Bab 1
"A--aku tidak mau melakukannya, Dennis!" seru seorang gadis belia yang saat ini tengah berada di bawah kungkungan seorang anak lelaki remaja yang dipanggil Dennis tersebut.
"Jangan takut, Beb. Tidak akan sakit kok. Aku ingin mencobanya bersamamu, jadi jangan menolaknya dan ikuti saja aku!" balas Dennis memaksa dan terus mendorong dirinya tanpa memedulikan gadis itu.
"Uph..! Den, ugh! Jang..an, sakit!" rintihnya dengan mengernyitkan dahi dan memejamkan matanya sekuat mungkin karena rasa sakit yang tengah dia rasakan saat ini.
Bugh!
"Alesya!!!" teriak Dennis kesal.
Gadis bernama Alesya tersebut memanfaatkan waktu sempit tersebut untuk melarikan diri dari sang kekasih. Dia tidak lagi memedulikan kekasihnya yang terjatuh. Dia mendorong sekuat tenaga yang dia miliki agar bisa terlepas dari cengkeramannya.
"...Sya! Alesya!" panggil seseorang padanya dan membuyarkan lamunan gadis itu.
"Ah, maaf. Aku sedang memikirkan hal lain," ucapnya santai, tersenyum ringan sambil merutuki pikirannya yang terus menerus teringat akan kenangan pahitnya di masa lalu. "Yuk kita jalan sekarang. Mau makan apa nih?" menggandeng lengan sahabatnya dan langsung menariknya pergi agar tidak berlama-lama atau mengomelinya.
"Kebiasaan!" ketusnya gemas pada sahabatnya itu. "Untung disayang, coba kalau nggak, aku lempar kamu ke empang," ucapnya sekali lagi.
"Hehehe," kekeh Alesya.
"Bang, bakso yah! Kayak biasa bang, dua porsi!" seru Mia kepada abang tukang bakso dengan dua jarinya terpampang.
"Siap, Neng. Nanti dikasih bonus deh baksonya," balas abang bakso tersebut dan memberikan acungan jempol pada keduanya.
"Makasih yah, Bang! Dabest deh, Bang Mamat!" seru keduanya dengan antusias, karena dapat bonus yang tentunya diterima oleh mereka dengan sangat antusias.
Tempat makan favorit keduanya dan yang paling dekat dengan kampus mereka. Karena selain dekat, harganya juga cukup terjangkau dan isinya berlimpah. Benar-benar khas anak kuliahan sekali.
"Habis ini mau kemana lagi?" tanya Mia.
"Hmm, palingan balik rumah. Habis istirahat bentar, baru deh ngonten," balas Alesya. Dia sudah merencanakan apa saja yang akan dia lakukan hari ini. Termasuk untuk membuat konten di Yotob Channel-nya.
"Kabarin aku ya. Terus kelar ngonten, kamu temenin aku ya ke toko buku," timpal Mia sambil nyengir kuda.
"Iyah, nanti aku temenin, bukunya juga entar aku yang bayar. Dasar!" seru Alesya. Dia bersikap santai seolah-olah memang sudah rutinitas keduanya.
***
Alesya Brie, mahasiswa tahun ketiga di Universitas bergengsi di Jakarta. Selain seorang mahasiswa, dia juga seorang Yotober yang cukup dikenal oleh orang-orang. Sudah menjadi rutinitas harian gadis itu, kalau pulang ngampus, dia selalu menyempatkan diri untuk membuat konten tentang makanan. Alesya selalu mengenakan topeng berbentuk binatang agar kehidupan pribadinya tetap terjaga. Maka dari itu, dia tidak khawatir, jika setiap keluar rumah harus cemas akan dikerumuni oleh orang-orang. Karena biar pun terlihat seperti ini, Alesya itu ternyata seorang Introvert sejati.
Selain Yotob, dia juga memiliki akun Instogrom dengan ratusan ribu follower yang mengikuti dan setiap harinya selalu saja bertambah. Endorse dan lain-lain selalu menghampiri. Bahkan, terkadang beberapa perusahaan makanan besar juga sampai ingin membuat kontrak kerjasama dengannya.
Tentu saja ini semua tidak akan terjadi, jika tidak ada Mia, sahabatnya sedari kecil. Mia Lim, itu adalah nama lengkapnya. Dia yang selalu menemani setiap kali ada acara pemotretan dan syuting yang lainnya, baik Yotob mereka ataupun syuting dengan agensi yang melakukan kontrak kerjasama. Dan, tentu saja Mia juga memakai topeng binatang berupa kelinci. Dia juga tidak ingin diketahui oleh orang-orang, sama seperti Alesya. Tapi terkadang, Mia jauh lebih berani untuk tidak memakai topeng saat bertemu dengan pihak agensi dan lainnya. Itu semua karena Mia memang tidak pernah muncul di dalam video dan hanya berada dibalik layar saja.
"Pa, Ma, Aku jalan dulu yah sama Mia. Kami sudah janjian akan ketemuan langsung di sana." Sambil memeluk secara bergantian kedua orang tuanya itu.
"Iyah, hati-hati yah, Sayang. Ingat, jangan pulang terlalu malam," ucap ibunya pada putri semata wayangnya itu dan ayahnya hanya mengangguk sambil tersenyum melihatnya.
"Iyah Ma, tenang saja. Ini kan bukan sekali dua kalinya Esy pergi," menjauh sambil melambaikan tangan.
"Sy! Di sini," panggil Mia begitu melihat sahabatnya itu.
"Mia, sorry kelamaan yah. Aku tadi isi bensin dulu soalnya dan itu antri parah!" serunya pada Mia. Keduanya langsung menuju sebuah tempat makan yang dimana mereka sudah meminta ijin lebih dulu untuk melakukan rekaman dan meminta tempat paling pojok agar tidak terlalu terlihat oleh orang-orang di sana.
Saat keduanya sampai, mereka berbicara pada pengelola tempat makan tersebut dan mereka langsung diarahkan kesebuah meja yang sesuai dengan permintaan mereka. Sesampainya mereka di sana, keduanya langsung memakai topeng dan menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk merekam kegiatan mereka. Satu kamera standby dimeja dan tepat mengarah ketengah dimana nanti Alesya akan duduk dan satu kamera lagi dipegang oleh Mia. Untuk merekam saat makanan datang, dan menyorot lebih detail lagi.
"Halo, teman-teman semuanya. Bertemu lagi dengan Esy Si Little Bear yang suka makan," sapanya saat melakukan opening Yotob mereka.
Yah, nama akun Yotob-nya adalah Little Bear. Alesya memberikan nama itu karena dia menyukai beruang, yang menurutnya beruang itu adalah hewan yang sangat imut, meskipun ganas.
"Hmm, kalian tahu nggak? Ini semua adalah makanan favorit aku loh," ucapnya lagi di depan kamera dengan menunjukkan beberapa jenis makanan yang sudah tersaji rapi di atas meja.
"Kalau begitu sampai disini dulu yah, sampai ketemu lagi di next video. Bye!" serunya tetap semangat walau diakhir video.
Alesya terlihat kelelahan. Karena, meski terlihat mudah dan gampang tapi, membuat satu video seperti ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Hingga take berkali-kali, karena pasti ada saja sesuatu yang harus diulang. Namun, harus tetap semangat. Karena selain bisa mendapatkan uang, Alesya juga menyukai hal seperti menjadi seorang Yotober. Karena ini pekerjaan yang sangat menyenangkan, bisa menyapa dan bertemu orang-orang baru saat ada proyek. Meskipun dirinya termasuk dalam jajaran introvert sejati.
"Kerja bagus, Sy!" seru Mia sambil mengacungkan kedua jempolnya.
"Kamu juga, kita berdua hebat. Semangat!" mereka saling menyemengati satu sama lain. Sejak awal mereka melakukan ini, tidak pernah tiada hari tanpa mendukung satu sama lain. Karena masing-masing memiliki tugas dan tanggungjawab yang harus dilakukan, baik dilayar maupun belakang layar. Mereka membagi tugas secara adil dan membagi pendapatan yang mereka terima juga dengan adil. Bukan berarti mereka tidak pernah berdebat atau bertengkar, mereka terkadang juga suka berdebat tentang apa yang harus dilakukan, konten selanjutnya mau seperti apa, harus meng-edit seperti apa, menerima atau tidak tawaran kerjasama dengan perusahaan lain dan sebagainya. Jika mereka berdebat, ujung-ujungnya akan selalu berbaikan, entah Alesya atau Mia yang lebih dulu atau juga secara bersamaan. Karena suka duka mereka lewati bersama, jadi mereka seolah seperti sudah saling mengerti satu sama lain dan tidak menyimpan keluh kesah. Semua akan mereka bicarakan secara baik-baik.
***
"Sukses yah anak Mama! Mama dan Papa mendoakan yang terbaik untuk kalian," ucap Mira, mamanya Alesya saat putrinya mau berangkat.
"Papa doakan agar semuanya berjalan lancar. Jika kamu butuh sesuatu, bilang saja pada Papa. Kamu tahu kan, kalau kamu bisa mengandalkan Papa?" ucap Jeffry sambil membalas pelukan putrinya.
Jeffry bukan sekedar berbicara hanya untuk membuat putrinya tenang, tetapi, dia benar-benar bisa mewujudkan apa yang dikatakannya. Akan tetapi, sayang sekali kalau putrinya itu tidak pernah meminta bantuannya sedikit pun. Semua yang dicapai oleh Alesya dan Mia itu murni karena kegigihan dan kerja keras keduanya. "Mia juga jangan sungkan-sungkan yah," ucap Jeffry sekali lagi.
"Iyah, makasih Om," balas Mia.
"Iyah, Papa. Terima kasih yah atas dukungan kalian. Tenang saja, kami pasti bisa kok," balas Alesya sopan. "Kami pergi dulu yah," ucapnya lagi.
"Om, Tante, kami berangkat yah," ucap Mia sopan dan ramah pada kedua orang tua Alesya.
Kemudian Alesya dan Mia pun berangkat menuju sebuah restoran. Beberapa hari yang lalu, ada yang menghubunginya untuk mengajak kerjasama. Sebuah brand ternama yang ada di Indonesia. Mengajaknya bertemu untuk membahas sebuah kontrak yang akan mereka jalanin bersama. Memang belum pasti tapi, Alesya yakin jika mereka akan menandatangi kontrak tersebut.
Ruangan nomor lima. Alesya dan Mia mendapat informasi kalau meeting dilakukan disebuah ruangan bernomor lima. Saat hampir bertanya mereka menemukan ruangan itu dengan bantuan pegawai yang bekerja ditempat ini.
Saat melangkah masuk, Alesya melihat ternyata sudah ada sekitar enam orang di dalam sana, jika ditambah mereka berdua total ada delapan.
"Halo, selamat siang!" sapa Alesya dan Mia berbarengan dan keduanya pun disambut hangat oleh orang-orang yang sudah lebih dulu berada di dalam ruangan itu.
"Halo, selamat siang. Pasti dari Little Bears yah?" balas salah satu dari mereka. Dan, yang lainnya pun seakan dibuat terkejut saat melihat ke arah Alesya.
"Iyah, kami dari Little Bears, Maaf yah kalau kami datang terlambat dan membuat kalian menunggu," ucap Alesya sopan dan merasa segan. Meski jam tangannya menunjukkan pukul sebelas lewat lima puluh menit tapi, semua orang sudah berkumpul di sana.
"Tidak kok, kami juga baru sampai belum lama. Kebetulan, sebelumnya kami ada satu proyek dengan agensi dari model yang akan bergabung, jadi kami sekalian berangkat bersama dari sana. Maaf yah membuat kalian tidak nyaman," balasnya. "Perkenalkan nama saya, Erika Jen, Manager keuangan yang akan bertanggungjawab atas segala kebutuhan, anggaran dan lain-lainnya untuk segala keperluan kedepannya," ucapnya ramah sembari menjulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Alesya dan Mia.
"Baik, Bu Erika, terima kasih karena sudah memberikan kehormatan ini pada kami berdua," balas Mia. Saat Mia hendak memperkenalkan diri, Erika tanpa basa basi langsung bertanya.
"Jadi, siapa diantara kalian yang tampil di depan kamera?" ucapnya penasaran. Karena sejujurnya, Erika juga termasuk salah satu dari sekian banyak follower yang mengikuti akun Instogrom dan Yotob mereka.
"Dia," balas Mia.
"Perkenalkan nama saya, Mia, dan ini rekan saya, Alesya. Jika kalian pernah melihat video kami, Alesya lah yang tampil di sana dan saya berperan sebagai kameramennya," bangga Mia menjelaskan tentang sahabatnya.
"Halo, maaf terlambat memperkenalkan diri. Nama saya Alesya Brie," sapa Alesya sembari sedikit membungkukkan badannya sopan menyapa mereka.