Chapter twenty nine : Everybody have to change for good

2179 Words
 Seusai kepergian Zhoei, yang meninggalkan kakaknya bersama dengan Dragon dan kawan-kawan, akibat dari insiden pembalasan dendam yang gagal. Kini Dragon bersama Kalpen dan kawan-kawan sedang duduk di kursi taman Rumah sakit, tempat terjadinya insiden tadi. Perselisihan antara Kalpen dan Dragon, sepertinya sudah diselesaikan secara damai. Sehingga kini mereka semua akan segera mendengarkan cerita dari Kalpen.  “Aku dan adikku, berasal dari Ibukota Kerajaan Nexus ... Kami terlahir dari golongan keluarga kaya, sejak kecil kami sudah terbiasa hidup mewah. Dan sejak lahir pula, kami sudah memiliki kekuatan yang luar biasa. Aku bisa membuat berat suatu benda menjadi ringan atau menjadi semakin bertambah berat, namun ukuran benda yang beratnya bisa kuubah, itu terbatas. Maksimalnya hanya seukuran tongkat besi milikku ini saja ... Sedangkan Zhoei, memiliki kekuatan yang lebih hebat dariku. Dia bisa menarik serta menghempaskan objek apapun yang dilihat maupun yang sudah dia sentuh, baik yang ukurannya besar maupun kecil. Namun kekuatannya itu dibatasi oleh jumlah dari objek yang dapat dia kendalikan.”  “Lalu kenapa kalian bisa menjadi pemburu buronan seperti sekarang ini?” Tanya Glauss.  “Jangan memotong pembicaraan.” Ucap Dragon kepada Glauss.  "Ma- maaf."  Lalu Kalpen kembali melanjutkan ceritanya. “Awalnya kehidupan masa kecil kami memang sangat bahagia. Namun tiba-tiba ... Keluarga kami mengalami kebangkrutan, sehingga ayah harus menjual rumah beserta seluruh aset miliknya. Namun semua itu tidak dapat menutupi semua hutang-hutangya. Hingga pada akhirnya ... Ayah memutuskan untuk menjual kami berdua ke pasar gelap (Tempat rahasia dimana orang-orang melakukan kegiatan jual beli ilegal), dan parahnya, ibu kami juga mendukung keputusan tersebut. Waktu itu, kami yang masih belum bisa melawan serta berbuat apa-apa. Harus pasrah, ketika diri kami berdua dijual sebagai b***k ke pasar gelap. Dan karena kekuatan yang kami berdua miliki, maka kami diberi harga yang cukup tinggi.”  “Astaga.” Kata Tatsui, sambil menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya, saking kagetnya dia.  “Hari terus berlalu, menjadi bulan, lalu menjadi tahun ... Selama lima tahun, kami menjalani hidup kami sebagai b***k, yang dapat meringankan pekerjaan dari Tuan kami, untuk memindah-mindahkan barang-barang selundupan yang besar dengan jumlah yang banyak. Selama itu, hidup kami benar-benar sangat tersiksa juga menderita. Sampai pada akhirnya, para Prajurit dari Kerajaan Nexus berhasil menangkap serta menghentikan usaha penyelundupan milik Tuan kami. Sehingga kami bisa menghirup udara bebas, dan memulai kehidupan yang baru ... Kami yang waktu itu masih remaja, tidak tahu harus memulai pekerjaan apa dan dimana? sehingga kami bekerja serabutan dalam waktu yang cukup lama. Hingga Kami akhirnya tinggal di Kota Togu, Lalu kami melihat sebuah papan yang memampang banyak sekali gambar orang-orang jahat Atau buronan. Saat itu kami memutuskan untuk berlatih supaya menjadi semakin kuat dan dapat mengalahkan siapapun. Lalu kami berdua berhasil menangkap buronan pertama kami, sehingga kami mendapatkan bayaran dari rumah hadiah, setelah itu hidup kami menjadi lebih baik dari hasil pekerjaan baru kami tersebut ... Dan semenjak saat itu juga, Zhoei telah bersumpah kepada dirinya sendiri bahwa mulai sekarang, tidak ada yang boleh memperlakukan ataupun memandang rendah diri kami.” Kata Kalpen menjelaskan.  “Oh, jadi dia tidak suka bila terlihat lemah dihadapan orang lain.” Ucap Rhogi.  “Ya, begitulah ... Aku juga telah berjanji kepada diriku sendiri untuk selalu menuruti segala keinginan dari adikku, supaya aku bisa membuatnya bahagia, karena selama ini aku tidak pernah bisa membahagiakannya. Tapi jadinya, dia malah semakin bertindak semena-mena terhadap orang lain. Dan puncaknya dia malah mau berurusan dengan kalian semua ... Untuk itu sekali lagi, kumohon maafkan aku dan adikku ya?” Kata Kalpen, sambil menundukan kepalanya, untuk meminta maaf kepada mereka semua.  “Aah, tidak apa-apa. Kami sudah mengerti, lupakan saja masalah di antara kita ya.” Ucap Dragon kepada Kalpen.  “Sekarang sebaiknya kau cari adikmu, dan ajak dia ke Stadion Amritzer untuk menonton pertandingan Final.” Ujar Gill kepada Kalpen.  “Ya, baiklah. Terima kasih karena sudah mau mendengarkan ceritaku, dan karena sudah mau memaafkan aku juga adikku.” Kata Kalpen.  Lalu Glauss berkata, “Siapa yang sudah memaafkan adikmu?” Kemudian Rhogi segera menyikut perut Glauss, sehingga Glauss jadi kesakitan dan berhenti berbicara.  Beberapa saat kemudian, Kalpen segera pamit dan pergi meninggalkan mereka semua, untuk mencari dan membujuk adiknya supaya mau berhenti menyimpan dendam terhadap Dragon. Karena bagaimanapun juga Zhoei sudah benar-benar dikalahkan secara resmi dalam Turnamen Kota Togu, dan Dragon sudah diputuskan sebagai pemenang yang sah. Maka Kalpen harus menasehati adiknya supaya dia mau belajar untuk menerima kekalahan, terutama supaya dia bisa merubah sifatnya menjadi lebih baik. Bagaimanapun juga, kelakuan dari adikknya itu merupakan tanggung jawab bagi dirinya.  Setelah itu, Gill mengajak Dragon dan kawan-kawannya untuk segera bersiap pergi ke Stadion Amritzer. Karena sebentar lagi akan dilangsungkan pertandingan babak Final antara dirinya melawan Dragon disana. Lalu Dragon segera mengangguk dengan penuh semangat, sambil segera bersiap-siap untuk berangkat. Tapi pertama-tama dia harus mengambil Melinda terlebih dahulu, yang sedang dijemur bersama dengan pedangnya.  Namun Rhogi berkata, bahwa dirinya tidak bisa ikut ke Stadion Amritzer, karena dia harus menjaga gurunya di Rumah sakit. Dia akan menyaksikan pertadingan antara Gill melawan Dragon lewat bola kristal yang ada di Rumah sakit saja. Sedangkan Glauss dan Tatsui tentu saja akan ikut ke Stadion Amritzer, untuk menyaksikan pertandingan tersebut secara langsung.  Sementara itu, Kalpen terlihat sedang berjalan mengelilingi kota untuk mencari keberadaan dari adiknya. Dan karena dia tidak bisa menemukan adiknya dimanapun, jadi dia memutuskan untuk pergi ke tempat yang paling disukai oleh adiknya, di antara banyaknya bangunan yang ada di Kota Togu ini. Yaitu di sebuah menara lonceng, yang terdapat di pusat kota. Menara tersebut merupakan bangunan paling tinggi yang ada di Kota Togu, dan sekaligus sebagai monumen penting dari Kota tersebut.  Sesampainya Kalpen disana, dia langsung terlihat senang, karena dari kejauhan dia dapat melihat adiknya yang sedang duduk di atas menara tersebut. Kemudian dia segera naik ke atas menara dengan susah payah, dan akhirnya sampai ke puncak, untuk kemudian duduk di sebelah Zhoei (adiknya), yang kelihatan masih marah terhadapnya, setelah kejadian tadi, dimana Kalpen secara tidak sengaja menampar pipi adiknya. Sehingga saat ini Zhoei terus saja mengacuhkan kedatangan dari kakaknya tersebut.  “Adik. Sudah kuduga kau ada disini ... Ini memang benar-benar tempat favoritmu ya?” Tanya Kalpen kepada Zhoei, namun Zhoei tetap diam dan mengacuhkan pertanyaan dari kakaknya itu.  Lalu Kalpen lanjut berbicara lagi, “Kakak ingin minta maaf, atas kejadian tadi ... Maafkan kakak ya?" Zhoei masih tetap mengacuhkannya.  "Coba beritahu kakak, alasan mengapa kau sangat menyukai tempat ini?” Suruh Kalpen kepada adiknya itu.  Lalu Zhoei terdiam sejenak, kemudian dia mulai menjawab pertanyaan dari Kalpen.  “Itu karena ... Dari sini aku bisa memandangi Ibukota Kerajaan Nexus yang letaknya sangat jauh disana. Tapi walaupun begitu, Istana Nexus terlihat sangat besar dan megah dari sini ... Jika saja aku bisa menjadi juara dari Turnamen Kota Togu, maka aku pasti bisa masuk ke Istana Nexus sebagai tamu kehormatan. Dengan begitu, mungkin ayah dan ibu akan tahu bahwa kita berdua masih hidup dan telah menjadi seseorang yang dapat dibanggakan.” Ucap Zhoei sambil meneteskan air mata.  “Hmm, jadi begitu ya ... Itulah mengapa kau sangat kesal karena telah kalah dari Turnamen?”  “Iya.” Jawab Zhoei dengan singkat.  “Jangan pikirkan tentang ayah dan ibu.” Kata Kalpen. Lalu Zhoei menengok ke arah wajah kakaknya itu.  Kalpen melanjutkan perkataannya. “Jika mereka memang peduli kepada kita, seharusnya mereka sudah mencari serta menemukan kita dari dulu ... Sudah jelas bahwa mereka telah membuang kita demi mendapatkan uang banyak untuk memulai lagi kehidupan baru mereka. Dan sepertinya saat ini mereka sudah memulai serta memiliki keluarga yang baru ... Sedangkan kita, lihatlah apa yang kita punya saat ini. Kehidupan yang lebih baik, tanpa terikat lagi oleh siapapun. Dan pikirkanlah tentang betapa banyaknya petualangan yang sudah kita lalui, juga banyaknya orang-orang hebat yang telah kita temui.”  Zhoei mulai mengusap air matanya sambil mendengarkan perkataan dari Kalpen tersebut, yang masih tetap berbicara. “Keluarga kita sudah membuang kita. Tapi setidaknya kita berdua saling memiliki ... Dan sekarang, daripada harus menjauhkan banyak orang dari kehidupan kita, bukankah lebih baik jika kita menambah beberapa teman, supaya hidup kita ini menjadi semakin lebih baik.” Ucap Kalpen. Kemudian, Zhoei tersenyum sambil mengangguk. Artinya dia menyetujui perkataan dari Kakaknya tersebut. Yang juga memiliki maksud bahwa mereka Harus mulai berteman dengan Dragon dan kawan-kawan.  Singkat cerita, saat ini babak Final dari Turnamen Kota Togu akan segera dimulai. Stadion Amritzer sudah dipenuhi oleh banyak orang yang sangat ingin menyaksikan pertandingan babak final secara langsung, antara Dragon melawan Gill. Suasana disana terlihat begitu ramai dan padat sekali, sampai-sampai seluruh bangku di tribun penonton sudah penuh semuanya dan banyak orang yang tidak kebagian tempat duduk. Namun Tatsui dan Glauss sudah terlihat sedang duduk di tribun penonton dengan nyaman.  Sementara itu, Gill dan Dragon sedang berdiri saling berdampingan, dan terlihat sudah sangat siap untuk menghadapi satu sama lain, mereka berdua sedang berada di lorong untuk menuju ke arena pertandingan, tempat dimana mereka akan saling mengadu kemampuannya masing-masing, dalam pertarungan babak Final tersebut.  Sementara itu, sang Pembawa acara mulai membuka secara resmi Perhelatan Turnamen Kota Togu. “Selamat sore semuanya!! Selamat datang di babak Final dari ajang terbesar yang ada di Kerajaan Nexus ini, yaitu Turnamen Kota Togu !!! ... Sebentar lagi kita akan menyaksikan pertarungan final antara Gill melawan Dragon. Yang pastinya sudah sangat ditunggu-tunggu oleh semua penonton di seluruh penjuru Kerajaan! ... Tapi sebelumnya, mari kita dengarkan dulu sambutan dari orang nomor satu di Kerajaan Nexus, yang paling kita cintai dan paling kita hormati. Tentu saja Yang mulia ... Raja Velodrian!!”  Setelah sang Pembawa acara mengucapkan hal tersebut, para penyihir pendeteksi, segera menyorotkan tongkat bola kristal mereka ke arah langit. Dan seketika itu juga tongkat mereka semua langsung memancarkan sinar yang kemudian menyatu di atas langit, hingga menghasilkan suatu gambaran, seperti sebuah proyektor.  Gambaran dari proyeksi tersebut, menampilkan sosok Raja Velodrian yang sedang duduk di kursi singgasananya, dengan ekspresi wajah yang tampak seperti sedang kebingungan, sambil berbicara. “Apakah ini sudah menyala?”  Lalu Jenderal segera memperingatkannya bahwa wajah sang Raja kini sudah tampil di Stadion amritzer, sehingga seluruh penonton kini sedang melihat sang Raja secara langsung. Jadi Raja Velodrian segera memperbaiki posisi duduknya, lalu berdehem untuk memulai sambutannya.  “Ehm. Wahai rakyatku yang sangat kucintai. Pada kesempatan kali ini aku akan ... Ah, sepertinya aku tidak memerlukan teks ini.” Ucap Raja Velodrian.  “Yang mulia harus terdengar berwibawa. Ayo baca teksnya.” Ujar sang Jenderal kepada Raja Velodrian.  “Tidak usah.” Raja tetap bersikeras dan malah membuang teks tersebut, kemudian melanjutkan sambutannya kembali. “Semuanya! Selamat sore ... Yang sudah menyaksikan pertarungan para peserta Turnamen dari awal sampai akhir. Pastinya sudah tidak sabar untuk menyaksikan babak Final ini kan? Begitu juga denganku.” Ucap Raja Velodrian. Lalu sang Jenderal menundukan kepala sambil mengusap jidatnya. Karena Raja Velodrian memang tidak terlalu suka memakai bahasa yang formal.  “Jujur saja, putriku sangat memfavoritkan Gill.”  “Ayah! Apa yang ayah katakan? Ayah membuatku malu.” Terdengar suara dari Tuan Putri yang sepertinya juga sedang berada di ruang singgasana tersebut untuk sama-sama menyaksikan jalannya pertandingan di Turnamen Kota Togu.  “Oh iya, sekarang mari kita saksikan babak Final Turnamen Kota Togu bersama-sama, dan siapapun di antara mereka berdua yang akan menjadi pemenangnya, bersiaplah untuk datang kemari ya. Aku dengan senang hati akan menjamu sang Juara ... Kalau begitu, sampai jumpa di Istana.” Lalu setelah mengucapkan hal tersebut, gambaran proyeksi Raja Velodrian yang terpampang di atas langit langsung menghilang dalam sekejap. Hal itu membuat seluruh penonton yang berada di Stadion amritzer, sangat terpukau dan jadi semakin antusias.  Ternyata selama ini, Raja Velodrian juga selalu menyaksikan setiap rangkaian pertandingan dalam Turnamen Kota Togu, dan sambutan singkat yang telah diberikan olehnya barusan, membuat seluruh penduduk di Kerajaan Nexus jadi semakin semangat untuk menyaksikan Turnamen tersebut dan tidak mau jika sampai melewatkannya, Saking populernya Turnamen Kota Togu, Mungkin saat ini Turnamen tersebut juga sedang disaksikan oleh banyak orang yang berada di Kerajaan lain.  Beberapa saat setelah sang Raja memberikan sambutan, kini waktunya sudah tiba untuk pertarungan terbesar. Sang Pembawa acara langsung saja memanggil nama kedua petarung, yaitu Gill dan Dragon untuk segera memasuki arena pertandingan. Maka seketika itu juga, kedatangan mereka langsung disambut oleh sorak sorai dari seluruh penonton di yang ada di setiap penjuru Stadion Amritzer. Hal itu membuat Gill dan Dragon jadi sedikit merasa gugup, karena mereka sedang berjalan di tengah-tengah situasi yang begitu meriah, bahkan lebih meriah daripada yang sebelumnya pernah mereka rasakan.  “Gill, apakah kau gugup?” Tanya Dragon.  “I- iya sedikit, tapi aku Juga merasa bersemangat.” Jawab Gill.  “Kalau begitu, aku juga.” Kata Dragon sambil tersenyum.  Di antara banyaknya penonton yang memenuhi tribun, ada Glauss yang duduk bersama Tatsui, Edwin, Chap blaze, Best knight, Cobra, Diamor, Bernie zarr, Juga Kalpen bersama Zhoei. Para peserta yang telah gugur dalam Turnamen itu hampir semuanya hadir untuk menyaksikan pertandingan Final antara Gill melawan Dragon, mereka juga sepertinya merasa penasaran, kira-kira siapa diantara Gill dan Dragon yang akan menjadi juaranya? Namun sosok Azter dan Ajora tidak nampak ada disana, sepertinya mereka sudah kembali pulang ke Kerajaan Gold one (Tempat asal mereka), atau mungkin saat ini mereka sedang mengerjakan urusan lain.  Dragon dan Gill sebelumnya telah berjanji kepada satu sama lain, untuk berjuang dengan mengerahkan seluruh kemampuan mereka, hingga mereka berdua bisa sampai ke babak final. Bukan untuk menentukan siapa yang lebih kuat atau siapa yang lebih hebat, tetapi mereka ingin bersaing secara sehat, untuk meraih tujuan mereka masing-masing setelah berhasil menjadi Juara Turnamen Kota Togu. Dan apapun hasil akhir dari pertandingan tersebut, tidak akan mempengaruhi hubungan pertemanan diantara mereka sama sekali.  Kini perhelatan Turnamen Kota Togu akhirnya sudah sampai di babak Final, setelah melewati banyak pertarungan yang panjang dan seru. Akhirnya telah ditetapkan bahwa ada dua kandidat yang akan menjadi Juara dari Turnamen tersebut, yakni Gill dan Dragon. Kira-kira siapa di antara mereka berdua yang akan berhasil menjadi Juaranya? Mari terus ikuti ceritanya.  Berlanjut ke Chapter 30
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD