmu, semoga kau berhasil menjadi Juaranya, heheh ... Tetapi aneh juga ya. Orang yang baru kau temui itu bisa kau jadikan teman, sedangkan diriku yang lebih dahulu bertemu denganmu, malah kau anggap sebagai musuh, padahal aku sudah mengijinkanmu untuk menginap di dalam penjaraku selama satu malam ... Heheheh, kau ini jahat sekali.” Kata Flaur, dengan humor gelapnya.  Berlanjut ke Chapter 28
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD