Chapter twenty eight : Sibling Problems

2375 Words
 Hari sudah semakin malam, kini semua penduduk di Kota Togu sudah berada di rumahnya masing-masing untuk beristirahat. Karena lelah setelah menjalani aktivitas seharian penuh, juga menyaksikan Turnamen dengan sangat antusias. Tetapi walaupun begitu, mereka semua memiliki rasa semangat yang lebih untuk menunggu hari esok tiba. Karena besok adalah hari dimana babak final dari Turnamen Kota Togu akan diselenggarakan, sehingga semua orang sudah tidak sabar untuk menunggu hari berganti.  Namun bagi beberapa orang. Khususnya bagi Dragon dan kawan-kawannya, mereka tidak segera beristirahat. Pada malam hari itu mereka sedang berada di Rumah sakit untuk melihat keadaan Gill, yang telah terluka parah akibat pertarungannya melawan Master Big hit siang tadi, yang sampai menyebabkan kerusakan besar-besaran di arena pertandingan. Karena kedua orang tersebut memiliki kekuatan yang benar-benar gila.  Ketika Dragon dan kawan-kawan sudah sampai di lobi ruang perawatan Rumah sakit, mereka bertemu dengan Rhogi yang sedang menunggu gurunya diluar ruangan tersebut. Rhogi berkata bahwa Gill dan gurunya berada di dalam ruang pengobatan yang sama. Dan saat ini tidak ada yang boleh masuk ke dalam sana, karena mereka berdua sedang benar-benar ditangani secara serius oleh para Penyihir medis. Maka dari itu, Dragon, Tatsui, dan Glauss memutuskan untuk duduk disana bersama dengan Rhogi.  Kemudian Rhogi memulai pembicaraan dengan Dragon. “Selamat atas kemenanganmu ya.” Kata Rhogi.  “Ya, sama-sama. Ini semua berka ...” Sebelum Dragon menyelesaikan perkataannya tersebut, lalu tiba-tiba Glauss memotong pembicaraan.  “Dragon memang hebat kan? Dia bisa menghadapi siapa saja, dan memenangkan pertarungan apapun. Seharusnya kau memujinya lebih banyak lagi.” Suruh Glauss kepada Rhogi.  Kemudian Dragon langsung menyikut perut Glauss, sehingga Glauss jadi berhenti berbicara. Dragon merasa tidak enak terhadap Rhogi atas kata-kata yang telah diucapkan oleh Glauss tersebut. Karena bagaimanapun juga, Rhogi merupakan orang yang ikut andil dalam keberhasilan Dragon mengalahkan Zhoei. Rhogi adalah orang yang memberi saran kepada Dragon sebelum dia melangsungkan pertandingannya melawan Zhoei.  Dan tak ada orang yang tahu mengenai hal itu. Walaupun Glauss tidak begitu mengerti, mengapa Dragon menyikut perutnya? namun Glauss menganggap bahwa Dragon hanya bercanda saja. Karena setelah menyikut perutnya, Dragon langsung tertawa sambil menatap Rhogi.  “Hahaha ... Maafkan dia ya, dia memang seperti itu.” Kata Dragon kepada Rhogi.  “Ehm ... Tidak apa-apa, kadang beberapa orang memang lebih suka mengucapkan kata-kata tanpa berpikir dahulu.” Ucap Rhogi, dengan nada yang menyindir Glauss.  “Hey, apa maksudmu? Botak.” Ujar Glauss.  “Siapa yang kau panggil botak hah?” Tanya Rhogi kepada Glauss.  “Tentu saja kau. Memangnya siapa lagi.” Jawab Glauss.  “Orang yang sudah kalah dari Turnamen, seperti dirimu itu tidak pantas menyebut diriku botak!”  “Hey, kita berdua itu sama-sama sudah kalah dari Turnamen tahu!!” Ujar Glauss kepada Rhogi.  “Grrrr!!” Mereka berdua menggeram kepada satu sama lain.  “Duuh, kenapa mereka berdua jadi bertengkar?” Ucap Tatsui sambil menggelengkan kepalanya.  “Sudah, biarkan saja.” Kata Dragon kepada Tatsui.  Malam hari itu, suasana di Rumah sakit tersebut menjadi cukup ramai, karena pertengkaran konyol antara Glauss dan Rhogi. Keduanya sama-sama tidak mau kalah dalam hal beradu argumen. Hingga akhirnya, hanya rasa kantuk saja yang dapat menghentikan pertengkaran adu mulut mereka. Lalu mereka semua pun tertidur disana.  Hari pun mulai berganti. Pada pagi harinya, Glauss dan Rhogi terlihat masih tidur dengan nyenyak, sambil bersandar pada satu sama lain, sedangkan Tatsui sudah mulai bangun dan melihat keadaan di sekitar. Namun tampaknya Dragon sudah tidak ada disana, entah pergi kemana dia. Lalu Tatsui segera membangunkan Glauss dan Rhogi, untuk mengajak mereka melihat keadaan Gill dan Master Big hit. Karena sekarang, mereka semua sudah diperbolehkan untuk masuk ke ruangan tempat dimana Gill dan Master Big hit sedang berada.  Glauss dan Rhogi tampak sangat terkejut tepat setelah mereka berdua membuka mata. Ketika mendapati diri mereka sedang saling bersandar, maka mereka berdua langsung saling menjauh. Lalu mereka berdua segera mengikuti Tatsui untuk melihat keadaan Master Big hit dan Gill di dalam ruang perawatan.  Disana, Rhogi segera menghampiri gurunya yang sedang terbaring, namun masih dalam keadaan tertidur. Sedangkan Tatsui dan Glauss segera menghampiri Gill, yang juga terbaring, namun matanya sudah terbuka. Sepertinya keadaan Gill sudah agak baikan sekarang, saat Tatsui dan Glauss masuk ke ruangan tersebut untuk menjenguknya, Gill langsung tersenyum dan menyambut mereka semua.  Walaupun rasanya agak canggung, tetapi Tatsui tidak ragu untuk berbicara kepada Gill. “Gill. Bagaimana keadaanmu sekarang?” Tanya Tatsui.  “Aku sudah tidak apa-apa ... Pengobatan disini benar-benar ampuh. Pasti biayanya mahal. Untungnya aku adalah peserta Turnamen, jadi sepertinya aku tidak perlu memikirkan soal biaya.” Jawab Gill yang suka menjawab pertanyaan secara panjang lebar.  “Syukurlah ... Oh iya, Kudengar kau juga sempat menjengukku, ketika aku berada di ruang perawatan Stadion Amritzer.” Ucap Tatsui kepada Gill.  “Ehm, ya ...” Jawab Gill, sambil sedikit malu-malu.  “Aku sudah mendengar segalanya dari Glauss ... Tentang hal yang terjadi antara dirimu dan Dragon. Aku senang karena kalian berdua bisa akur.”  “Ya, entahlah, Itu terjadi begitu saja ... Heheh.” Kata Gill, menanggapi perkataan dari Tatsui.  “Sebenarnya, aku sangat ingin menemuimu. Karena aku ingin mengucapkan terima kasih.” Ucap Tatsui kepada Gill.  “Terima kasih untuk apa?” Tanya Gill kebingungan.  “Terima kasih karena kau telah memperlakukanku sebagai seorang petarung sejati di atas arena pertandingan itu ... Walaupun aku tahu bahwa aku tidak mungkin bisa menang melawanmu. Tapi aku ingin berusaha, dan kau sudah melakukan yang terbaik yang bisa kau lakukan untuk melawanku. Maka dari itu, aku ingin berterima kasih. Karena kau sudah bertarung dengan sungguh-sungguh melawanku. Kemarin itu memang benar-benar pertarungan yang paling berkesan bagiku.” Kata Tatsui kepada Gill.  Sementara itu, Glauss hanya memandangi mereka berdua, dengan mata yang berkaca-kaca. Dan dia berkata di dalam benaknya. “Lagi-lagi aku terjebak dalam konflik emosional, hubungan pertemanan mereka bertiga ... Hiks hiks.”  Lalu tiba-tiba, Gill jadi merasa gugup. Dia menjawab. “I- iya sama-sama. Kau juga telah bertarung dengan mengerahkan seluruh kemampuanmu. Kemarin juga memang benar-benar pertarungan yang paling berkesan bagiku.” Kata Gill kepada Tatsui. Sehingga mereka berdua jadi tersenyum kepada satu sama lain.  Kemudian Rhogi segera menghampiri mereka setelah mendengar kata-kata itu. “Jadi, itu artinya, pertarunganmu dengan guruku tidaklah berkesan sama sekali. Begitu?” Tanya Rhogi kepada Gill. Sehingga Gill dan kawan-kawannya jadi terdiam, karena mereka lupa bahwa Rhogi dan Master Big hit juga ada disana, sehingga mereka kebingungan untuk menjelaskan kepada Rhogi, tentang pembicaraan yang sedang mereka lakukan.  Lalu Glauss segera memecahkan suasana canggung tersebut, dengan cara menghampiri Rhogi. Kemudian merangkul pundak Rhogi dan membawanya kembali ke dekat gurunya yang masih tertidur, sambil berbicara. “Hey, hey, sudahlah jangan terlalu dipikirkan. Yang Gill maksud itu, pertarungannya dengan Tatsui memang berkesan, namun pertarungannya dengan gurumu itu jauh lebih berkesan lagi lho.” Ucap Glauss membujuk Rhogi, seakan-akan dia itu teman baiknya.  “Oooh ... Jadi begitu.” Jawab Rhogi kepada Glauss, sambil berjalan dengan Glauss kembali ke dekat Master Big hit yang sedang tidur di ranjang pasien.  Tatsui dan Gill hanya tersenyum saja sambil memperhatikan mereka. Lalu Gill segera berbicara lagi kepada Tatsui. “Oh iya, tadi sebelum kalian datang kemari, Dragon sudah menemuiku terlebih dahulu.”  “Benarkah?” Tanya Tatsui.  “Iya.” Jawab Gill.  “Lalu kenapa dia tidak membangunkanku?”  “Katanya dia tidak ingin mengganggu tidurmu.”  “Lalu sekarang dia kemana?” Tatsui bertanya lagi.  “Katanya dia harus berada di luar ruangan untuk melakukan suatu urusan.” Jawab Gill.  Betul saja. Saat ini Dragon sedang berada di halaman depan Rumah sakit, yang sangat luas. Dia terlihat sedang meletakan semua senjatanya pada sebuah meja taman. Sebenarnya Dragon sedang bermaksud untuk menjemur Melinda (Lempengan emas yang selalu dibawa di pundaknya) di bawah terik sinar matahari. Karena Melinda butuh sinar matahari untuk mengisi kembali energi miliknya. Yang kemarin telah habis dia gunakan untuk menciptakan banyak sekali pisau belati, saat bertarung melawan Zhoei.  Sekilas, jika ada orang yang melihatnya. Dragon memang tampak seperti orang yang sedang menjemur sebuah pedang serta lempengan emas biasa. Namun yang sebenarnya adalah, Dragon sedang mengisi tenaga bagi teman baik pertamanya itu, yang dia dapatkan dalam perjalanannya menuju ke Kerajaan Nexus, yaitu Melinda.  Lalu tak lama kemudian, tiba-tiba tubuh Dragon bergerak sendiri, seperti ada yang menariknya ke belakang Secara kuat dan cepat. Seketika itu juga tubuhnya langsung melayang dan melesat ke belakang, menuju ke arah dua orang misterius yang sedari tadi sudah berdiri sambil memperhatikannya dari kejauhan.  Dua orang misterius tersebut adalah Zhoei dan Kalpen. Yang ternyata masih memiliki rasa dendam terhadap Dragon, karena kemarin Zhoei telah dikalahkan oleh Dragon secara memalukan. Maka sekarang ini, Zhoei memutuskan untuk membuat perhitungan terhadap Dragon. Tanpa Dragon sadari, tiba-tiba tubuhnya sudah ditarik dan melayang menuju ke arah Zhoei, sedangkan Kalpen sedang berdiri di belakang Zhoei, sambil bersiap untuk mendaratkan sebuah pukulan yang sangat keras terhadap Dragon.  Dragon, yang terlanjur meletakan pedangnya untuk dijemur, jadi tidak dapat mengantisipasi atau menahan serangan pukulan dari Kalpen tersebut. Sementara tubuhnya sudah melayang semakin dekat dengan Zhoei dan Kalpen yang akan memukul dirinya itu. Apakah Dragon hanya akan pasrah saja menerima serangan tersebut? Tentu saja tidak.  Dragon akan melakukan aksi menghindar saat momennya tepat, Namun ketika tubuh Dragon sudah hampir dekat dengan kedua kakak beradik itu, tiba-tiba Kalpen mendapatkan sebuah tendangan yang sangat keras dari Tatsui, sehingga Kalpen langsung tersungkur ke arah samping dan pemukul besinya terlempar dari tangannya. Sedangkan Zhoei yang kaget setelah melihat kakaknya dibuat tersungkur, sontak langsung menghentikan kekuatan tarikannya terhadap tubuh Dragon, sehingga Dragon yang sedang dalam keadaan melayang itu, tiba-tiba jatuh ke bawah lalu mencium tanah.  Kini posisi Tatsui sudah berada tepat di belakang Zhoei, setelah barusan dia sudah mendaratkan tendangan terhadap Kalpen. Maka Zhoei segera membalikan badan untuk berhadapan secara langsung dengan Tatsui. Dengan cepat, Tatsui segera melesatkan tendangan dari kakinya ke arah wajah Zhoei, n Namun Zhoei juga tak kalah cepat mengayunkan tangannya, sehingga pergerakan Tatsui jadi terhenti, lalu tubuh Tatsui dihempaskan mejauh darinya.  Sedangkan Kalpen, yang takut terjadi apa-apa terhadap adiknya, segera berdiri sambil mengambil pemukul besi miliknya kembali. Dia berniat untuk berlari mendekati adiknya lagi. Tetapi keadaan tidak berjalan sesuai dengan keinginannya, Karena tiba-tiba saja langkah kakinya itu dihentikan oleh Glauss yang menghalanginya untuk bisa sampai ke dekat adiknya tersebut. Awalnya kedatangan Glauss dan Tatsui disana, hanya untuk bertemu dengan Dragon, namun ternyata Glauss dan Tatsui malah mendapati kawannya itu sedang diserang oleh kakak beradik angkuh (Kalpen dan Zhoei).  “Cukup!!” Teriak Dragon kepada mereka berempat, sebelum mereka berempat akan melangsungkan pertarungan disana.  Seketika itu juga, keempat orang yang sudah sangat siap untuk melangsungkan pertarungan itu, akhirnya kembali melemaskan badan lalu berjalan saling menjauhi satu sama lain. Zhoei berjalan ke dekat kakaknya, sedangkan Glauss mundur ke dekat Tatsui. Kemudian Dragon kembali berbicara.  “Ini Rumah sakit, jika kalian ingin mengajakku bertarung, pilihlah tempat yang tepat dan waktu yang tepat.” Kata Dragon kepada Zhoei dan kakaknya.  Lalu Glauss langsung menambahkan perkataan dari Dragon terhadap kakak beradik itu, “Benar! Kalian ini memang- ...”  “Sssst.” Tatsui mengisyaratkan kepada Glauss untuk diam.  “Aku Tidak terima atas kekalahanku yang kemarin ... Aku ingin tanding ulang!” Ujar Zhoei kepada Dragon.  “Ya, benar!” Kalpen menambahkan.  “Kau ingin tanding ulang sekarang, sambil membawa kakakmu ke dalam pertarungan?” Tanya Dragon.  “Ya. Kau juga boleh mengajak teman-temanmu untuk bergabung ke dalam pertarungan ini.” Ucap Zhoei dengan lantang.  Kemudian, Tatsui dan Glauss segera bersiap-siap lagi untuk menyerang, setelah mendengar perkataan dari Zhoei tersebut. Lalu Dragon segera menjawab, “Baiklah kalau begitu, apa boleh buat. Jika hal itu bisa membuat kalian puas.”  Lalu terdengar suara orang yang berteriak dari kejauhan. “Jika memang seperti itu ... Artinya kami juga boleh ikut kan ?!” Ujar seseorang yang keluar dari pintu Rumah sakit.  Ternyata suara itu berasal dari Gill, yang sudah berada diluar bersama dengan Rhogi, kehadirannya disana adalah untuk membantu Dragon. Sepertinya kondisi Gill sudah membaik sekarang.  “Jangan lupa, sertakan aku juga ya.” Kata Rhogi.  Kemudian, Kalpen dan Zhoei mulai terkejut dan merasa sedikit kebingungan atas situasi tersebut. Mereka berdua tidak menyangka bahwa Gill dan Rhogi juga ternyata akan ikut bergabung ke dalam pertarungan. Mereka berdua yang sudah melihat kekuatan milik Gill kemarin, sepertinya sedikit ragu jika harus sampai berurusan dengan Gill, selain itu ditambah dengan Rhogi, yang merupakan murid dari Master Big hit. Maka dari itu, pasti kesempatan Zhoei dan Kalpen untuk bisa menang menjadi semakin tipis, jika harus 2 melawan 5.  “Gill, kau seharusnya beristirahat dulu yang cukup!” Ujar Dragon kepada Gill.  “Tidak apa-apa, aku sudah baik-baik saja ... Tenagaku yang kemarin terkuras habis, kini sudah pulih seperti semula. Pengobatan mahal disini memang benar-benar manjur. Mereka mengobatiku dengan cara- ...”  “Kami tidak butuh penjelasan panjangmu!!” Teriak semua orang, memotong perkataan dari Gill.  Kemudian Gill tertawa sambil berkata, “Heheh ... Maaf, kebiasaan.”  Lalu dengan penuh emosi, Zhoei berteriak dengan nada menantang. “Tidak masalah!! Walaupun kalian semua maju, kami tetap akan menghadapi kalian!” Ujar Zhoei kepada mereka semua.  Lalu tiba-tiba Kalpen menepuk pundak Zhoei, sehingga membuat Zhoei menjadi sedikit terkejut, “Sudah cukup, adik.” Ucap Kalpen kepada adiknya itu, sehingga membuat Dragon dan kawan-kawannya juga jadi merasa heran. Apalagi Zhoei.  “Kakak, Kenapa kakak berkata seperti itu?” Tanya Zhoei, sambil merasa heran terhadap kakaknya.  “Kita tidak mungkin bisa menang melawan mereka semua.” Jawab Kalpen, yang mencoba untuk meyakinkan Zhoei.  “Tapi jika kita bekerja sama, kita pasti menang Kak! Kita selalu bisa menang ketika melawan siapapun bersama!” Ujar Zhoei.  “Kini situasinya berbeda! Yang biasa kita lawan itu adalah buronan dan penjahat-penjahat biasa ... Sedangkan mereka semua, adalah para petarung sejati, Kesatria, pemburu monster, dan Pandai besi.”  “Woy!” Ujar Dragon, karena dia tersinggung ketika hanya dijuluki sebagai Pandai besi.  Kemudian Kalpen melanjutkan perkataannya, “Selain itu, Mereka memiliki hubungan pertemanan yang tidak dapat kita tandingi sekalipun kita membawa seratus orang bersama kita. Maka dari itu sebaiknya kita sudahi saja, karena kita tidak mungkin bisa menang melawan mereka.” Ucap Kalpen menegaskan.  “Tidak! Aku tidak mau menerimanya. Jika kakak memang takut dan tidak mau membantuku. Maka aku akan menghadapinya sendirian! ... Aku tidak memerlukan bantuan dari seorang pengecut seperti kakak!” Ujar Zhoei.  Lalu, “Plaak!!!” Kalpen tiba-tiba menampar pipi Zhoei.  Dragon dan kawan-kawannya kaget saat melihat hal itu, terutama bagi Zhoei, yang langsung terdiam sambil gemetar menatap kakaknya, yang barusan telah menampar pipinya dengan cukup keras.  “Kumohon sadarlah Zhoei. Selama ini aku sudah berusaha untuk selalu menuruti perintahmu. Aku sudah banyak menyakiti orang lain yang tidak kau sukai, hanya supaya kau senang. Tapi sekarang, orang yang ingin kau sakiti ini ... Mereka diluar batas kemampuan kita. Jika aku sampai dihajar habis oleh mereka, lalu siapa yang akan melindungimu? Selain itu, Selanjutnya kau juga pasti akan terluka. Kita berdua akan terluka, dan mengalami kekalahan telak yang memalukan jika melawan mereka ... Saat ini aku sedang mencoba untuk melindungimu dari tindakan yang bodohmu.” Ucap Kalpen sambil berlinang air mata, karena dia tidak tega setelah menampar adik yang sangat disayanginya itu.  Lalu tanpa mengucapkan sepatah katapun, Zhoei langsung bergegas pergi meninggalkan tempat itu. Walaupun Kalpen mencoba untuk menghentikannya dan mengikutinya, tapi Zhoei langsung menggunakan kekuatannya untuk menghempaskan tubuh Kalpen menjauh dari dirinya, sehingga Kalpen tidak bisa ikut pergi bersamanya. Sedangkan Dragon dan kawan-kawan hanya melongo saja, karena mereka tidak tahu harus berkata apa dalam situasi seperti ini.  Kalpen harus merelakan adiknya pergi dengan perasaan marah, sedih dan sakit hati akibat tindakannya. Setelah itu, Kalpen hanya duduk termenung di atas permukaan tanah tempat dia terjatuh barusan. Kemudian Dragon mulai mendekati dan mengusap pundaknya, agar perasaan Kalpen jadi sedikit lebih tenang. Berlanjut ke Chapter 29
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD