Chapter forty : Ghistory Necklace

2823 Words
 Acara jamuan makan yang dihadiri oleh Dragon di Istana Nexus, berlangsung dengan hikmat. Dragon bersama sang Raja menikmati setiap hidangan yang disajikan kepada mereka sambil berbincang-bincang ringan di sepanjang acara jamuan makan tersebut.  Namun suasana mulai berubah, ketika Dragon ijin untuk pergi ke toilet namun dia tak pernah kembali. Maka dari itu Raja dan seluruh penghuni Istana merasa kaget sekaligus khawatir atas hilangnya tamu kehormatan mereka itu. Lalu rasa kaget mereka bertambah, ketika mereka melihat dua orang Prajurit penjaga pintu ruangan benda berharga Kerajaan, telah tergeletak di lantai dalam kondisi tak sadarkan diri.  Maka dari itu, Raja Velodrian yang awalnya masih berpikiran positif terhadap Dragon, mulai berubah jadi mencurigai Dragon, apalagi setelah Jenderal Eagle memberitahukan kemungkinan bahwa Dragon sudah berhasil menyusup ke dalam Ruangan benda berharga.  Oleh karena itu, Raja Velodrian mulai menyuruh seluruh Prajurit yang ada di Istana untuk berpencar dan mencari keberadaan Dragon, bersama dengan Riple dan para dupikatnya. Mereka berlarian menyisir setiap penjuru Istana, untuk mencari tamu kehormatan yang kini keberadaannya hilang entah kemana. Sementara itu, Raja Velodrian bersama Jenderal Eagle, Gard, dan empat orang Prajurit, mulai memasuki ruangan benda berharga Kerajaan untuk mengecek apakah Dragon memang sudah masuk dan mencuri benda yang ada di dalamnya atau tidak?  Sesampainya mereka di dalam ruangan tersebut, rupanya benda berharga milik Kerajaan Nexus masih tersimpan dengan baik disana. Benda tersebut adalah sebuah kalung perak, yang memiliki bandul berbentuk bulan sabit, dengan tiga buah permata hijau yang menempel pada bandulnya itu. Raja Velodrian menyebutnya sebagai kalung ‘Ghistory’, yakni benda berharga yang merupakan warisan turun temurun dari kakeknya.  Beberapa saat kemudian, hal yang mengejutkan terjadi di dalam ruangan itu, ketika salah satu prajurit yang ikut bersama sang Raja, tiba-tiba saja menghajar para prajurit lain hingga mereka tak sadarkan diri. Kemudian, ketika Jenderal Eagle dan Gard akan melawan si prajurit misterius itu, mereka kembali dikagetkan, karena ternyata sosok dibalik prajurit misterius itu adalah Dragon yang menyamar.  Hal yang dilakukan oleh Dragon itu membuat Jenderal dan Gard hanya bisa menganga, terutama sang Raja. Mereka seakan-akan tidak percaya bahwa rupanya selama ini Dragon sudah berada di dekat mereka, namun dengan penampilannya yang menyamar menjadi seorang Prajurit, maka sosok Dragon jadi tidak dapat diketahui.  Dragon segera melontarkan pertanyaan kepada Raja Velodrian, tepat setelah penyamarannya itu dia bongkar, “Kenapa yang ada di dalam ruangan ini hanyalah sebuah kalung? Apakah ini adalah jebakan untukku? Sebenarnya ada berapa banyak ruangan benda berharga di Istana ini?” Tanya Dragon dengan perasaan yang sedikit kesal, karena benda yang menjadi incarannya (yaitu Bola Aporion), tidak ada di dalam ruangan tersebut.  Raja yang masih dalam keadaan tertegun, belum sempat untuk menjawab pertanyaan dari Dragon tersebut. Lalu Dragon segera menarik pedang sambil berjalan untuk bertarung menghadapi Gard dan Jenderal, yang sedang dalam posisi melindungi sang Raja. Tapi alangkah terkejutnya Dragon, ketika pergerakan tubuhnya tiba-tiba dikekang oleh benda keras transparan berwarna hijau, yang ternyata Berasal dari kekuatan milik Gard.  Setelah Dragon berada dalam kondisi terikat dan tak bisa berbuat apa-apa lagi, maka Jenderal mulai melontarkan Ujaran penuh emosi terhadap Dragon.  “Beraninya kau bertanya dengan lancang terhadap Yang mulia!! Apa maksud dari semua ini?” Ujar Jenderal Eagle kepada Dragon.  “Tuan Dragon! Aku tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, dan apa yang sedang kulihat saat ini. Apa tujuan anda yang sebenarnya?” Ucap Gard.  “Jawab dulu pertanyaanku. Apa yang kau perbuat pada tubuhku?!” Tanya Dragon dengan perasaan marah, karena sekujur tubuhnya Terikat oleh tali berwarna hijau transparan.  “Sebagai pemimpin dari pasukan penjaga benteng, aku juga merupakan orang yang memiliki kemampuan sebagai Penyihir pelindung, sehingga aku bisa menghasilkan perisai dan bahkan tali pengekang, yang bisa kugunakan untuk menangkap dan menghentikan pergerakan musuh.” Gard menjelaskan.  Lalu Jenderal Eagle bertanya lagi, “Katakan pada kami, apa yang sebenarnya telah kau rencakan, sampai-sampai kau bisa berada disini bersama kami?”  Awalnya Dragon enggan untuk menjawab pertanyaan tersebut, tapi karena Gard terus mendesaknya, maka Dragon mulai menjawab. “Hmm, Mau bagaimana lagi, kalian sudah menangkap basah diriku disini."  "Ceritakan bagaimana kau bisa menyamar menjadi seorang Prajurit?"  "Dimulai ketika aku meminta ijin untuk pergi ke Toilet, setelah itu aku menyelinap keluar dari Toilet tersebut, lalu karena aku membutuhkan pakaian Prajurit sebagai alat penyamaran, maka aku mencari salah seorang Prajurit patroli yang sedang berjalan sendirian, untuk kemudian kusergap dan kucopot pakaiannya ... Lalu, aku mulai mendekati kedua prajurit penjaga pintu, untuk selanjutnya kuhajar mereka hingga tak sadarkan diri. Dan tak lama kemudian, saat keadaan di dalam Istana ini sudah mulai ramai dan sibuk mencari-cari keberadaanku, maka aku yang sudah berpakaian sebagai Prajurit segera berbaur dengan para Prajurit yang lain, lalu memposisikan diriku supaya bisa terus berada di dekat Raja. Sehingga aku bisa menjadi salah satu Prajurit yang diajak masuk ke dalam ruangan ini bersama kalian semua. Tapi ternyata, benda yang ada di ruangan ini bukanlah benda yang sedang kucari ... Maka dari itu, mumpung sedang berada di dalam kesempatan ini bersama sang Raja, maka aku akan bertanya secara langsung kepada Raja, mengenai benda yang saat ini sedang kucari ... Itulah sebabnya aku membuka penyamaranku.” Jawab Dragon menjelaskan.  “Bertanya kepada sang Raja?? Saat ini, kau tidak sedang dalam posisi sebagai orang yang mempunyai pilihan ... Berdasarkan dari semua tindakan yang telah kau lakukan di dalam Istana ini, maka kau sudah pasti akan dipenjarakan!” Ujar Jenderal secara tegas.  Lalu Dragon sempat terdiam sejenak, ketika dia mendapatkan ancaman tersebut. Maka dari itu dia segera memikirkan cara supaya dirinya bisa terlepas dari situasi berbahaya yang saat ini sedang dialaminya.  “Hahhaa ... Tentu saja aku Sudah memiliki rencana cadangan supaya aku bisa bebas dari sini.” Ucapan Dragon tersebut membuat Gard dan Jenderal jadi merasa sedikit terkejut.  “Rencana cadangan??” Ucap Gard dan Jenderal Eagle secara bersamaan.  Kemudian Dragon melanjutkan perkataannya. “Gard, ingat senjata-senjata milikku yang saat ini sedang tersimpan di kantormu?”  “Ya, tentu saja.” Jawab Gard.  “Dalam senjata-senjata itu sudah ada sihir peledak yang sangat dahsyat, bayangkan jika aku mengaktifkan peledak tersebut saat ini juga, maka seluruh kantor pusat milikmu beserta sebagian besar kawasan di Ibukota Nexus akan meledak dan hancur seketika.” Ujar Dragon sambil memasang wajah jahat, dan tentu saja perkataannya itu hanyalah bualan belaka, dia mengatakan hal itu untuk menggertak Gard supaya melepaskan ikatannya.  “Ta- tak kusangka, anda adalah orang yang tega melakukan hal seperti itu. Bagaimana dengan nasib orang-orang tak berdosa yang ada diluar sana?” Tanya Gard dengan perasaan gugup sekaligus ketakutan, begitupun juga dengan Jenderal. Tapi lain halnya dengan sang Raja, yang terlihat biasa saja tanpa mengeluarkan ekspresi apapun, karena Raja merasa bahwa hal itu memang hanya gertakan saja.  Kemudian Dragon berteriak. “Jika kalian tidak ingin hal itu sampai terjadi, maka lepaskan aku Sekarang!” Suruh Dragon kepada Gard.  “Ba- bagaimana ini? Jenderal?” Tanya Gard kepada Jenderal Eagle.  “Aku tidak percaya padamu! ... Tapi, jika yang kau katakan itu benar, maka sudah pasti kau akan mendapatkan hukuman mati !!"  "Benarkah??" Tanya Dragon.  "Kalau begitu, aku akan menghabisimu disini sekarang juga!” Ujar sang Jenderal sambil menarik pedangnya.  “Tenanglah, tenanglah, sudah hentikan ... Kalian semua tidak perlu emosi. Sekarang biarkan aku yang bertanya kepada Dragon.” Ucap Raja Velodrian, menenangkan suasana.  Seketika itu juga, Jenderal dan Gard menjadi sedikit lebih tenang sambil merasa heran saat Raja mengatakan hal tersebut. Kemudian mereka berdua segera membiarkan Raja untuk melanjutkan perkataannya. “Dragon, jawab dengan jujur. Sebenarnya apa yang kau cari di dalam Istana ini?” Tanya Raja kepada Dragon.  “Aku datang kesini untuk mencuri bola Aporion.” Jawab Dragon, lalu seketika itu, Dragon langsung merasakan sakit pada bagian pundaknya, karena batu mantra yang ada di dalam pudaknya itu akan bereaksi jika Dragon sampai memberitahukan tentang misinya kepada orang lain, namun rasa sakitnya itu tidak berlangsung lama.  “Bola Aporion? Kami tidak memiliki benda seperti itu disini. Seperti yang kau lihat sendiri, benda paling berharga yang dimiliki oleh Istana ini, adalah kalung Ghistory yang berada di belakangku.” Ucap sang Raja sambil berbalik badan untuk memperlihatkan kalung Ghistory yang terpajang di Atas altar.  Namun ketika Raja Velodrian menoleh, hal yang mengejutkan terjadi. Karena Kalung Ghistory tiba-tiba saja memancarkan cahaya terang yang langsung menyorot tepat ke arah Dragon. Maka seketika itu, wajah Raja Velodrian berubah menjadi pucat pasi, bahkan Jenderal dan Gard juga merasa tercengang saat melihat hal itu terjadi, mereka berdua seakan tidak percaya dengan apa yang sedang dilihat oleh kedua pasang mata mereka. Kalung berharga yang tersimpan aman di dalam ruangan itu, kini sedang memancarkan cahaya terhadap orang yang sudah tertangkap basah akan melakukan tindakan pencurian di dalam Istana Nexus (Yaitu Dragon).  Dragon juga tak kalah terkejutnya dari mereka bertiga, terlebih lagi dialah orang yang sedang disoroti oleh cahaya dari kalung yang bernama Ghistory tersebut. Sehingga Dragon mulai bertanya. “A- apa yang sebenarnya sedang terjadi? Mengapa kalung itu tiba-tiba memancarkan cahaya kepadaku? Dan mengapa wajah kalian semua terlihat kaget begitu?!” Tanya Dragon kepada mereka semua dengan perasaan yang gugup bercampur panik.  Kemudian Raja terjatuh, dikarenakan lututnya terus gemetaran saking kagetnya, sehingga beliau kini dalam keadaan duduk di lantai, dan sang Jenderal yang melihat hal itu segera menghampiri Raja untuk menolongnya berdiri kembali, tetapi Raja tidak mau. Dia lebih memilih untuk tetap duduk di lantai saja, sambil mulai berbicara.  “Ternyata hari ini telah tiba ... Hari dimana kalung Ghistory Telah menemukan pemilik sejati yang selanjutnya.” Ucap sang Raja.  Hal itu membuat semua orang yang berada bersamanya di dalam ruangan tersebut menjadi semakin merasa kebingungan.  “Bisakah Yang mulia menjelaskannya secara rinci?” Tanya Gard kepada Raja.  “Hmm, baiklah ... Perang yang terjadi di Kerajaan Nexus sekitar 25 tahun yang lalu, telah memberikan luka mendalam bagi seluruh penduduk Kerajaan ini, terutama bagi kakekku yang juga terpaksa harus Kehilangan anaknya sendiri, yakni ayahku (Pangeran Velodra). Yang waktu itu tubuhnya dikuasai oleh Darkros ... Selain menyisakan kehancuran serta luka mendalam, perang tersebut juga menyisakan dua benda menakjubkan yang sangat berperan penting dalam berakhirnya perang. Yakni bola Aporion dan Kalung Ghistory ... Darkros menggunakan kekuatan dari bola Aporion supaya dirinya Jadi bertambah kuat, lalu dia dapat menguasai Istana dan melenyapkan siapa saja yang berani melawannya, namun berkat kekuatan misterius dari kalung Ghistory yang dimiliki oleh kakekku ini, maka kakekku dapat menandingi kekuatan Bola Aporion milik Darkros, bahkan dia juga berhasil mengalahkannya. Lalu menyegelnya ke dalam bola Aporion, Dibantu oleh Kesatria naga beserta para Kesatria pemberani yang lain.”  “Kalung yang dapat menandingi dahsyatnya kekuatan bola Aporion?” Tanya Dragon sambil bergumam.  “Kalung ini bukanlah kalung biasa ... Kekuatannya tidak bisa digunakan oleh sembarangan orang, hanya orang yang dipilih secara langsung oleh kalung ini sajalah, yang dapat menggunakan kekuatannya, lalu mendapat status sebagai Pemilik sejatinya ... Dan yang terjadi saat ini, seperti yang kalian semua lihat. Kalung Ghistory sedang memancarkan cahaya yang menyorot langsung ke tubuh Dragon, itu adalah bukti bahwa Dragon adalah orang yang terpilih untuk menjadi pemilik selanjutnya dari kalung Ghistory, Setelah kakekku.” Ujar Raja Velodrian.  “Hah?!!” Dragon merasa sangat tercengang ketika mendengar hal itu.  “Apa?” Jenderal Eagle dan Gard Juga tampaknya lebih terkejut ketika mendengar pernyataan itu. Mereka bahkan sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi, dan hanya terdiam dengan mulut menganga.  “Kekuatan kalung Ghistory akan terhubung langsung dengan tubuh serta pikiran si Pemiliknya, sehingga keduanya dapat menjadi satu kesatuan yang tak dapat terkalahkan. Untuk tahap awal dari kekuatan kalung Ghistory, si Pemilik bisa menggunakan kekuatan kalung Ghistory untuk menemukan hal apapun yang dicarinya. Lalu di tahap kedua, kalung Ghistory dapat menggabungkan kekuatan energi murni yang dimilikinya dengan kekuatan dari benda lain, sehingga kekuatan yang lebih dahsyat bisa tercipta. Dan pada tahap ketiga, kalung Ghistory dapat memberikan nubuat pada pemiliknya ... Contohnya seperti yang pernah terjadi pada Kakekku, dulu dia pernah berkata bahwa suatu hari nanti Pemilik kalung Ghistory yang selanjutnya pasti akan datang dengan sendirinya ke Istana ini, dan ternyata hal itu memang benar. Pemilik selanjutnya adalah kau Dragon ... Kakekku sudah mempersiapkan segala hal untuk menyambut datangnya hari ini. Dan kakekku jugalah yang telah membangun Ruangan penyimpanan benda berharga ini, Sesuai dengan arahan kalung Ghistory.” Ucap Raja Velodrian.  “Ti- tidak mungkin, kalian pasti salah paham. Aku datang kesini dengan niat untuk mencuri, bukan dengan niat untuk dipilih menjadi seorang Pemilik sejati dari sebuah kalung aneh.” Kata Dragon.  “Hmm, dengarkan aku baik-baik ... Dulu aku pernah membawa Istriku, Putriku, bahkan Jenderal Eagle ke dalam ruangan ini, untuk hanya sekedar melihat reaksi dari kalung Ghistory, tetapi tidak ada reaksi sama sekali ... Dan dari semua orang yang pernah kubawa kemari, ternyata kalung itu malah bereaksi terhadapmu, jadi walau bagaimanapun juga kau tidak dapat menyangkal takdir tersebut, bahwa kaulah yang berhak menjadi Pemilik sejati dari kalung Ghistory.” Ucap Raja kepada Dragon.  “Tunggu dulu Yang mulia, kita tidak boleh memberikan kalung itu kepadanya begitu saja. Bagaimanapun juga dia sudah melakukan tindakan kriminal di dalam Istana ini, maka dia harus mendapatkan hukuman.” Kata Jenderal Eagle dengan tegas.  Tapi sepertinya Raja tidak mau menghiraukan perkataan tersebut, dan malah terus berbicara kepada Dragon. “Oh iya, seperti yang kukatakan tadi, kalung Ghistory memiliki kekuatan untuk menemukan hal apapun yang dicari oleh Pemilik sejatinya.” Ucap Raja Velodrian.  “Yang mulia!” Ujar Jenderal dan Gard, menegur Raja Velodrian.  “Menemukan apapun yang dicari??” Tanya Dragon sambil mendapatkan sebuah ide.  “Ya ... Itu artinya, mungkin saja kau dapat menemukan bola Aporion dengan menggunakan bantuan dari kalung Ghistory.” Jawab Raja Velodrian.  “Yang Mulia!!” Teriak lagi Gard dan Jenderal secara bersamaan.  “Memangnya bola Aporion benar-benar tidak ada di Istana ini?” Tanya Dragon.  “Tidak ada. Dulu kakekku telah menyerahkannya kepada sang Kesatria naga untuk dibawa pergi dan disembunyikan di suatu tempat. Maka, Entah dimana benda itu berada sekarang.” Jawab Raja Velodrian.  Kemudian Dragon mulai merasa bahwa masih ada harapan baginya untuk dapat menemukan benda yang dia cari, mungkin dengan menggunakan kekuatan dari Kalung Ghistory, maka dia bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Flaur kepadanya. Bahkan Dragon juga tidak menyangka bahwa ternyata selama ini bola Aporion telah disembunyikan oleh gurunya, maka dari itu dia terus bertanya-tanya di dalam benaknya mengenai dimana kira-kira gurunya menyembunyikan benda tersebut.  Kemudian Jenderal bertanya kepada Dragon lagi. “Memangnya apa yang akan kau perbuat dengan bola Aporion jika kau sudah berhasil menemukannya?” Tanya Jenderal kepada Dragon.  “Aku tidak bisa bilang.” Jawab Dragon.  “Kau ini !! benar-benar keterlaluan! ... Gard, perketat cengkraman kekuatanmu pada tubuhnya.” Suruh Jenderal Eagle kepada Gard.  “Hey Gard! Jangan coba-coba ya!” Ujar Dragon memperingatkan Gard, sehingga Gard jadi berada dalam situasi dilema.  “Hmm, kalian ini tidak bisa tenang ya ... Gard, lepaskan Dragon.” Suruh Raja, kepada Gard.  “Yang mulia, apa yang anda pikirkan? Dia ini kriminal. Terlepas dari terpilihnya dia sebagai Pemilik sejati kalung Ghistory atau tidak, kita tidak boleh membiarkannya pergi begitu saja.” Ucap Jenderal Eagle kepada Raja, dengan perasaan cemas.  “Aku tahu apa yang kulakukan Jenderal ... Ini adalah hari yang paling kutunggu-tunggu selama ini, bahkan kakekku sudah mempersiapkan segalanya demi hari ini.” Jawab Raja sambil mengambil kalung Ghistory, lalu Raja mulai berjalan mendekati Dragon untuk memberikan kalung itu kepadanya.  Seketika itu juga Gard langsung melepaskan kekuatan kekangnya terhadap tubuh Dragon, sehingga kini Dragon sudah bebas dan bisa bergerak kembali, walaupun hal itu membuat Jenderal menjadi gusar, karena Jenderal takut bahwa Dragon akan berbuat macam-macam kepada sang Raja.  Tanpa banyak bicara, Dragon langsung menerima kalung Ghistory pemberian dari sang Raja. Dragon tampak sangat senang bercampur takjub ketika menerima kalung yang sudah secara resmi Menjadi miliknya, Karena kalung itu telah memilih dirinya sebagai Pemilik sejati.  Kemudian Raja Velodrian melanjutkan perkataannya. “Seperti yang Jenderal Eagle katakan ... Karena kekacauan yang sudah kau timbulkan, maka Kau tidak boleh dibiarkan pergi begitu saja dari Istana ini. Diluar sana sudah banyak Prajurit serta para duplikat Riple yang siap untuk menangkapmu ... Kakekku hanya memberiku wasiat untuk memberikan kalung Ghistory kepada pemilik selanjutnya, tapi dia tidak memberiku wasiat untuk menghapus segala tindakan kriminal yang sudah kau perbuat. Maka dari itu, aku hanya akan memberikan satu kebijakan lagi kepadamu ... Di dalam ruangan ini, tidak boleh ada yang menyentuhmu sama sekali. Tapi jika kau sudah keluar dari ruangan ini, maka Jenderal boleh mengerahkan seluruh Prajuritnya untuk menangkapmu.” Ucap Raja Velodrian kepada Dragon.  Lalu Jenderal mulai tersenyum sambil menatap Dragon, setelah mendengarkan pernyataan dari Raja Velodrian barusan. Karena itu artinya dia masih punya kesempatan untuk Bisa menangkap serta menghukum Dragon.  Lalu Dragon mulai berpikir dalam benaknya. (“Jadi jika aku masih berada di dalam ruangan ini, maka Jenderal dan yang lainnya tidak dapat menangkapku, sehingga keadaanku aman. Tapi tetap saja aku berada dalam keadaan terkurung, karena itu artinya aku tidak bisa pergi kemana-mana ... Lalu apa yang harus kulakukan?”) Ucap Dragon yang merasa kebingungan.  Kemudian Raja segera melanjutkan pembicaraannya. “Tapi, Ada satu hal lagi yang harus kusampaikan padamu ... Sebenarnya, ruangan yang dibangun oleh kakekku ini juga memiliki jalan rahasia yang bisa membawamu langsung keluar dari Istana ini.” Ucap sang Raja kepada Dragon, yang sontak membuat semua orang yang berada di ruangan itu langsung merasa kaget.  Setelah itu Raja berbicara lagi, “... Jika, kau bisa menggunakan kekuatan dari Kalung Ghistory saat ini juga, maka kau pasti bisa menemukan jalan rahasia yang kumaksud supaya kau dapat keluar dari sini dengan aman ... Dan kau tidak perlu merasa risau, karena Jenderal belum boleh menangkapmu jika kau belum benar-benar keluar dari sini ... ayo cobalah.” Suruh Raja kepada Dragon. Rupanya kebijakan yang diberi oleh sang Raja itu ditujukan supaya Dragon termotivasi untuk menggunakan kekuatan dari kalung Ghistory saat itu juga.  “Yang mulia, mana bisa begitu?” Tanya Jenderal kepada Raja, dan Gard juga menanyakan hal yang sama kepada Raja. Tetapi Raja kembali menegaskan kepada mereka bahwa hal itu sudah sesuai dengan wasiat dari kakeknya. Kini mereka hanya tinggal melihat dan menunngu takdir Dragon, apakah Dragon akan berhasil menggunakan kekuatan dari kalung Ghistory supaya dia dapat menemukan jalan rahasia untuk keluar dari sana, ataukah Dragon tidak akan bisa menggunakan Kekuatan kalung tersebut, sehingga dia harus terkurung di dalam ruangan itu untuk waktu yang lama. Kini semuanya tergantung pada Dragon.  Berlanjut ke Chapter 41
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD