Chapter thirteen : Battle of monster

2354 Words
 Setelah selesainya pertarungan antara Zhoei melawan Rhogi, kini pertarungan selanjutnya akan segera dilaksanakan. Setelah semuanya sudah beres kembali, maka sang Pembawa acara mulai mengumumkan pertandingan yang akan berlangsung selanjutnya. Yakni pertandingan antara Ajora melawan Edwin. Ajora merupakan seorang Kesatria resmi dari Kerajaan Gold one, sama seperti Azter, karena Azter adalah kakaknya. Sedangkan Edwin adalah seorang ahli beladiri yang berasal dari daerah utara. Dia menguasai seni beladiri yang menggunakan nunchaku sebagai senjatanya.  ( Gill ) ( Tatsui ) ( M. Big hit ) ( Azter ) ( Zhoei ) (Edwin vs Ajora) (Bernie vs Chap Blaze) (Glauss vs Dragon)  Tatsui dan Dragon saling berbicara sambil menyaksikan pertarungan yang akan segera berlangsung itu.  “Apakah dua orang Kesatria dari Kerajaan Gold one itu memang kuat-kuat?” Tanya Tatsui.  “Aku sudah melihat pertarungan salah satu dari mereka, dan kemampuannya benar-benar mengerikan. Sedangkan kemampuan dari orang yang satunya lagi ini, masih belum diketahui ... Tapi dari postur tubuhnya yang kekar itu, sepertinya dia punya kekuatan yang hebat.” Jawab Dragon.  “Jangan menilai orang dari penampilan luarnya saja.” Ucap Gill dengan singkat.  “Aku tidak berbicara padamu!” Kata Dragon dengan ketus. Lalu kemudian Tatsui berusaha untuk melerai perdebatan mereka berdua.  Setelah Wasit menyatakan bahwa pertarungan telah dimulai, Edwin segera memperingatkan lawannya untuk bersiap-siap menerima serangan-serangan mematikan dari nunchaku miliknya, lalu dengan hanya mengeluarkan senyuman, Ajora mengangkat tangannya sambil memberikan isyarat untuk datang kepadanya.  Tanpa basa-basi, Edwin langsung berlari menuju Ajora sambil mengibas-ngibaskan nunchaku miliknya, lalu setelah dia sudah sangat dekat dengan lawannya tersebut, Edwin segera mengibaskan senjatanya itu dengan sekuat tenaga ke tubuh Ajora. Namun tiba-tiba, tubuh Ajora menghilang dengan seketika seperti asap yang tertiup angin.  Semua orang kaget saat melihat hal itu terjadi, banyak orang yang berasumsi bahwa Ajora dapat berteleportasi, atau mungkin dia bisa menghindar dengan kecepatan tinggi. Namun orang yang lebih kaget dan kebingungan, tentunya adalah Edwin. Dia mencari-cari dimana keberadaan lawannya tersebut, tetapi dia tidak dapat menemukannya dimanapun. Kini dia hanya seorang diri diatas arena, dan disekitarnya benar-benar tidak ada orang lain lagi, kecuali sang Wasit.  Lalu hal mengejutkan yang selanjutnya, mulai terjadi. Dagu Edwin tiba-tiba seperti ada yang memukul dengan keras sampai dia jatuh tersungkur ke belakang. Lalu dengan ekspresi wajah yang sangat Tercengang, dia kembali menoleh kesana kemari untuk mencari keberadaan orang yang telah memukulnya itu, namun dia tetap tidak dapat menemukannya.  Dan setelah dia kembali berdiri, sebuah pukulan keras terasa Lagi mengenai perutnya, disusul oleh pukulan-pukulan lain di sekujur tubuhnya yang tidak bisa ia antisipasi Atau ia tahan, sehingga dirinya terus menerus terkena serangan pukulan beruntun dari lawan yang tidak dapat dia lihat itu.  Benar sekali. Ajora kini jadi manusia yang tidak terlihat, maka dengan wujud seperti itu dia dapat menyerang lawannya secara leluasa, tanpa perlu khawatir bahwa keberadaannya bisa diketahui, sehingga kini tubuh Edwin hanya terus bergerak mundur seperti sedang dipukuli oleh angin, dari tribun para penonton, Edwin terlihat seperti sedang menari-nari seorang diri. Padahal saat ini dia sedang dipukuli oleh lawannya yang tidak terlihat.  Edwin tidak hanya diam saja ketika mendapatkan pukulan-pukulan tersebut, dia terus berusaha untuk menyerang lawan yang tidak bisa dilihat oleh matanya itu, dengan cara mengibas-ngibaskan nunchaku miliknya ke segala arah, dan berharap bahwa serangannya tersebut dapat mengenai tubuh Ajora yang saat ini tidak terlihat. Namun Ajora yang bisa melihat gerakan dari Edwin, tentu saja dapat menghindari kibasan-kibasan tersebut dengan mudah, lalu kembali mendaratkan pukulan-pukulan keras terhadap tubuh Edwin secara beruntun. Kini tubuh Edwin seolah-olah menjadi samsak tinju pribadi bagi Ajora.  Setelah beberapa lama kemudian, tubuh Edwin mulai tidak tahan lagi, dia mulai lemas dan ambruk, setelah menerima serangan pukulan yang begitu banyak di tubuhnya hingga menyebabkan luka-luka lebam yang parah. Edwin akhirnya jatuh terkapar dan tak sadarkan diri diatas permukaan lantai arena tersebut.  Maka setelah itu, Ajora mulai menampakan lagi wujudnya kepada semua orang yang ada di Stadion Amritzer, dia berdiri di atas tubuh Edwin yang telah terkulai lemas sambil mengangkat kedua tangannya. Lalu sang Wasit segera menyatakan Ajora Sebagai pemenangnya, tetapi para penonton tidak memberikannya sorak sorai dan dukungan, melainkan hanya ledekan dan cacian karena Ajora tidak menunjukan sikap hormat terhadap lawan yang telah dikalahkannya itu.  Ditambah lagi, Ajora adalah Kesatria resmi dari Kerajaan Gold one, yang merupakan Kerajaan paling dibenci di seluruh Negeri Azhuloth. Dari banyaknya cacian serta makian yang dia terima, Ajora tetap terlihat biasa saja, sepertinya dia tidak mempermasalahkan hal tersebut sama sekali. Setelah dinyatakan sebagai pemenang, Ajora segera meninggalkan tubuh Edwin yang sedang terkapar di atas arena sambil menungggu para Penyihir medis yang akan datang menolong, Ajora berjalan menuju ke tempat duduknya kembali, yakni disamping kakaknya, yang bernama Azter.  ( Gill ) ( Tatsui ) ( M. Big hit ) ( Azter ) ( Zhoei ) ( Ajora ) (Bernie vs Chap Blaze) (Glauss vs Dragon)  Sementara itu, Master Big hit sedang berada di ruang perawatan. Dia duduk disamping ranjang tempat Rhogi sedang terbaring, sepertinya dia sangat khawatir dengan keadaan muridnya itu. Lalu ketika Rhogi sudah mulai siuman, Master Big hit segera bertanya mengenai keadaannya, walaupun Penyihir medis mengatakan bahwa saat ini Rhogi sudah tidak dalam kondisi yang parah, dan kini dia hanya tinggal menjalani masa penyembuhan. Tapi hati Master Big hit belum merasa tenang jika dia belum menanyakannya secara langsung kepada muridnya itu.  "Rhogi, bagaimana kondisi tubuhmu saat ini?"  “Aku baik-baik saja Guru ... Guru tidak perlu mencemaskanku. Sekarang sebaiknya guru kembali ke tribun saja, guru harus lebih fokus terhadap pertarungan yang akan Guru hadapi. Guru harus menjadi juara lagi.” Ucap Rhogi.  “Soal Turnamen, bisa kupikirkan nanti. Sekarang yang terpenting adalah kondisimu, aku bisa bertarung dengan tenang jika mengetahui bahwa kondisimu sudah baik-baik saja.” Ujar Master Big hit.  “Terima kasih karena telah mengkhawatirkanku Guru ... Ma- maafkan aku.” Lalu Rhogi mulai meneteskan air mata.  “Kenapa kau menangis? Kau itu lelaki, jangan menangis.”  “Maafkan aku Guru, karena aku telah gagal dan mengecewakanmu.” Kata Rhogi sambil menghapus air matanya.  Kemudian Master Big hit menjitak kepala Rhogi, sambil berkata. “Bicara apa kau ini? Sudah kubilang kan, anggaplah Turnamen ini sebagai sarana latihan bagimu. Pelajarilah kemampuan orang lain serta cara untuk mengatasinya, dan yang terpenting. Kau harus selalu belajar dari kekalahanmu ... Aku sama sekali tidak kecewa padamu nak, selama kau masih memiliki kemauan untuk terus berusaha.”  Lalu sambil menegapkan badannya, Rhogi berkata kepada Guru yang sangat dihormatinya itu, dengan mata yang berkaca-kaca, “Terima kasih Guru, aku akan selalu belajar dan berjanji untuk terus berkembang menjadi lebih baik.”  “Bagus.” Kata Master Big hit sambil tersenyum.  “A- anu Guru ... Mengenai peristiwa yang terjadi dalam pertarunganku tadi, saat Guru berteriak untuk menghentikanku sebelum aku menggunakan jurus itu.”  “Oh, soal itu ... Kau mau menggunakan jurus penghancur batasan tubuh, terhadap seorang wanita? Jika kau menggunakan jurus itu, sudah dipastikan bahwa kau akan menang, namun kemenanganmu itu akan menjadi sebuah kekacauan besar jika kau tidak bisa mengendalikan jurus tersebut sepenuhnya, ditambah lagi yang menjadi lawanmu itu adalah seorang wanita, sebagai seorang laki-laki sejati, kau semestinya harus bisa menahan diri, ingat itu.” Kata Master Big hit.  “I- iya guru, akan kuingat baik-baik.” Ucap Rhogi sambil menganggukan kepalanya.  Tanpa terasa, pertandingan babak pertama telah hampir mencapai akhir, hanya tinggal empat orang lagi tersisa, yang masih belum bertanding. Sang Pembawa acara mulai mengumumkan pertarungan yang akan berlangsung selanjutnya, yakni pertarungan antara Bernie Zarr melawan Chap blaze.  “Para hadirin sekalian! Akhirnya kita akan menyaksikan pertandingan yang telah kita tunggu-tunggu, yakni pertandingan antara dua orang Penyihir hebat yang kekuatannya sudah tidak dapat diragukan lagi, yaitu Bernie Zarr melawan Chap blaze !! ... Bernie Zarr adalah seorang Penyihir berjuluk God plant yang dapat mengendalikan berbagai Jenis tanaman monster, sedangkan Chap blaze adalah seorang Penyihir yang dapat memanipulasi bayangan dan menjadikannya monster-monster kuat yang sangat berbahaya. Mari kita lihat akan seperti apa jadinya pertandingan di antara mereka!” Ujar sang Pembawa acara kepada seluruh Penonton.  Berni zarr dan Chap blaze sudah berdiri saling berhadapan di atas arena. Mereka berbincang-bincang sejenak.  “Bernie ... Sudah lama kita tak jumpa ya? Ukuran tubuhmu masih sama seperti terakhir kali kita bertemu ... Kau tetap saja pendek.” Kata Chap kepada Bernie dengan nada meledek.  “Seperti biasa, kau selalu saja berusaha untuk membuatku marah. Mari kita selesaikan semuanya disini sekarang. Akan kubuktikan kepadamu siapa yang terkuat diantara kita.” Ucap Bernie.  “Uuuh, aku takut sekali. Selain bertubuh pendek rupanya kau juga pintar bicara ya.”  “Aku sudah tidak sabar untuk bisa segera melumatmu.” Ujar Bernie sambil menggeram.  Lalu sang Wasit segera memulai pertarungan mereka berdua, jadi sekarang mereka sudah boleh menyerang satu sama lain, dengan segala kemampuan yang mereka miliki. Pertarungan di antara kedua Penyihir itu bisa membuat seisi arena hancur, serta membuat para Penyihir pelindung kewalahan, begitulah yang dikatakan oleh sang Pembawa acara.  Tanpa basa-basi lagi, mereka berdua segera mulai unjuk kebolehan masing-masing. Monster bayangan berukuran besar, muncul dan keluar dari bayangan Chap blaze yang ada di lantai, monster tersebut mirip seperti seekor dinosaurus raksasa yang siap untuk memangsa lawannya.  Sedangkan Bernie segera melemparkan beberapa biji-bijian ke lantai yang ada di hadapannya, kemudian biji-bijian tersebut bergerak-gerak dan saling menyatu, lalu semakin lama ukurannya menjadi semakin bertambah besar, hingga berkembang dan berubah menjadi suatu tanaman Monster raksasa yang menyerupai bunga matahari, dengan bentuk mengerikan.  “Benar-benar gila, kekuatan mereka berdua itu!” Seru Ajora kepada kakaknya.  “Ini bukan pertarungan manusia ... Ini adalah pertarungan antar monster.” Ucap Azter sambil terus menatap kedua monster itu.  “Entah kenapa aku jadi begitu antusias jika melihat pemandangan seperti ini.” Kata Gill sambil akan mencabut pedang yang ada dibelakang pinggangnya.  “Jangan terbawa suasana ... Mereka bukanlah monster buruan untukmu.” Ujar Dragon memperingatkan Gill.  Lalu pertarungan antar kedua monster itupun tidak dapat terelakan lagi. Mereka saling menyerang satu sama lain, akar-akar yang berfungsi sebagai tangan, mulai membelit dinosaurus bayangan milik Chap, namun dengan sekuat tenaga, dinosaurus bayangan itu dapat melepaskan diri dari lilitan akar tersebut, dengan cara menggerogoti dan mencakarnya, kemudian dinosaurus bayangan itu berjalan mendekat supaya bisa menggigit kepala tanaman raksasa Milik Bernie zarr.  Segera setelah itu, tanaman raksasa Langsung memeluk erat sekujur tubuh dinosaurus bayangan yang sedang menggigit kepalanya, kemudian mereka tak henti-hentinya bergerak serta berpindah ke segala arah, hingga akhirnya dinosaurus itu dilemparkan ke arah tribun penonton, dan menabrak dinding perisai yang menyelimuti tribun tersebut dengan cukup keras, hingga dinding perisai itu mengalami keretakan. Hal tersebut membuat para penonton menjadi panik serta ketakutan, namun disamping itu semua, para penonton juga jadi semakin antusias lagi dalam menyaksikan pertarungan kedua raksasa tersebut. Mereka terus bersorak dengan meriah untuk memberi dukungan terhadap jagoannya masing-masing.  Wasit yang berada di dalam arena pertandingan tersebut, sampai kalang kabut karena kebingungan mencari tempat yang aman baginya supaya tidak terinjak oleh kedua monster besar yang sedang bertarung itu. Sedangkan Bernie dan Chap terlihat sedang sibuk menyerang satu sama lain dengan serangan andalan mereka masing-masing. Bernie menggunakan tanaman meriam duri, sedangkan Chap menggunakan serangan burung-burung bayangan.  Seluruh tribun di Stadion Amritzer terus-menerus berguncang dan bergetar tiada henti, disebabkan oleh benturan dan hantaman keras dari pertarungan sengit antara dua monster raksasa. Kedua monster itu membanting lawannya masing-masing seakan-akan tidak menghiraukan keadaan yang ada di sekitar mereka. Jika saja seluruh isi Stadion itu tidak dilindungi oleh perisai dari para Penyihir pelindung, pasti Stadion Amritzer kini telah porak poranda hingga rata dengan tanah.  Bernie kembali merogoh sakunya, lalu melemparkan beberapa biji-bijian lagi ke arah belakang, atau lebih tepatnya pada permukaan tanah yang ada di belakang tubuhnya, sedangkan Chap mulai memunculkan dua ekor serigala yang terbuat dari bayangan, selanjutnya dia memerintahkan kedua serigala itu untuk menyerang Bernie.  Namun dari bawah lantai ring tempat mereka bertarung, tiba-tiba muncul beberapa akar yang langsung menyeruak dan membelit tubuh kedua serigala bayangan yang sedang berlari ke arah Bernie itu. Rupanya akar-akar itu berasal dari biji-bijian yang tadi dilemparkan oleh Bernie ke permukaan tanah yang ada di belakangnya.  Setelah kedua serigala itu dililit lalu dihancurkan. Maka selanjutnya, akar-akar itu langsung mengarah kepada Chap untuk melilit dan mencengkram tubuh sang Penyihir bayangan tersebut. Tapi sebelum tubuhnya terkena lilitan, Chap sempat memunculkan dua ekor gorilla bayangan, yang akan membantunya supaya dapat melepaskan diri dari cengkraman akar tanaman milik Bernie.  Setelah tubuh Chap benar-benar terlilit hingga dia sudah tidak dapat bergerak sama sekali, kemudian dua gorilla bayangan itu segera berusaha untuk melepaskan tuannya dari lilitan akar tanaman tersebut, Namun tiba-tiba hal yang mengejutkan bagi Chap, mulai terjadi.  Dinosaurus bayangan raksasa milik Chap, terlempar ke arahnya, dan akan menimpa para gorilla itu sekaligus dengan tubuh tuannya hingga remuk. Maka dari itu, Chap yang terlihat sangat panik dan ketakutan, segera membatalkan mantranya, sehingga semua mahluk bayangan ciptaannya itu menghilang dengan seketika. Dinosaurus bayangan raksasa yang akan menimpa dirinya, langsung lenyap tak berbekas, begitupun juga dengan dua gorilla bayangan yang sedang berusaha untuk melepaskan Chap dari lilitan akar tanaman milik Bernie.  Dan ternyata, itu adalah bagian dari rencana Bernie. Karena setelah itu akar yang mencengkram tubuh Chap, semakin melilit tubuhnya dengan begitu erat sehingga Chap jadi tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Maka selanjutnya, sambil tersenyum lebar, Bernie mulai melancarkan serangan selanjutnya. Dia membanting-bantingkan tubuh Chap yang sedang terlilit oleh akar tanaman itu, ke permukaan lantai di samping kiri dan kanannya secara bergantian.  Lalu setelah tubuh Chap sudah terlhat babak belur, dan sudah tak berdaya lagi, akibat dari bantingan itu, maka Bernie memutuskan untuk melepaskannya, sehingga kini tubuh Chap hanya terkapar lemas di atas lantai. Kemudian, Bernie akan melancarkan serangan yang selanjutnya. Dia memerintahkan tanaman raksasa miliknya untuk mengambil dan melumat tubuh Chap.  Seketika itu juga, Chap langsung terlihat sangat ketakutan, lalu dia berteriak-teriak minta ampun, “Jangaan!! Kumohon jangan ... Ampuni aku, ampuni aku!”  “Kalau begitu, katakanlah bahwa Bernie zarr lebih kuat dibandingkan dengan Chap blaze.” Ucap bernie kepada Chap.  “Apa?”  “Raaaoooorrrr !!!” Kemudian tanaman raksasa Bernie mengaum dengan keras terhadap Chap, dan hal itu membuat Chap menjadi semakin ketakutan.  “Aaaa ... Ba-baiklah, baiklah. Bernie Zarr lebih kuat dibandingkan dengan Chap blaze!” lalu setelah Chap mengucapkan kata-kata tersebut. Bernie menyuruhnya untuk menyerah.  “A-aku menyerah.” Ucap Chap blaze. Dan setelah itu, maka sang Wasit menyatakan bahwa Bernie zarr adalah pemenang dari pertarungan itu. Sehingga seluruh penonton di tribun Langsung bersorak sorai kegirangan setelah mengetahui hasil dari pertarungan Kedua penyihir itu. Kini semua orang tahu, siapa penyihir monster yang paling hebat diantara keduanya.  Seluruh penonton sangat antusias atas kemenangan tersebut, mereka seperti telah menyaksikan pertandingan yang sangat seru dan memukau. Pujian tanpa henti-hentinya di berikan oleh sang Pembawa acara kepada Bernie Zarr yang telah memenangkan pertandingan tersebut bersama dengan tanaman raksasa miliknya.  Setelah berakhirnya pertarungan antara Bernie Zarr melawan Chap blaze, maka yang akan bertanding selanjutnya adalah giliran Dragon dengan seorang Kesatria luar yang bernama Glauss. Pertandingan mereka adalah pertandingan terakhir yang akan dilaksanakan di babak pertama ini. Apakah Dragon dapat memenangkan pertandingan tersebut?  ( Gill ) ( Tatsui ) ( M. Big hit ) ( Azter ) ( Zhoei ) ( Ajora ) ( Bernie Zarr ) (Glauss vs Dragon)
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD