Bab 13

1522 Words
Sang Ratu yang sangat cantik, terlihat bersinar saat dia berjalan dengan anggun, wajah yang cantik menunjukkan kalau dia wanita yang sangat berharga. “Hei...” “Ha!” “Kenapa aku lihat kau memandangi aku seperti wajah yang sangat aneh seperti itu?” “Hm... itu...” “Ada yang aneh dengan penampilan aku, jika iya biarkan aku menggantinya, agar kau tidak malu membawa aku pergi makan malam.” “Alicia!” Teriak Aray kepadanya. “Kenapa lagi? Tidak ada waktu untuk mengantinya.” “Jangan! Aku menyukai tampilan itu, silahkan masuk ke dalam mobil.” Ucap Aray. “Oke baiklah.” Di sebuah Restoran yang telah di sewa oleh Aray untuk makan malam yang istimewa ini. Alicia membulatkan matanya sambil memandang mewah Restoran yang akan di kunjungi nya, “Alicia... gandeng aku sekarang.” Wajah bingung Alicia terlihat dengan ragu dia meraih tangan Aray, “Iya, ini sudah aku gandeng dia.” “Aku sangat senang melihat kau anggun sekali malam ini.” “Jadi aku selama ini tidak pernah anggun? Uhf.... kau ini selalu menganggap aku seperti wanita yang aneh.” “Kau tidak aneh Alicia, sejak dulu kau itu cantik hanya saja aku belum menyadarinya.” Alicia mengerenyitkan dahinya dan berkata “Kau ini!” “Itu lihat wajah kau saat sedang marah pasti terlihat sangat cantik.” Sampailah di meja makan, Aray menarik kursi dan mempersilahkan Alicia untuk duduk, begitu romantisnya Aray memperlakukan Alicia. Tidak di sangka semuanya akan berubah seperti ini. What! Aray membuat aku tersanjung saat dia mulai memperlakukan aku dengan manis, ini bukan Aray yang aku kenal. “Alicia... lagi-lagi kau terbengong seperti itu, pasti kau pikir aku sangat keren hahaha...” Ucap Aray sambil tertawa lepas. Mereka menikmati malam yang memang tidak pernah di lakukan, di malam itu juga Aray mengatakan perasaannya yang sudah dia pendam kepada Alicia. Suasana kamar yang begitu nyaman, Alfa melihat Qenia yang sedang berbaring indah menunjukkan lekuk tubuh yang selalu membuat Alfa tergila-gila. Perlahan Alfa menaikki ranjang dan meraba dengan lembut tubuh Qenia, saat itu juga Qenia terbangun dari tidurnya dan berkata “Kau sangat mengagetkan aku raja.” “Aku mau menaggih janjimu saat itu, sudah hampir dua hari hasrat ini aku tahan. Istriku apa kau tidak iba melihat aku yang sudah sangat ingin.” Qenia tertawa dan memegang kedua pipi Alfa dan mengatakan, “Sayang... maafkan aku.” Alfa yang sudah tidak sabar lagi langsung membuka baju bagian atas dan meraba seluruh kedua buah d**a yang sangat kenyal itu berulang kali, sampai Qenia mengeluarkan suara desahan yang sudah tidak bisa di tahan lagi “Ehm... ssshhhtt... Suamiku, lakukan dengan lembut.” “Ikuti saja aku, aku malam ini sudah tidak sabar menunggu dan akhirnya aku bisa menghabiskan waktu bersamamu sekarang.” Batangan yang sudah menegang itu ingin segera meluncur ke dalam batangan yang sudah basah dan berlendir. “Sayang, lakukan saja, jangan berhenti, Ehhmm... argh...” Desehana Qenia yang membuat Alfa semakin pusing dan ingin menghatam batangan itu berulang kali ke dalam lubang kenikmatan. Kesekian kalinya Alfa menghujam lubang itu sampai merasa perih dan Qenia yang merintih kesakitan itu berkata “Suamiku, aku sangat sakit. Raja lakukan dengan perlahan agar aku bisa menikmati nya juga.” Ucap Qenia kepada Alfa. “Iya baiklah.” Alfa menyelinap di balik leher jenjang Qenia, dia membuat tanda merah yang sangat banyak dileher Istrinya. Qenia terus saja mengerang sambil meremat rambut Alfa. Saat dia merasa ada cairan panas yang ingin keluar dari batangan nya dan dia berkata “Qenia aku ingin keluar, aku sudah tidak sanggup lagi.” Kedua tubuh mereka terjatuh saling berpelukkan, keringat yang sudah membasahi tubuh mereka perlahan Alfa membisikkan ke telinga Qenia, “Sayang, aku sangat mencintaimu, aku sangat yakin kau akan selalu bersamaku, tidak di pungkiri lagi apa yang kau berikan selama ini sudah sangat cukup untukku. Membuat diri ini takut kehilangan dirimu.” “Suamiku... kau sudah banyak memberikan kasih sayang, dan aku ingin berbakti kepadamu.” Qenia berkata sambil mengecup bibir sang Raja Alfa. Terlihat kedua pipi Qenia dan Alfa sudah memerah, mereka sudah merasa titik kepuasannya yang sangat nikmat. Saling bertatap mata dan tidak membuat diri Alfa tidak kuasa melihat wajah istrinya yang begitu sangat menggairahkan, tak di sangka Alfa melihat kedua bagian d**a yang masih menegang tersebut, jiwanya bergetar ingin melahap dengan rakus, tangan kiri meremat dengan lembut dan dia mendekati buah d**a yang masih menganggur untuk di lumatannya dengan sangat kuat. “Ehmm... Ra...Ja...” Qenia mendesah dengan kuat, Alfa semakin b*******h saja batangan menegang saat desahan yang dia dengar itu. “Teruslah mendesah... Ehmm... aku tidak kuasa melepaskan tubuh indahmu ini.” Terlintas bisikkan itu datang, bukan lagi dari ibunya tetapi dari Ayahnya lalu dia berkata “Alfa... teruslah berjuang, aku sangat ingin kau memiliki keturunan lagi, jangan menyerah....” “AYAH!!! Teriakkan Alfa memanggil Ayahnya membuat Qenia terkejut dan membuat semua yang mereka lakukan berhenti begitu saja. “Suamiku, apa yang terjadi?” Alfa tertunduk dan memegang kepalanya dengan kedua tangannya, lalu dia berkata “Aku teringat Ayahku.” “Sayang... itu sangat wajar kalau kita masih mengingat orang tua, kita sebagai anak hanya bisa mengirimkan doa untuknya.” Air mata tiba-tiba mengalir di pipi Alfa, dengan lembut Qenia menghapus air mata itu dan dia berkata “Sayang, jangan bersedih, ada aku di sini.”Alfa menatap mata Qenia yang penuh ketulusan, Raja langsung memeluk tubuh Qenia sangat erat. Di tempat lain suasana makan malam romantis itu sudah berjalan dengan lancar, Aray begitu sangat bahagia akhirnya persahabatan mereka berdua sudah berjalan dengan baik sampai sekarang. Alicia yang sudah tahu perjodohan ini akan berjalan dengan baik, “Alicia...” “Iya.” Ucap Alicia sambil menoleh ke arah Aray. “Terus lah bersamaku, jangan anggap aku orang baru di kenal.” Alicia tertunduk dan tersenyum dengan wajah yang memerah itu bisa membuat dirinya tidak tahu harus bagaimana lagi. “Kau begitu sangat berlebihan, kau pikir selama ini aku pergi meninggalkan kau sendiri di sini, sejak kecil aku selalu menjadi temanmu.” “Iya deh aku ngerti, memang tidak ada yang mau berteman dengan aku selain kau Alicia, makanya jika kau pergi meninggalkan aku sehari saja aku sangat sepi, walaupun kau selalu memarahi aku tapi aku sayang hehehe...” “Mulai deh jurus rayuan maut Aray di keluarkannya, Aray... Aray... masih saja kau ini tidak mau berubah.”Ucap Alicia yang menggelengkan kepalanya melihat Aray. Sesampai di rumah Aray melihat Alfa yang duduk dengan santai dan dia berkata, “Dari mana?” “Tadi dari luar mengajak Alicia untuk makan malam.” “Syukurlah, semoga saja kalian benar-brnar bersatu.” Ucap Alfa dengan wajah yang sangat tegas. Aray tersenyum dan memandangi wajah Alfa yang tidak biasanya, hehehe... Alfa terlihat moodnya baik, semoga saja seperti itu terus, agar aku tidak seperti orang ketakutan, jarang sekali orang itu mau tersenyum tipis denganku. “Woy... senyum-senyum saja sendiri. Gimana sudah dapat jatah dari Alicia?” Ucap Bay yang menggoda Aray. “Kau ini Bay, kau pikir Alicia seperti wanita yang kau kenal.” “Hahaha... tumbennya kau menganggap wanita itu berharga, ternyata betul kata Alfa kalau kau harus di paksa terlebih dulu baru mau berubah. Bay yang tertawa langsung pergi meninggalkan Aray yang terdiam saja. Tiba-tiba Qenia yang menghampiri Aray langsung berkata, “Hai...” “Eh... Ratu, ada apa?” “Hm... tidak apa-apa, aku melihat kau dari tadi tersenyum sendiri. Begini ya rasanya jatuh cinta sebenarnya hehe...” Aray tertunduk malu dan wajahnya memerah dan berkata “Waahh... kau membuat aku malu saja, seperti tidak pernah merasakan jatuh cinta.” “Hm...hm... ada apa ini?” Ucap Alfa menghampiri Qenia bersama dengan Aray. “Tidak apa-apa suamiku hanya mengobrol biasa saja.” “Oo... iya sudahlah ayo... kita ke kamar saja, aku ingin menikmati malam bersama istri yang sah saja, kenapa kau melihat aku seperti itu Aray?” “Tidak apa-apa.” “Makanya kalau kau ingin mendapatkan, segeralah menikah.” Ucap Alfa yang langsung pergi setelah menggoda Aray. Sial! Dia selalu saja membuat aku malu di depan istrinya dasar Alfa. Saat Alfa yang sudah bersiap berbaring di Ranjang sambil melihat Qenia yang memakai lingerie, “Istriku, kau malam ini sangat menarik. Membuat tubuh ini bergetar ingin mendekap kau sangat lama.” “Suamiku, beristirahat lah lagi kau akan bekerja esok pagi.” “Aku menginginkanmu malam ini, salahmu sendiri telah memancingku dengan memakai pakaian yang membuat aku bergejolak ingin menerkammu malam ini.” Qenia memasangkan lampu tidur suasana kamar yang remang-remang membuat jatung Alfa berdebar kencang saat Qenia merayap di tubuh Alfa yang sedang terbaring pasrah hanya memakai celana dalam yang super ketat. Di balik celana itu sudah menegang perlahan wanita itu membuka celana dan meraih batangan sambil di mainkan, Alfa semakin menikmati permainan Qenia yang sangat menggairahkan, setiap sentuhan membuat semua tubuh Alfa begetar saat seluruh batangannya ingin mengeluarkan cairan yang panas dan kental. Dengan cepat Alfa merebahkan tubuh Qenia dan mulai memasukan batangan ke dalam Lubang yang masih terasa kesat, perlahan batangan itu di maju mundurkan agar Qenia merasa sedikit terangsang. “Qenia aku ingin segera memiliki anak dari rahimmu, aku tidak mau menunda lagi agar aku segera memiliki keturunan.” “Baiklah suamiku.” Ucap Qenia dengan lembut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD